nusabali

Perumda Tirta Tohlangkir Segel Meteran Pelanggan

  • www.nusabali.com-perumda-tirta-tohlangkir-segel-meteran-pelanggan

Jika pelanggan belum bisa bayar saat penertiban, petugas langsung melakukan tindakan.

AMLAPURA, NusaBali

Sejak Maret 2020 lalu, banyak pelanggan Perumda Tirta Tohlangkir Karangasem nunggak rekening air. Akibatnya meteran puluhan pelanggan disegel. Salah satunya meteran air milik Kelian Banjar Dinas Cegeng, Desa Kertabuana, Kecamatan Sidemen, Karangasem, I Ketut Sulendra. Dia sudah 9 kali tidak bayar rekening air.

Kelian Banjar Dinas Cegeng, I Ketut Sulendra saat dikonfirmasi membenarkan sejak pandemi Covid-19 tidak mampu bayar rekening air. Dia mengaku sempat memohon kepada Perumda Tirta Tohlangkir agar diizinkan membayar setengah dari total tunggakan, namun ditolak. Rata-rata bayar per bulan Rp 250.000. “Sebelum Covid-19, saya pernah 10 kali tidak bayar air, meteran tidak pernah disegel. Selama Covid-19, sebanyak 9 kali tidak bayar, meteran langsung disegel,” ungkap Ketut Sulendra, Selasa (23/2).

Menurut Ketut Sulendra, warga Banjar Cegeng banyak yang nunggak rekening air dan banyak yang disegel. Padahal Perumda Tirta Tohlangkir katanya, ada fungsi sosial. Semestinya yang terlambat bayar bisa diberikan keringanan untuk bayar setengah sambil menunggu ekonomi normal kembali. “Apalagi saya jadi Kelian Banjar Dinas Cegeng belum gajian sejak Januari 2021,” imbuhnya.

Terpisah, Direktur Perumda Tirta Tohlangkir I Gusti Made Singarsi membenarkan menyegel sejumlah pelanggan yang nunggak bayar rekening air. “Bukan karena Covid-19 menyegel meteran air karena memang melakukan penertiban pelanggan,” kata I Gusti Made Singarsi. Kebetulan katanya baru ditemukan ada pelanggan yang belum bayar hingga 9 kali, langsung disegel. Sebenarnya penertiban dilakukan mulai nunggak satu kali. Jika pelanggan belum bisa bayar saat penertiban, petugas langsung melakukan tindakan.

Penertiban pelanggan dilakukan secara berkala, tanpa memilih pelanggan, asal ditemukan ada yang nunggak, disegel. Perumda punya 38.155 pelanggan. Pelanggan sosial (kelas I) sebanyak 578 pelanggan, pelanggan rumah tangga (kelas II) sebanyak 33.682 pelanggan, pelanggan niaga (kelas III) sebanyak 3.674 pelanggan, pelanggan niaga besar (kelas IV) sebanyak 218 pelanggan, dan pelanggan industri sebanyak 3 pelanggan.

Pelanggan terbanyak dari rumah tangga sebanyak 33.682 pelanggan. Dari pelanggan itu banyak pula dari keluarga kurang mampu. Perumda hanya mensubsidi warga kurang mampu saat pemasangan awal melalui program MBR (masyarakat berpenghasilan rendah). Selanjutnya mesti bayar sesuai jumlah pemakaian air yang tercatat pada meteran. *k16

Komentar