nusabali

Suami Istri Meninggal Positif Covid-19 di Karangasem

Diskes Bali Siap-siap Laksanakan Vaksinasi Tahap Dua

  • www.nusabali.com-suami-istri-meninggal-positif-covid-19-di-karangasem

AMLAPURA, NusaBali
Pasangan suami istri I Gusti Ketut M, 72, dan istrinya I Gusti Putu AA, 69, asal Lingkungan Genteng, Kelurahan Subagan, Kecamatan Karangasem, meninggal dunia dalam waktu berselang sehari.

Keduanya dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19 dengan penyakit bawaan (komorbid). Keduanya telah diupacarai makingsan ring gni di Setra Desa Adat Subagan, Lingkungan Subagan Desa, Kelurahan Subagan, Kecamatan Karangasem pada Anggara Pon Ukir, Selasa (16/2).

Adik kandung almarhum I Gusti Ketut M, yakni I Gusti Made Karta, mengungkapkan awalnya kakaknya itu diantar ke RS BaliMed Amlapura, Kamis (11/2) karena menderita sakit sesak napas. Mengingat kondisinya menurun maka dirujuk ke RS Sanglah Denpasar, Minggu (14/2).

Sempat menjalani tes swab PCR (polymerase chain reaction), I Gusti Ketut M dinyatakan positif. Lalu keesokan harinya, Senin (15/2) pukul 04.00 Wita, Gusti Ketut M dinyatakan meninggal dunia. Mendengar kabar suaminya meninggal istri almarhum, I Gusti Putu AA langsung shock dan jatuh pingsan.

Sebab, I Gusti Putu AA memiliki riwayat sakit tensi tinggi. Dia pun diantar ke RSUD Karangasem dalam kondisi pingsan, selanjutnya sempat menjalani CT Scan di RS di Gianyar, selanjutnya kembali diantar ke RSUD Karangasem dan dinyatakan meninggal dunia, Selasa (16/2) pagi. Sehingga selama menjalani perawatan, I Gusti Putu AA tidak sempat sadarkan diri.

Pasangan suami istri ini meninggalkan dua orang anak dan empat orang cucu.

"Kami hanya menggelar upacara makingsan ring gni, keduanya diupacarai bersamaan," ujar I Gusti Made Karta, adik kandung I Gusti Ketut M. Sehari-hari pasangan suami istri ini, pekerjaannya jualan kebutuhan sehari-hari di Jalan Ahmad Yani Amlapura.

Sedangkan adik kandung almarhum I Gusti Putu AA, yakni I Gusti Putu Mantra juga membenarkan kakaknya selama ini mengalami sakit tensi tinggi. "Setelah mendengar kabar suaminya meninggal, kakak saya langsung shock, jatuh pingsan dan semalam menjalani perawatan kemudian meninggal," jelas Gusti Putu Mantra.

Dia menambahkan status keduanya dinyatakan terkonfirmasi Covid-19 dan telah diterima hasil tes swab PCR. Hadir di Setra Desa Adat Subagan kemarin Tim Surveilans dikoordinasikan I Gusti Ayu Nyoman Sumiati. Dia pun menerangkan keduanya positif Covid-19. "Ya keduanya positif Covid-19, saat masuk rumah sakit telah dites swab PCR, hasilnya positif," jelas Gusti Ayu Sumiati.

Lebih lanjut dikatakan, pihaknya melakukan tracing menyasar warga yang kontak erat dengan almarhum, terutama yang sempat mengantar ke rumah sakit. Saat upacara makingsan ring gni di Desa Adat Subagan kemarin tampak hadir Bupati Karangasem, I Gusti Ayu Mas Sumatri. Dia juga menyarankan seluruh warga yang sempat kontak erat dengan almarhum agar menjalani tes swab PCR. "Tujuannya biar aman," pinta Bupati I Gusti Ayu Mas Sumatri kepada petugas surveilans. Harapan serupa dilontarkan Ketua GTPP (Gugus Tugas Percepatan Penanganan) Covid-19 Kelurahan Subagan, Ida Ketut Putra.

Sementara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Provinsi Bali sampaikan update perkembangan kasus Covid-19 di Bali per Selasa (16/2). Tercatat terdapat penambahan kasus positif sebanyak 274 orang per Selasa kemarin. Dengan penambahan ini hingga saat ini jumlah kumulatif pasien positif Covid-19 di Bali sebanyak 30.973 orang dengan rincian, 30.908 WNI dan 65 WNA.

Adapun rincian dari kasus terkonfirmasi positif kemarin, yakni Kabupaten Jembrana 2 orang, Tabanan 19 orang, Badung 38 orang, Kota Denpasar 123 orang, Gianyar 21 orang, Bangli 18 orang, Klungkung 13 orang, Karangasem 6 orang, Buleleng 32 orang. Daerah lain 2 orang. Sementara penambahan pasien sembuh, Selasa kemarin sebanyak 314 orang. Jumlah kumulatif pasien sembuh menjadi 27.422 orang (88,54%) dengan rincian, 27.381 WNI dan 41 WNA.

Sedangkan untuk jumlah pasien dalam perawatan sebanyak 2.742 orang (8,79%) dengan rincian 2.704 WNI dan 20 WNA, yang tersebar dalam perawatan di 17 RS rujukan, dan dikarantina di Bapelkesmas, UPT Nyitdah, Wisma Bima dan BPK Pering. Lalu penambahan pasien yang meninggal dunia sebanyak 9 orang, sehingga jumlah kumulatifnya menjadi 827 orang (2,67%)  dengan rincian, 823 WNI dan 4 WNA.

Sementara terkait vaksinasi Covid-19, setelah dilakukan vaksinasi tahap pertama akan dilanjutkan ke tahap kedua dengan menyasar pegawai yang bekerja pada sektor pelayanan publik dan lansia. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr I Ketut Suarjaya mengatakan, pada tahap II ini sejumlah 663.169 orang yang akan mengikuti vaksinasi tahap kedua ini. Sasaran tahap kedua untuk Provinsi Bali  pelayanan publik diperkirakan berjumlah 663.169 sasaran.

Dengan rincian, lansia 340.683 sasaran, tenaga pendidik 79.185 sasaran, Pedagang pasar 75.757 sasaran, tokoh agama 1.240 sasaran, DPRD 411 sasaran, ASN 54.444 sasaran, Keamanan 23.201 sasaran, Pelayanan Publik 53.582 sasaran, Transportasi Publik 27.554 sasaran, Atlit 50 sasaran, petugas pariwisata, tenaga hotel dan restoran 7.062 sasaran.

Lapisan masyarakat ini menjadi prioritas dengan pertimbangan bahwa lapisan masyarakat ini merupakan kelompok rentan dan sering berhubungan dengan masyarakat umum. Untuk itu, vaksin sinovac tambahan akan didatangkan, Rabu (17/2). “Besok ada tambahan vaksin. Belum tahu jumlahnya nanti diinfo,” katanya pada NusaBali, Selasa kemarin. Sementara itu, dari pelaksanaan vaksinasi lapis pertama pada tenaga kesehatan, masih terdapat vaksin Sinovac yang tersedia, dengan jumlah vaksin yang masih tersedia yaitu kurang lebih 10.000 vial vaksin di seluruh Bali.

Sejauh ini, Dinas Kesehatan Provinsi Bali telah melakukan persiapan untuk pelaksanaan vaksinasi lapis dua yang akan segera dilakukan. *k16, cr74

Komentar