nusabali

Wijaya Calon PAW Almarhum Suasana di DPRD Jembrana

  • www.nusabali.com-wijaya-calon-paw-almarhum-suasana-di-dprd-jembrana

NEGARA, NusaBali
Pasca anggota DPRD Jembrana dari Fraksi PDIP, I Ketut Suasana, meninggal dunia dalam status terkonfirmasi positif Covid-19, terjadi kekosongan kursi Fraksi PDIP DPRD Jembrana.

Kursi yang ditinggalkan Suasana akan diisi Pergantian Antar Waktu (PAW). Berdasarkan urut-urutan peraih suara terbanyak berikutnya yang menjadi calon penggantinya, yakni I Ketut Wijaya, politisi asal Banjar Banyubiru, Desa Kaliakah, Kecamatan Negara, Jembrana. Wijaya hampir dipastikan menjadi PAW sebagai caleg peraih suara tertinggi di antara caleg separtai di Daerah Pemilihan (Dapil) Kecamatan Negara yang gagal lolos dalam Pileg 2019 lalu.

Saat tarung Pileg 2019, PDIP kebagian 5 kursi dari perebutan 10 kursi DPRD Jembrana di Dapil I Jembrana (Kecamatan Negara). Almarhum Suasana sendiri yang merupakan caleg new comer asal Banjar Baluk I, Desa Baluk, Kecamatan Negara, Jembrana, berhasil lolos dengan meraih 2.701 suara.

Almarhum Suasana lolos dengan 4 caleg PDIP lainnya, masing-masing Dewa Putu Merta Yasa (new comer dengan perolehan 6.112 suara), Adrimin (incumbent dengan perolehan 4.052 suara), I Ketut Sudiasa (incumbent dengan perolehan 2.498 suara), dan Ni Komang Sri Kendel (new comer dengan perolehan 2.209 suara).

Sementara I Ketut Wijaya (new comer) yang kandidat PAW Suasana, gagal lolos dengan meraih 1.793 suara. Di bawah Wijaya, ada 4 caleg PDIP yang juga gagal lolos. Mereka masing-masing adalah I Gusti Ayu Kade Suryantini (new comer dengan perolehan 1.689 suara), I Ketut Bameiyasa (incumbent dengan perolehan 1.490 suara), I Komang Sukawinasa (new comer dengan perolehan 1.341 suara), dan Gusti Ayu Kade Erniadi (new comer dengan perolehan 178 suara).

Sekretaris DPC PDIP Jembrana, Ni Made Sri Sutharmi, saat dihubungi NusaBali, Minggu (21/2), mengatakan pasti akan ada PAW untuk mengisi kekosongan kursi Fraksi PDIP di DPRD Jembrana tersebut. Untuk pengisian PAW itu, ada sejumlah mekanisme partai. Terutama pembahasan di DPC, sebelum bersurat menanyakan hasil suara ke KPU, dan pengusulan PAW ke DPP.  “Ada mekanismenya. Nanti keputusan PAW ditentukan DPP,” ucapnya.

Namun, Sri Sutharmi menegaskan, belum ada jadwal untuk membahas PAW  tersebut.  Mengingat PDIP masih berduka atas kehilangan I Ketut Suasana yang baru saja meninggal dunia dalam status terkonfirmasi positif Covid-19, Sabtu (20/2). “Nanti lah kita bahas siapa yang berhak. Sekarang kami semua di PDIP masih berkabung. Mungkin setelah selesai prosesi almarhum, baru kita bahas,” ujar Sri Sutharmi yang juga Ketua DPRD Jembrana ini.

Secara terpisah, I Ketut Wijaya saat dihubungi NusaBali, Minggu kemarin, membenarkan, secara aturan menyangkut PAW, dirinyalah yang berhak menjadi PAW. Saat ini, memang belum ada pemberitahuan dari partai, karena masih suasana duka. Dirinya pun tetap menunggu keputusan partai. “Sekarang kita semua masih berduka. Saya sendiri menunggu keputusan partai. Tetapi memang waktu Pileg 2019, saya yang mendapat suara tertinggi di antara teman-teman separtai yang tidak lolos di Dapil Kecamatan Negara,” ujar Wijaya.

Mengenai kancah politik, Wijaya termasuk salah satu kader lama di PDIP. Pria kelahiran 12 Oktober 1973 ini mengaku sudah bergabung di PDIP (semasih bernama PDI) sejak tahun 1992 lalu. Saat Pileg 2009, dirinya sempat maju sebagai calon anggota DPRD Jembrana. Namun saat Pileg 2009, semasih Kecamatan Negara dan Kecamatan Jembrana digabung menjadi satu Dapil itu, dirinya gagal lolos dengan meraih sekitar 600 suara.

Setelah gagal lolos Pileg 2009 itu, dirinya tidak ikut saat Pileg 2014 karena dipercaya menjadi Ketua Lembaga Pemberdayaan (LPM) Desa Kaliakah periode 2014-2019.

Begitu memasuki Pileg 2019, dirinya pun kembali ikut bertarung memperebutkan kursi DPRD Jembrana di Dapil Kecamatan Negara, dan menempati ranking ke-6 diantara 10 caleg PDIP. Saat ikut maju Pileg 2019 lalu itu, Wijaya turut mempertaruhkan sisa jabatannya sebagai Ketua LPM Kaliakah pada tahun 2018 karena secara aturan diharuskan mundur sebelum ditetapkan sebagai caleg.

“Kalau memang saya nanti ditugaskan partai sebagai PAW, saya harus siap. Tetapi saat ini, kami semua masih berduka. Intinya kalau terkait PAW, saya serahkan ke partai, menunggu keputusan partai,” ucap Wijaya yang juga Wakil Ketua PAC PDIP Kecamatan Negara ini.

Sebelumnya diberitakan pandemi Covid-19 kembali menelan korban jiwa. Teranyar, anggota DPRD Jembrana dari Fraksi PDIP, I Ketut Suasana, meninggal dunia dalam status terkonfirmasi positif Covid-19. Ketut Suasana menghembuskan napas terakhirnya dalam perawatan di RSUD Buleleng, Kecamatan/Kabupaten Buleleng, Sabtu (20/2) dini hari pukul 02.00 Wita.

Suasana diketahui positif Covid-19 pada Jumat (12/2) lalu. Anggota DPRD Jembrana asal Desa Baluk, Kecamatan Negara, ini terdeteksi positif Covid-19 berdasar hasil tes swab PCR setelah diketahui reaktif berdasar hasil rapid test antigen saat hendak mengikuti kunjungan kerja (kunker) ke luar daerah. Begitu terkonfirmasi positif Covid-19, Suasana sempat menjalani isolasi di hotel di Kelurahan Pendem, Kecamatan Jembrana. Namun karena ada keluhan demam dan sesak napas, Suasana pun dirujuk ke RSUD Negara pada Sabtu (13/2).

Sempat 2 hari menjalani perawatan di RSUD Negara, Suasana yang kondisinya semakin memburuk dengan ada riwayat penyakit jantung dan paru, akhirnya dirujuk ke RSUD Buleleng, Senin (15/2). *ode

Komentar