nusabali

95 Persen Desa di Buleleng Sudah Salurkan BLT-DD

  • www.nusabali.com-95-persen-desa-di-buleleng-sudah-salurkan-blt-dd

SINGARAJA, NusaBali
Hingga saat ini sekitar 95 persen lebih dari total 129 desa di Buleleng sudah menyalurkan Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD), pada bulan Januari tahun 2021 sebesar Rp300 ribu setiap bulan kepada masing-masing Kepala Keluarga (KK) sebagai Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di setiap desanya.

Untuk diketahui, Pemerintah desa (Pemdes) pada tahun 2021 ini diwajibkan mengalokasikan dan menyalurkan dana BLT-DD kepada setiap KPM yang ada di desanya hingga akhir tahun 2021. Mengingat, regulasi alokasi anggaran BLT-DD tahun 2021 ini sudah pernah disampaikan Pemerintah Pusat sejak bulan Desember tahun 2020 lalu.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Buleleng, Nyoman Agus Jaya Sumpena saat dikonfirmasi Minggu (14/2) siang mengatakan, penyaluran dana BLT-DD kepada setiap KPM di desanya untuk bulan Januari ini masih dalam proses. Artinya, masih ada beberapa desa yang belum menyalurkan.

"Seluruh desa harus mengalokasikan BLT-DD selama satu tahun (2021) dari Januari sampai Desember. Secara umum hingga saat ini masih ada sekitar 5 desa yang belum menyalurkan. Mungkin pada pertengahan Februari sudah selesai. Kemungkinan di bulan Maret dan seterusnya baru normal," kata Jaya Sumpena.

Menurut Jaya Sumpena, beberapa desa yang belum menyalurkan BLT-DD ini dikarenakan anggaran desa baru turun pada pertengahan bulan Januari 2021 lalu. Setelah itu, Pemdes harus menyusun Anggaran Pendapatan Belanja Desa (APBDes) tahun 2021.

Setelah penyusunan APBDes, baru Pemdes mulai mengalokasikan BLT-DD untuk diberikan kepada setiap KPM. "Wajib (disalurkan), ini sesuai keputusan Menteri. Di desa ada tim melakukan survei dari data DTKS. Hasil survei itu, kemudian dilakukan Musdes baru ditetapkan daftar penerima berdasarkan SK Perbekel," imbuh Jaya Sumpena.

Jaya Sumpena pun meminta, agar Pemdes memastikan setiap KPM penerima BLT-DD tidak menerima bantuan pemerintah dari program lainnya. "Nanti  ada evaluasi. Kalau ada yang dobel menerima bantuan, maka dikembalikan salah satunya. Mudahan-mudahan tidak ada," kata Jaya Sumpena.

Selain mengalokasikan dana untuk BLT-DD, Jaya Sumpena berharap, agar setiap Pemdes juga harus mengalokasikan dana untuk program lainnya, baik itu untuk pembangunan fisik, pemberdayaan masyarakat, serta penanggulangan bencana.

"Kalau ada program kegiatan fisik, kami berharap ini bisa dialokasikan untuk kegiatan padat karya tunai, sehingga masyarakat merasakan manfaat langsung dari program itu dan sekaligus dapat menggerakkan perekonomian di desa," pungkas dia.*m

Komentar