nusabali

Distan Aplikasikan Eco Farming, Tingkatkan Hasil Kualitas Padi

  • www.nusabali.com-distan-aplikasikan-eco-farming-tingkatkan-hasil-kualitas-padi

SINGARAJA, NusaBali
Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Buleleng, mulai mengaplikasikan demonstrasi plot (demplot) penanaman padi dengan menggunakan pupuk eco farming, pada Jumat (19/2) pagi.

Pengaplikasian eco farming ini dilakukan pada lahan pertanian di Subak Babakan, Desa Sambangan, Kecamatan Sukasada, Buleleng.

Ada dua varietas tanaman padi yang diaplikasikan dalam demplot ini. Pertama, pada penanaman padi varietas Sulutan Unsrat 2 yang merupakan produk BATAN-RI. Pada demplot ini menggunakan eco farming saat pengolahan lahan sebelum tanam, dengan luas tanam sekitar 20 are di sebelah barat.

Yang kedua, di sebelah timur, genetik padi merah Munduk yang bekerjasama dengan IPAIR-BATAN RI, dengan penanaman padi (kontrol) dan dengan penyinaran 200G dengan luas tanam sekitar 5 are.

Kadis Pertanian Buleleng, Made Sumiarta mengatakan, demplot pemakaian pupik eco farming pada tanaman padi, khusus untuk padi sulutan dan genetik beras merah. Dengan demplot eco farming ini, diharapkan megoptimalkan padi yang ditanam.

"Kami aplikasikan eco farming ini, dengan melihat situasi sekarang. Ya, mudah-mudahan padi yang di tanam ini bisa lebih optimal, walaupun pemakaian pupuk kimia kami kurangi," kata Sumiarta.

Dijelaskan Sumiarta, padi varietas sulutan yang merupakan hasil kerjasama dengan BATAN RI punya keunggulan tersendiri, mengingat kualitas nasi dari padi varietas ini sangat bagus. "Sekarang kami lihat dengan aplikasi (eco farming) ini, mudah-mudahan hasilnya baik," lanjut dia.

Selain eco farming, Distan Buleleng juga mencoba mengaplikasikan eco enzime pada lahan pertanian padi. Bahkan Distan Buleleng terus melakukan inovasi mencari varietas padi unggul yang lebih baik untuk ditanam di lahan pertanian yang ada di Buleleng.

"Kami ingin meningkatkan produksi pertanian dengan lebih optimal. Harapannya, agar Buleleng kedepan bisa surplus beras. Ya, dengan pelajaran ini petani memahami pemakaian pupuk eco farming agar lebih optimal," tandas Sumiarta.

Sementara itu, Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Desa Sambangan, Luh Putu Indrayani menambahkan, proses pemupukan ini dilakukan saat usia penanaman 0 sampai 7 hari untuk diawal. Kemudian kembali dilanjutkan pada usia 21 hari, dan 35 hari. "Pemantauan terus kami lakukan, kunjungan seminggu sekali," singkatnya.*m

Komentar