nusabali

Turisme Bergeser ke Seminyak dan Canggu, Discovery Kuta Rombak Mall

  • www.nusabali.com-turisme-bergeser-ke-seminyak-dan-canggu-discovery-kuta-rombak-mall

MANGUPURA, NusaBali.com
Kuta yang selama ini menjadi jantung pariwisata Bali, kini harus semakin bekerja keras setelah wisatawan ditengarai lebih memilih tongkrongan di kawasan Seminyak dan Canggu.

Bukan karena pandemi, namun kondisi ini sudah terasa sejak sebelum masa pandemi, tahun 2019. “Dulu tidak lengkap ke Bali jika tidak ke Kuta, namun sejak beberapa waktu lalu, pusat turisme seperti bergeser ke Seminyak dan Canggu,” kata Johannes MP Siahaan dari Bali Komunika, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang marketing strategy, Selasa (16/2/2021).

Untuk mengembalikan Kuta sebagai landmark dan destinasi teratas, upaya keras pun dilakukan lewat Discovery Shopping Mall (DSM). Mall yang berlokasi di Jalan Kartika Plaza Kuta ini pada masa normal sebelum pandemi, dikunjungi ribuan wisatawan. Namun pada masa pandemi,  utamanya saat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPK) terasa lengang.

Sementara wisatawan yang masih ada di Bali, tetap ‘lebih suka’ berada di kawasan Seminyak dan Canggu. “Kami ingin mengembalikan wisatawan ke Kuta. Jadi mempersiapkannya sejak dari sekarang,” kata Fenki Fauzi, Marketing Communication DSM.

Tidak tanggung-tanggung, salah satu sisi  mall megah ini ‘dijebol’ dan dijadikan akses ‘lorong jalan’ menuju ke pantai. Di area yang dulunya berdiri gerai Batik Keris ini memang sudah berubah total.   “Dari Jalan Kartika Plaza, wisatawan bisa langsung berjalan menuju Pantai Kuta tanpa memutar lebih jauh,” kata Fenki.

Biasanya, kata Fenki, wisatawan ada yang mencoba lewat hotel yang ada di seputaran Jalan Kartika Plaza. Tapi tentu saja mereka tidak akan leluasa, karena pasti akan ditanya ‘mau kemana’, ‘menginap di kamar berapa’ dan sebagainya, lantaran akses hotel bukanlah jalan bagi masyarakat umum untuk menuju pantai.

Dengan adanya akses yang disediakan, tepatnya di seberang Waterboom, maka wisatawan bisa langsung naik eskalator dan menyusuri jalan dengan lebar hampir 15 meter dan berjalansepanjang 600 meter menuju bibir pantai. Saat ini di samping kiri kanan lorong jalan itu sudah terlihat beberapa pelaku UMKM, khususnya kuliner. “Nanti rencananya bulan Mei sudah ada sekitar 42 UMKM yang kami ajak ikut bangkit bersama di tengah pandemi,” kata Fenki. 

Lorong jalan atau area baru di DSM ini dinamakan dengan South Quay (SQ). Area ini digarap oleh PT Bali Utama Cakrawala, sebuah perusahaan hospitality dan lifestyle di Bali. “Sebelumnya dibangun bukan karena pandemi, karena planning sebenarnya sudah sedari 2018, dan mulai dilaksanakan 2019. Namun project ini sempat terhenti akibat pandemi,” kata Dicky Oscar, Coorporate Marketing Manager PT Bali Utama Cakrawala. 

Dicky menjelaskan sekalipun saat ini kunjungan wisatawan anjlok, namun pembangunan destinasi baru ini dimaksudkan pula untuk membangun kepercayaan para wisatawan domestik dan asing untuk berkunjung ke Bali saat situasi kembali normal. ”South Quay dibangun dengan tujuan untuk menjadi The Newest Lifestyle Destination di Kuta yang memberikan nuansa hangout berbeda dengan konsep high ceiling dan direct access ke Pantai Kuta,” jelas Dicky. 

SQ, lanjutnya,  akan fokus kepada tenant F&B dan lifestyle untuk memberikan pengalaman yang baru dalam berwisata dan hangout serta dapat menjadi salah satu alternatif untuk melepas penat sambil menikmati teduhnya suasana sekitar yang nyaman dengan view sunset Pantai Kuta. Sebagai langkah awal memperkenalkan ‘jalan tembus’ ini, sejak 11 Februari hingga 10 Maret 2021 digelar Carnival Lifestyle Market. 

“Program ini terbentuk dengan mengumpulkan para entrepreneur lokal yang sudah memiliki market tersendiri dan brand yang unik serta telah memiliki penggemar baik itu melalui Instagram atau e-commerce lainnya,” kata Dicky sembari menyatakan tetap mematuhi Protokol Kesehatan di masa PPKM ini.*mao

Komentar