RSUP Sanglah Masih Prioritaskan Nakes
Kembali Terima Pasokan Vaksin Covid-19
Penerima vaksin tahap pertama di RSUP Sanglah sebanyak 3.737 nakes, yang sudah divaksin dosis kedua 1.861 orang. Ada 1.876 nakes yang belum mendapatkan dosis kedua.
DENPASAR, NusaBali
Provinsi Bali kembali menerima sebanyak 130.300 vial vaksin Covid-19 pada Minggu (21/2). Di RSUP Sanglah, vaksin tersebut akan diprioritaskan kembali untuk tenaga kesehatan (nakes) yang sebelumnya belum mendapatkan dosis kedua vaksin pada tahap pertama vaksinasi.
“Sami sudah mendapatkan alokasi vaksin kembali, sehingga bisa melanjutkan proses vaksinasi,” ujar Direktur SDM, Pendidikan, dan Penelitian RSUP Sanglah Dr dr Ketut Surya Negara SpOG(K) MARS, ketika dikonfirmasi, Selasa (23/2).
Saat ini, penerima vaksin yang diprioritaskan yaitu penerima vaksin pertama, dalam hal ini para tenaga kesehatan di RSUP Sanglah, baik SDM kesehatan, PPDS, dan nakes yang berusia di atas 60 tahun. Sebelumnya, tercatat penerima vaksin tahap pertama di RSUP Sanglah sebanyak 3.737 orang, dengan nakes yang sudah divaksin dosis kedua sebanyak 1.861 orang. Dengan demikian tercatat sebanyak 1.876 nakes yang belum mendapatkan dosis kedua.
“Jadi ini ada skala prioritas sehingga semua sasaran yang mendapatkan booster bisa kita layani. Setelah itu baru kita lanjutkan lagi pemberian vaksinasi lebih lanjut pada nakes yang di atas 60 tahun, pada kelompok lansia, dan sasaran lainnya yang sempat ditunda kemarin,” kata dr Surya Negara.
Sasaran yang sempat ditunda di sini merupakan sasaran penerima vaksin yang belum menerima vaksin dikarenakan memiliki hipertensi ataupun komorbid. Termasuk juga, penyintas Covid-19 yang sebelumnya tidak bisa menerima vaksin, saat ini telah bisa diberi vaksin.
“Penderita hipertensi sudah bisa kita berikan pelayanan vaksinasi asalkan tensi atau tekanan darahnya di bawah 180/110. Kemudian penyintas Covid yang sudah dinyatakan sembuh lebih dari tiga bulan, jadi sesuai dengan edaran tersebut beberapa komorbid sudah bisa kita lakukan pemberian vaksinasinya, termasuk juga kelompok lansia di atas 60 tahun,” tutur dr Surya Negara.
Di RSUP Sanglah terdapat empat pos pelayanan vaksinasi yang dibagi dalam dua sesi. Sesi pertama yaitu pada pukul 08.00 sampai 12.00 Wita, sesi kedua pada pukul 12.00 sampai 15.00 Wita. Setiap pos melibatkan sebanyak 8 tenaga kesehatan. “Jadi harapannya kita akan bisa mencakup 400 sampai 500 orang per hari,” kata dr Surya Negara. *cr74
“Sami sudah mendapatkan alokasi vaksin kembali, sehingga bisa melanjutkan proses vaksinasi,” ujar Direktur SDM, Pendidikan, dan Penelitian RSUP Sanglah Dr dr Ketut Surya Negara SpOG(K) MARS, ketika dikonfirmasi, Selasa (23/2).
Saat ini, penerima vaksin yang diprioritaskan yaitu penerima vaksin pertama, dalam hal ini para tenaga kesehatan di RSUP Sanglah, baik SDM kesehatan, PPDS, dan nakes yang berusia di atas 60 tahun. Sebelumnya, tercatat penerima vaksin tahap pertama di RSUP Sanglah sebanyak 3.737 orang, dengan nakes yang sudah divaksin dosis kedua sebanyak 1.861 orang. Dengan demikian tercatat sebanyak 1.876 nakes yang belum mendapatkan dosis kedua.
“Jadi ini ada skala prioritas sehingga semua sasaran yang mendapatkan booster bisa kita layani. Setelah itu baru kita lanjutkan lagi pemberian vaksinasi lebih lanjut pada nakes yang di atas 60 tahun, pada kelompok lansia, dan sasaran lainnya yang sempat ditunda kemarin,” kata dr Surya Negara.
Sasaran yang sempat ditunda di sini merupakan sasaran penerima vaksin yang belum menerima vaksin dikarenakan memiliki hipertensi ataupun komorbid. Termasuk juga, penyintas Covid-19 yang sebelumnya tidak bisa menerima vaksin, saat ini telah bisa diberi vaksin.
“Penderita hipertensi sudah bisa kita berikan pelayanan vaksinasi asalkan tensi atau tekanan darahnya di bawah 180/110. Kemudian penyintas Covid yang sudah dinyatakan sembuh lebih dari tiga bulan, jadi sesuai dengan edaran tersebut beberapa komorbid sudah bisa kita lakukan pemberian vaksinasinya, termasuk juga kelompok lansia di atas 60 tahun,” tutur dr Surya Negara.
Di RSUP Sanglah terdapat empat pos pelayanan vaksinasi yang dibagi dalam dua sesi. Sesi pertama yaitu pada pukul 08.00 sampai 12.00 Wita, sesi kedua pada pukul 12.00 sampai 15.00 Wita. Setiap pos melibatkan sebanyak 8 tenaga kesehatan. “Jadi harapannya kita akan bisa mencakup 400 sampai 500 orang per hari,” kata dr Surya Negara. *cr74
Komentar