nusabali

Jatuh ke Air Terjun, Penyadap Aren Tewas

  • www.nusabali.com-jatuh-ke-air-terjun-penyadap-aren-tewas

AMLAPURA, NusaBali
Seorang petani penyadap tuak aren bernama I Nengah Ada, 55, ditemukan tewas setelah terjatuh ke dalam jurang di Objek Wisata Air Terjun Jaga Satru, Banjar Pateh, Desa Duda Timur, Kecamatan Selat, Karangasem, Selasa (23/2) pukul 10.30 Wita.

Korban yang warga Banjar Pateh, Desa Duda Timur, Kecamatan Selat, Karangasem ini terperosok jatuh di kedalaman jurang sekitar 10 meter dari arah utara. Kelian Banjar Pateh, I Komang Buda menuturkan korban setiap hari pergi ke tegalan hendak menyadap tuak di pohon aren di lahan garapan milik I Wayan Budayasa. Korban Nengah Ada biasa datang ke tegalan sendirian, tanpa mengenakan pakaian atas, hanya mengenakan kain di bagian bawah badannya.

Selama ini korban bekerja di tegalan di tepi jurang yang dekat dengan air terjun di Objek Wisata Air Terjun Jaga Satru. Diduga karena masih pagi, pohon masih menyimpan embun dan jalan yang dilintasi licin, sehingga korban terpeleset jatuh ke arah selatan di air terjun.

Di lokasi kejadian nampak bekas korban terpeleset meninggalkan jejak dari atas hingga nyemplung di air terjun. Sebenarnya air terjun itu setinggi 30 meter, tetapi korban jatuh dari sisi samping timur air terjun pada kedalaman sekitar 10 meter.

Pagi kemarin kebetulan ada salah satu pengunjung ke Objek Wisata Air Terjun Jaga Satru bernama I Kadek Mediastawa menemukan ada seorang laki-laki tergeletak dan terendam di air dengan posisi kepala tengadah ke arah barat di areal air terjun. Selanjutnya Kadek Mediastawa melaporkan ke Kelian Banjar Pateh, I Komang Buda.

Maka I Komang Buda melaporkan temuan itu ke Perbekel Duda Timur, I Gede Pawana, selanjutnya laporan diteruskan ke Polsek Selat. Tak lama datang ke lapangan anggota Bhabinkamtibmas Desa Duda Timur Aiptu I Ketut Sujana, anggota Babinsa Desa Duda Timur Serma I Gede Bagia, bersama aparat Desa Duda Timur, petugas medis dari Puskesmas Selat dan warga setempat.

Evakuasi pun dilakukan dengan cara menggunakan batang kayu, kedua kaki dan tangan korban diikat di batang bambu, kemudian dipikul ke atas dengan menyusuri anak tangga. Setiba di parkir di objek wisata itu, jasad korban dimasukkan ke mobil ambulans, lalu dititipkan di kamar jenazah RSUD Karangasem.

Berdasarkan keterangan kerabatnya, korban akan diupacarai makingsan ring gni di Setra Desa Adat Duda, Kecamatan Selat, Karangasem pada Soma Umanis Tolu, Senin (1/3) mendatang. Kelian Banjar Pateh, I Komang Buda mengatakan, korban selama ini ke tegalannya setiap pagi seorang diri, sehingga saat kejadian kali ini tidak ada yang menyaksikan secara pasti.

"Makanya dugaan penyebab korban jatuh ke jurang karena terpeleset, jalan dilewati licin," katanya. Korban Nengah Ada bersaudara sebanyak 5 orang termasuk dirinya. Dia juga dikenal sebagai petani penyadap tuak aren yang ulet, namun dia belum berkeluarga hingga saat ini alias teruna lingsir dan tinggal seorang sendiri.

Sedangkan Perbekel Duda Timur, I Gede Pawana mengatakan untuk melakukan pembersihan secara niskala sehubungan ada korban tewas di Objek Wisata Air Terjun Jaga Satru, masih dikoordinasikan dengan Bendesa Adat Duda I Komang Sujana, dan mohon petunjuk kepada sulinggih.

"Memang ada rencana menggelar upacara pembersihan secara niskala, hanya saja masih dikoordinasikan. Banten apa yang mesti digunakan, dan kapan pelaksanaannya, nantilah kami masih koordinasi dulu," jelas I Gede Pawana. *k16

Komentar