nusabali

Sentralisasi Atlet Mulai Agustus

KONI Bali Tunggu Anggaran Turun

  • www.nusabali.com-sentralisasi-atlet-mulai-agustus

Sentralisasi hanya tiga bulan itu menyesuiakan anggaran yang diterima KONI Bali. Tiga bulan dinilai cukup untuk memfokuskan atlet pada pertandingan PON Papua nanti.

DENPASAR, NusaBali

Program TC Sentralisasi atlet PON Bali dipastikan dimulai sejak Agustus 2021. Program tersebut akan berlangsung tiga bulan hingga menjelang pelaksanaan PON pada 2-13 Oktober. Dengan demikian ke-261 atlet Bali dari 28 cabor baru akan berkumpul secara terpusat selama lima bulan.

"Rancangan awal kami sentralisasi memakan waktu tiga bulan. Artinya semua atlet wajib berkumpul di satu tempat. Sedangkan teknis latihan tergantung masing-masing cabor bersangkutan," kata Wakil Sekretaris KONI Bali, Ida Ayu Herawati, yang dibenarkan Sekum KONI Bali IGN Oka Darmawan, Jumat (19/2).

Menurut Dayu Herawati, sentralisasi hanya tiga bulan itu menyesuiakan anggaran yang ada. Bahkan program serupa juga dilaksankan selama tiga bulan saat Bali mengikuti PON Jawa Barat 2016. Menurutnya, waktu tiga bulan dinilai cukup untuk memfokuskan atlet pada pertandingan PON Papua nanti. Waktu tiga bulan dinilai cukup ideal untuk memaksimalkan seluruh persiapan. Termasuk jika atlet mengevaluasi soal strategi yang harus dilakukan jika ingin jadi yang terbaik di PON Papua.

"Untuk saat ini tetap latihan mandiri di Pengprov cabor dulu. Situasi masih Covid-19. Tapi saya yakin atlet tetap berusaha semaksimal mungkin apa yang bisa dilakukan dalam situasi seperti sekarang ini. Kalau ingin berprestasi harus melakukan hal lebih," kata Dayu Herawati.

Menurut Dayu Herawati, KOni Bali pun berharap saat ini atlet sebagai aset utama yang harus diamankan dari sisi kesehatan. Jadi harus terus mengikuti anjuran pemerintah soal ketatnya protokol kesehatan. Karena, atlet peraih tiket PON jadi tumpuan Bali di level nasional.

“PON sebagai ajang bergengsi untuk menunjukan prestasi atlet Bali bisa dalam situasi apapun. Makanya TC sentralisasi hanya tiga bulan itu juga tergantung anggaran nantinya. Dengan harapan dana tetap cair sesuai yang disebutkan Rp 39 miliar,”kata Dayu Herawati.

"Kami minta atlet juga mengukur diri, sehingga pada bulan Oktober nanti adalah dalam kondisi puncak top performance. Dan untuk cabor terukur agar segera melihat perkembangan catatan atlet dari provinsi luar. Sebab, perkembangan akan terus terjadi jelang PON Papua," terang Dayu Herawati.

Jadi untuk waktu TC Sentralisasi dimaklumi saja. KONI Bali hanya mampu merancang dalam kurun waktu tiga bulan saja. Sebab, daerah lainnya juga kondisinya hampir sama dengan Bali. Bahkan ada juga belum melakukan gebrakan program apapun.

Terlepas dari provinsi kepulauan Jawa yang memang paling kuat dari sisi anggaran dan persiapan atletnya menuju PON Papua. Yang jelas Bali sudah berusaha dengan apa yang ada dimaksimalkan betul.*dek

Komentar