nusabali

I Gede Ardika, Menteri Pariwisata Era Gus Dur dan Megawati Meninggal Dunia

  • www.nusabali.com-i-gede-ardika-menteri-pariwisata-era-gus-dur-dan-megawati-meninggal-dunia

JAKARTA, NusaBali.com 
Menteri Kebudayaan dan Pariwisata periode 2000-2004  I Gede Ardika meninggal dunia di usia 76 tahun pada Sabtu (20/2/2021) sekitar pukul 07.46 WIB di Rumah Sakit Boromeus Bandung karena sakit. 

Menteri Pariwisata dan Ekoomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno pun menyatakan duka cita atas berpulangnya I Gede Ardika. "Saya atas nama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menyampaikan rasa duka yang mendalam atas kepergian Bapak I Gede Ardika, Menteri Kebudayaan dan Pariwisata periode tahun 2000-2001 dan periode 2001-2004," kata Menparekraf Sandiaga Uno.

Ia mengatakan bahwa berpulangnya I Gede Ardika adalah kehilangan besar bangsa ini. I Gede Ardika telah menetapkan dasar yang kuat dalam pembangunan kepariwisataan nasional yang lekat dengan khazanah budaya dan kekayaan alam. 

Sekretaris Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Ni Wayan Giri Adnyani juga menyampaikan duka cita yang mendalam atas berpulangnya I Gede Ardika yang lahir di Singaraja, Bali, 15 Februari 1945 itu. “Selamat jalan Bapak I Gede Ardhika, Menteri Kebudayaan dan Pariwisata periode 2000 - 2004, dumogi polih genah sane becik, dumogi amor ing acintya (Semoga mendapatkan tempat terbaik, menyatu dengan Tuhan),” ucap Giri Adnyani.

Semasa hidupnya Ardika menorehkan jasa yang besar di sektor kebudayaan dan pariwisata dengan menyusun sejumlah landasan kebijakan di bidang tersebut. Ardhika memiliki pandangan yang luas tentang kepariwisataan berkelanjutan dalam praktik pembangunan nasional untuk menjadikan Indonesia sebagai destinasi pariwisata berkualitas. 

Hal tersebut ia tuangkan dalam buku berjudul ‘Pariwisata Berkelanjutan, Rintis Jalan Lewat Komunitas’ yang diluncurkan pada tahun 2008.  "Beliau juga menjadi salah seorang pelopor pengembangan wisata desa di Indonesia," kata Sandiaga. 

Putra terbaik kelahiran Singaraja  ini dipercaya menempati jabatan Menteri Negara Kebudayaan dan Pariwisata di era kepemimpinan Presiden Megawati Soekarnoputri. Sebelumnya di kabinet Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Ardhika juga mengemban posisi sebagai Menteri Negara Pariwisata dan Kesenian pada 24 Agustus 2000 melanjutkan pendahulunya di Kabinet Persatuan Pembangunan, Hidayat Jaelani. Posisi ini ditempati hingga 9 Agustus 2001.

Setelah Megawati naik, Ardika tetap dipercaya dalam Kabinet Gotong Royong, namun nama kementerian berganti menjadi Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata.  Di era Megawati itu pula  Ardika bekerja keras untuk mewujudkan bangkitnya kembali dunia pariwisata di tanah air sehingga bisa semakin berkembang. Pada waktu bersamaan ia menyusun berbagai kebijakan untuk menjaga terpeliharanya budaya bangsa ini.

Ardika meraih gelar sarjana pada tahun 1977 dari STIA LAN, Bandung dan merupakan pejabat karier pada Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia. Meskipun bukanlah seorang sarjana seni, tetapi ia dinilai telah begitu banyak berbuat bagi kemajuan dunia seni bukan saja bagi Bali, namun untuk seluruh bangsa ini.

I Gede Ardika lahir dari pasangan I Made Arka dan Ni Made Sandat. Menyelesaikan pendidikan formal di tingkat dasar hingga atas di Singaraja, Kabupaten Buleleng. Barulah saat menempuh pendidikan perguruan tinggi, Ardika merantau ke Institut Teknologi Bandung. Namun akibat kesulitan ekonomi, Ardhika meninggalkan Fakultas Teknik Jurusan Seni Rupa ITB berpindah sekolah pada Akademi Perhotelan Bandung dan menuntaskan kuliah pada 1967 dengan predikat sangat memuaskan.

Ardika kemudian dipercaya sebagai asisten dosen. Setelah itu Ardika malah mendapatkan beasiswa pemerintah untuk melanjutkan pendidikan manajemen perhotelan pada Institut Internasional Glion, Swiss.

Sepulang dari negara tersebut, Ardika dipercaya sebagai Kepala Seksi Pengajaran sekaligus dosen mata kuliah Housekeeping serta pendamping tenaga ahli dari Swiss di Akademi Perhotelan Nasional (APN). 

Pemerintah pusat kemudian menempatkannya mengampu jabatan sebagai Pelaksana harian Kepala Sub-Direktorat Perhotelan dan Penginapan, Ditjen Pariwisata Indonesia. Karier I Gede Ardika mencapai puncak pada masa pemerintahan Gus Dur yang mempercayai keluasan pengetahuan dan pengalaman Ardika sebagai Menteri Negara Kebudayaan dan Kesenian  dalam jajaran kabinet Gus Dur. 

Kinerja dan pengalaman Ardika juga menumbuhkan kepercayaan yang sama pada Presiden Megawati untuk memilih Ardika kembali dalam kabinetnya.Ardika meninggalkan dua anak dan beberapa cucu. Sebelumnya istri almarhum, lebih dulu meninggal dunia pada tahun 2017 lalu.*ant

Pendidikan
- SDN No 2 Singaraja, Bali 1957
- SMPN I Singaraja, Bali 1960
- SMAN 1 Singaraja, Bali 1963
- Jurusan Seni Rupa ITB 1963-1964
- Manajemen Perhotelan, International Institute APN Bandung 1964-1967
- Glion, Swiss 1969-1972
- STIA LAN, Bandung 1974-1977
- AKTA IV, IKIP Malang 1984
- SESPASUS 1992
- LEMHANNAS (dengan predikat Wibawa Seroja Nugraha) 1995


Karier
- Kepala Peraga, APN, Bandung 1968.
- Asst Dosen untuk mata kuliah Restoran Operasional APN, Bandung 1968-1969.
- Ka. Sekte Pengajaran APN Bandung 1972-1973.
- Dosen mata kuliah Housekeeping APN Bandung 1972-1973
- Pelaksanaan tugas Direktur National Hotel Institute Bandung 1973-1976
- Dosen untuk mata kuliah Hotel Planing APN Bandung 1973-1976
- Pjs Direktur National Institute Bandung 1976-1978
- Anggota Komisi Pendidikan International Hotel Association 1974-1984
- Direktur Pusat Pendidikan Perhotelan & Pariwisata Nusa Dua Bali 1978-1985
- Pelaksana Tugas Kasub Direktorat Perhotelan & Penginapan Ditjen Pariwisata 1985-1986.
- Kepala Sub Bagian Direktorat Perhotelan & Penginapan Ditjen Pariwisata 1986-1988.
- Kabag. Perencanaan Ditjen Pariwisata 1988-1991.
- Kakanwil Dep. Parpostel Prop Bali 1991-1993
- Ka. Pusdiklat, Dep Parpostel 1996-1998
- Sekretaris Ditjen Pariwisata 1996-1998
- Dirjen Pariwisata, Dep Parseni Bud 1998-2000
- Waka Badan Pengembangan Pariwisata & Kesenian 2000
- Menteri Negara Pariwisata dan Kesenian, 2000-2001
- Menteri Kebudayaan dan Pariwisata, 2001-2004

Penghargaan
- Satya Lencana Karya Satya (XX) 1997
- Satya Lencana Pembangunan 1999


Komentar