nusabali

Adi Arnawa Harapkan Terus Bersinergi dengan Pemerintah

Hadiri Pengukuhan Bendesa dan Prajuru Desa Adat Tanjung Benoa

  • www.nusabali.com-adi-arnawa-harapkan-terus-bersinergi-dengan-pemerintah

MANGUPURA, NusaBali
Pelaksana Harian (Plh) Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa, menghadiri pengukuhan Bendesa dan Prajuru Desa Adat Tanjung Benoa, Kelurahan Tanjung Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, yang digelar di Pura Desa Tanjung Benoa, Sabtu (20/2).

Terpilih selaku Bendesa Adat Tanjung Benoa, yakni Made Wijaya, yang juga anggota DPRD Kabupaten Badung. Ini kali ketiga Wijaya menjabat sebagai Bendesa Adat Tanjung Benoa. Pengukuhan dilaksanakan dengan tetap mengikuti protokol kesehatan (prokes) serta dihadiri oleh Ketua MDA Kabupaten Badung AA Putu Sutarja, Camat Kuta Selatan Ketut Gede Arta, bersama unsur Muspika Kecamatan Kuta Selatan. Kemudian turu hadir pula bendesa adat se-Kuta Selatan, serta undangan lainnya.

Adi Arnawa menyampaikan selamat kepada Bendesa dan Prajuru Desa Adat Tanjung Benoa yang telah dikukuhkan. Dia berharap Bendesa Adat terpilih bisa menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya, karena bendesa adat merupakan ujung tombak, mitra kerja dari Pemerintah Kabupaten Badung, sehingga diharapkan terus menjaga sinergitas antara desa adat dengan pemerintah, baik itu desa dinas, kelurahan, kecamatan maupun pemerintah Kabupaten Badung. Dia tidak mau ada dikotomi pemerintahan dari desa dinas dan desa adat.

“Karena bagaimanapun juga muara dari tata kelola pemerintahan kita adalah bagaimana menyejahterakan masyarakat kita. Jangan ada dikotomi, ada pemerintahan dinas, dan pemerintahan desa adat. Ini yang saya harapkan kedepan,” harap Adi Arnawa.

Terlebih saat ini, kata birokrat asal Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, itu Badung sedang menghadapi wabah Covid-19. Tentu ini akan menjadi tantangan besar, mengingat Badung sebagai daerah tujuan wisata, yang notabene sangat berharap dari sektor pariwisata. Bila wabah ini masih ada, tentu keamanan dan kenyamanan tidak akan terjadi di wilayah Kabupaten Badung. Karena itu, dia mengajak dan menghimbau kepada prajuru adat yang baru ini agar bersama untuk menjadi contoh dalam menerapkan prilaku hidup bersih dan sehat sehari-hari dengan tetap menerapkan prokes secara ketat.

“Mari bersama-sama menyatukan diri. Badung yang mengandalkan pariwisata, apalagi Tanjung Benoa merupakan daerah yang mengandalkan pariwisata. Dengan adanya pandemi Covid-19, tentu menjadi kendala. Kalau kita tidak bersama-sama tentu sulit. Pengawasan penanganan Covid-19, agar terus dilakukan dengan menjalin sinergi dengan semua pihak,” tegas Adi Arnawa.

Sementara itu ditemui usai pengukuhan, Bendesa Adat Tanjung Benoa Made Wijaya, mengatakan sudah menyiapkan sejumlah program sesuai dengan awig-awig yang ada di desa setempat. Adapun program jangka pendek yang akan dilakukan yakni akan merivisi awig-awig, agar mengikuti apa yang sudah diberikan oleh MDA, dan mengevaluasi seiring berjalannya waktu. Sementara program lain, meski di tengah pandemi Covid-19 ini, sudah tentu pihaknya perlu mengantisipasi yadnya-yadnya dalam setahun. Sementara, baga pawongan, dengan kondisi ekonomi yang terganggu akibat Covid-19 ini, tentu juga berdampak pada sektor ketahanan pangan warga.

Menyambut Nyepi ini, Wijaya akan membantu dari dana desa adat dan juga berharap ada bantuan dari pihak ketiga. Menyambut Galungan, program stimulus bisa berlanjut untuk membantu kebutuhan pokok masyarakat berupa sembako seperti yang sudah rutin dilakukan sebelumnya. “Situasi seperti sekarang, ketahanan pangan masyarakat, karena tidak memiliki sawah, tentu sangat membutuhkan,” katanya.

Sementara untuk di palemahan, potensi yang mandek saat ini, usaha yang sudah dikelola desa adat, juga akan dimaksimalkan untuk mengantisipasi melalui tabungan yang masih tersimpan di LPD. “Ada 3 hal yang sudah saya konsep dalam visi misi jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang, di parahyangan, palemahan dan pawongan,” kata Wijaya. *ind

Komentar