nusabali

Nikmati Waktu Bersama Keluarga Sambil Lanjutkan Usaha Truk Milik Orangtua

Wakil Bupati Jembrana, I Made Kembang Hartawan Akhiri Masa Jabatannya Hari Ini

  • www.nusabali.com-nikmati-waktu-bersama-keluarga-sambil-lanjutkan-usaha-truk-milik-orangtua

Di samping berkumpul dengan keluarga dan mengurus usaha truk milik orangtua, sebagai Ketua DPC PDIP Jembrana, Kembang memastikan akan terus menjaga dan memelihara PDIP.

NEGARA, NusaBali

Wakil Bupati Jembrana, I Made Kembang Hartawan, yang kalah tarung sebagai Calon Bupati (Cabup) dalam Pilkada Jembrana, 9 Desember 2020 lalu telah mengakhiri masa jabatannya sebagai Wabup Jembrana per, Rabu (17/2) hari ini. Setelah tidak lagi menjabat, Kembang yang sudah 16 tahun berkarir mulai sebagai Ketua DPRD Jembrana (selama 6 tahun dari 2004-2010) dan Wabup Jembrana (selama 10 tahun dari 2011-2021), mengaku akan beraktivitas selayaknya masyarakat biasa. Terutama menikmati waktu bersama keluarganya

Kembang Hartawan saat ditemui usai acara perpisahan dengan para Kepala OPD Pemkab Jembrana, Selasa (16/2) mengatakan waktu bersama keluarga adalah hal yang sulit didapatkan. Sejak menjadi Ketua DPRD Jembrana dan berlanjut sebagai Wabup Jembrana selama 16 tahun, hampir tidak ada waktu kumpul bersama istri beserta 4 anaknya. “Sejak menikah sampai punya 4 anak, jarang dapat waktu kumpul. Bahkan waktu anak-anak saya lahir, saya tidak dapat lihat. Makanya yang sangat penting saat ini, saya dapat waktu bersama keluarga,” ujar Ketua DPC PDIP Jembrana ini.

Selama belasan tahun menjadi pejabat, Kembang Hartawan mengatakan sebenarnya iri melihat orang yang selalu dapat berkumpul dengan keluarga. Hal itu pun baru dinikmatinya, dan  menjadi salah satu hikmah besar pasca kekalahannya di Pilkada Jembrana 2020 lalu. “Seperti kadang waktu berhenti di lampu merah, saya lihat orang bonceng istri dan anak-anak, kadang berpikir kapan dapat seperti mereka. Nah, sekarang itu baru saya rasakan. Saat pulang, disapa anak-anak, dan ada waktu bermain. Itu hal yang sangat luar biasa,” ucap suami dari drg Ni Nyoman Ani Setiawarini.

Dengan berakhirnya sebagai Wabup, Kembang Hartawan menyampaikan akan kembali fokus menjalankan usaha orangtuanya, yakni usaha jasa angkutan transportasi truk lintas Provinsi. “Usaha itu bukan milik saya, tetapi orangtua. Sebelumnya, memang sudah ada yang ngurus. Tetapi sekarang, saya mengurus sambil kumpul bersama keluarga di Pangyangan (Banjar Cepaka, Desa Pangyangan, Kecamatan Pekutatan, Jembrana),” ujar Kembang Hartawan yang selama menjabat sebagai Wabup Jembrana, lebih sering tinggal di rumah jabatan.

Di samping berkumpul dengan keluarga dan mengurus usaha truk milik orangtuanya, dirinya sebagai Ketua DPC PDIP Jembrana memastikan terus menjaga dan memelihara PDIP. “Saya jadi Ketua Dewan dan Wakil Bupati karena PDIP. Tugas di partai, tetap. Saya akan selalu loyal dengan PDIP, agar tetap besar dan tumbuh di Jembrana. Karena kami meyakini hanya PDIP yang paling konsisten membela Pancasila di tengah ancaman-ancaman ideology lain, seperti banyak terlihat saat ini,” ungkapnya.

Sedangkan disinggung apakah berencana kembali maju sebagai Cabup dalam Pilkada Jembrana selanjutnya, Kembang Hartawan mengaku, tidak berpikir sejauh itu. Apalagi baru saja menelan kekalahan, dan baru mendapat waktu bersama keluarga. Apalagi urusan menentukan calon dari PDIP, baik untuk Pileg maupun Pilkada di daerah, adalah ranah partai. “Kalau saya, sudah pasti taat dan patuh keputusan partai. Kalau partai mengamanatkan siapa saja, dia harus siap. Siapapun itu. Saya masih punya kader muda, senior. Siapapun dari mereka punya elektabilitas tinggi, siapapun kita dorong sesuai keputusan partai. Tidak bisa menjadi keinginan pribadi,” ujar ayah empat orang anak ini.

Wabup Kembang mengatakan, dirinya menyadari politik sangat dinamis. Dirinya pun mengibaratkan politik seperti pohon. Harus ada akar, batang, ranting, hingga buah. Di mana seiring perkembangan waktu, buah dapat semakin matang. Satu sisi dapat jatuh, dan bisa menjadi pupuk untuk pohon lainnya. “Kalau saya harus kembali menjadi pupuk, kenapa tidak. Harus siap. Buah jatuh menjadi pupuk lagi, membuat pohon tumbuh subur,” pungkasnya. *ode

Komentar