nusabali

Dispustaka Karangasem Akreditasi Lima Perpustakaan

  • www.nusabali.com-dispustaka-karangasem-akreditasi-lima-perpustakaan

AMLAPURA, NusaBali
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispustaka) Karangasem melakukan akreditasi 5 perpustakaan di Karangasem, masing-masing 3 perpustakaan sekolah dan 2 perpustakaan umum.

Tujuan akreditasi agar memiliki legitimasi yang kuat, selain berfungsi untuk pembinaan. Kadis Perpustakaan dan Kearsipan Karangasem, I Wayan Astika, mengungkapkan tiga perpustakaan sekolah yakni Perpustakaan SDN 1 Bebandem, Perpustakaan SMPN 2 Selat, dan Perpustakaan SMPN 2 Rendang. Sedangkan perpustakaan umum salah satunya, Perpustakaan Puri Wikan Desa Nyuhtebel, Kecamatan Manggis.

Wayan Astikan mengungkapkan, pada tahun 2020 telah mengakreditasi Perpustakaan SDN 4 Padangkerta, Kecamatan Karangasem dengan predikat C nasional. Akreditasi sebagai proses pengakuan formal dari pemerintah. Ada enam komponen mesti terpenuhi untuk perpustakaan ideal yakni memiliki koleksi, didukung sarana dan prasarana, pelayanan perpustakaan, memiliki tenaga perpustakaan, penyelenggaraan, dan penguatan. “Setelah dilakukan akreditasi, nantinya masuk agenda pemerintah untuk mendapatkan pembinaan berkala,” ungkap Wayan Astika, Selasa (16/2).

Kasek SMPN 2 Selat, I Wayan Mustara mengapresiasi adanya akreditasi perpustakaan. Selama ini perpustakaan dikelola secara tradisional. Perpustakaan SMPN 2 Selat memiliki 8.680 judul buku, jumlah koleksinya 18.265 eksemplar. “Kami sangat mengapresiasi adanya akreditasi, sehingga ke depan jadi bahan evaluasi. Nantinya lebih mudah melakukan perbaikan setelah mendapatkan pembinaan,” kata Wayan Mustara.

Secara umum kata I Wayan Mustara, manfaat perpustakaan untuk siswa hanya ada lima yakni sebagai sumber ilmu pengetahuan, membantu menambah kosakata, menambah kreativitas, sebagai sumber menulis, dan sebagai referensi membuat tugas. Terpisah, Kasek SMPN 2 Rendang, Ketut Suparjana mengungkapkan perpustakaan sekolah punya 800 judul buku, total koleksi 1.600 eksemplar. “Kami juga mengoptimalkan minat baca siswa dengan memanfaatkan seluruh buku yang ada. Kami masih kekurangan buku,” kata Suparjana. *k16

Komentar