nusabali

Motornya Tabrak Pantat Truk, Meninggal dalam Perjalanan ke Rumah Sakit

Petugas Damkar Badung, Arya Agung Dhananjaya Meninggal dalam Laka Maut di Jimbaran

  • www.nusabali.com-motornya-tabrak-pantat-truk-meninggal-dalam-perjalanan-ke-rumah-sakit

Paman korban Arya Agung Dhananjaya, yakni I Gusti Ngurah Putu Parta bercerita tumben-tumbennya almarhum minta makan menjelang tidur malam hari sebelum kejadian, suatu permintaan yang tidak biasa.

MANGUPURA, NusaBali

Seorang pengendara motor yang diketahui petugas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Badung, Arya Agung Dhananjaya, 27, tewas setelah menabrak pantat truk di Jalan By Pass Ngurah Rai, tepatnya di Median Ulunsuwi Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Senin (22/2) pagi pukul 08.00 Wita. Korban meninggal dunia dalam perjalanan ke RS Kasih Ibu, Kedonganan, Kecamatan Kuta, Badung.

Kanit Lakalantas Polresta Denpasar, Iptu Ni Luh Tiviasih dikonfirmasi kemarin siang mengatakan korban mengalami luka berat pada bagian kepala. Sementara sepeda motor Kymco DK 5710 FBD diamankan polisi yang datang ke lokasi kejadian.

Iptu Tiviasih mengatakan sebelum kejadian, mobil truk DK 8186 BH yang dikemudikan oleh Kristian Rewa, 36, datang dari arah utara ke arah selatan. Di belakangnya dibuntuti oleh sepeda motor Kymco DK 5710 FBD yang dikendarai oleh Dhananjaya (korban). Tanpa alasan yang jelas, sepeda motor yang dikendarai korban asal Tabanan yang tinggal di Jalan Puspa Loka, Abianbase, Kecamatan Mengwi, Badung ini tabrak pantat truk DK 8186 BH. Motornya masuk ke dalam kolong pantat truk tepat di ban sebelah kanan belakang.

"Keterangan dari saksi-saksi di lokasi kejadian motor korban tiba-tiba tabrak pantat truk tersebut. Dugaan sementara kejadian itu akibat korban tidak bisa menguasai sepeda motor yang dikendarainya," ungkap Iptu Tiviasih.  Untungnya dalam peristiwa itu tidak melibatkan kendaraan lainnya yang melintas. Kebetulan saat itu kondisi jalanan raya sepi. Motor korban mengalami kerusakan parah. Kerugian materi sekitar Rp 5 juta.

"Korban mengalami luka berat pada bagian kepala. Korban meninggal dalam perjalanan menuju RS Kasih Ibu Kedonganan. Kondisi jalan raya saat kejadian sepi, badan jalan mulus, cuaca cerah, alur lalin satu arah. Kepada para pengendara tak henti-hentinya kami imbau untuk selalu waspada saat berkendara," tandas Iptu Tiviasih.

Terungkap korban Arya Agung Dhananjaya ini terlibat kecelakaan lalu lintas saat akan berangkat bekerja. Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Badung, I Wayan Wirya mengaku telah menerima informasi meninggalnya korban. Saat dikonfirmasi, pihaknya mengaku sudah melayat ke rumah duka di Jalan Puspa Loka I/1, Kelurahan Abianbase, Kecamatan Mengwi, Badung. Secara pribadi, Wirya mengenal sosok almarhum merupakan sosok sederhana yang disiplin dan sigap menerima tugas.

“Almarhum sosok yang sederhana dan polos. Tidak pernah mengeluh dan sigap saat diberikan tugas. Baik dan disiplin orangnya,” ucap Kadis Wirya. Berdasarkan data, almarhum Agung Dhananjaya bekerja di Damkar Badung sejak tahun 2014. Dia ditugaskan di Badung Selatan yang mewilayahi 4 pos, yakni Pos Kunti, Pos Majapahit, Pos Benoa, dan Pos BPG (Bali Pecatu Graha). Saat kejadian, Agung Dhananjaya hendak menuju Pos Damkar Benoa.

“Pastinya kami sangat kehilangan. Tadi kami juga sudah rembug, agar saat pengabenan, pasukan dan teman-teman lainnya agar ikut hadir,” katanya. Kadis Wirya pun ikut membesarkan hati pihak keluarga agar ikhlas menerima kepergian Agung Dhananjaya. “Saya sudah melayat tadi, berharap agar keluarga tabah menghadapi dan mengikhlaskan kepergian Gung Dhananjaya supaya beliau mendapatkan tempat yang baik di sisi Tuhan sesuai dengan amal baktinya,” doanya.

Sementara itu paman almarhum, I Gusti Ngurah Putu Parta mengatakan, kremasi terhadap almarhum akan dilaksanakan pada tanggal 1 Maret 2021 di Krematorium Desa Pangkung Tibah, Kecamatan Kediri, Tabanan. Mengingat almarhum Agung Dhananjaya berasal dari Tabanan tepatnya dari Banjar Tuakilang, Tabanan, maka upacara kremasinya diselesaikan di Tabanan. “Sementara disemayamkan di sini sampai hari H,” ungkap Ngurah Parta.

Menurut Ngurah Parta, begitu mendengar informasi lakalantas yang dialami keponakannya, dia langsung meluncur ke tempat kejadian. Diketahui kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 08.00 Wita. Keponakannya dievakuasi oleh warga dan pihak kepolisian ke RS Kasih Ibu Kedonganan. “Tiyang yang ditelepon, akhirnya tiyang meluncur ke sana. Saat saya sampai di sana (rumah sakit, red), almarhum sudah meninggal. Dinyatakan resmi meninggal sekitar jam 9 pagi,” tuturnya sedih.

Belum diketahui secara pasti apa yang menjadi penyebab keponakannya mengalami lakalantas. Dari pihak kepolisian pun belum ada penjelasan lebih lanjut. Namun jika disinggung dugaan mengantuk saat berkendara sepeda motor, Parta mengaku keponakannya itu sudah istirahat yang cukup malam sebelumnya. “Kalau mengantuk sih ndak. Tadi malam dia lebih awal tidur, karena akan dinas pagi. Tadi mau berangkat kerja, sempat duduk berdua sambil ngopi, mandi, lalu berangkat sekitar jam 7 pagi,” tutur Ngurah Parta.

Hanya saja, keponakan tercintanya itu sempat melakukan hal yang tidak biasa pada malam sebelumnya.

Diceritakan, Agung Dhananjaya tumben-tumbennya minta makan menjelang tidur. Suatu permintaan yang tidak biasa dilakukan oleh almarhum. “Tadi malam menjelang tidur, dia mencari saya minta makan. Kalau biasanya tidak pernah. Habis makan, dia sempat ngomong. ‘Ajik, nanti kalau Gus punya bekal, Ajik sama adik-adik tak antar jalan-jalan,” ungkapnya sembari mengatakan bulan Mei ini berencana jalan-jalan ke Jakarta sambil menengok saudaranya wisuda. *ind, pol

Komentar