nusabali

Positif Covid-19, Ajudan Walikota Denpasar Meninggal

Dua Meninggal asal Desa yang Gelar PPKM di Buleleng

  • www.nusabali.com-positif-covid-19-ajudan-walikota-denpasar-meninggal

Almarhum dikenal sosok yang humble dan luwes dalam pergaulan dengan teman sekantornya, juga pandai dan cekatan mengatur acara Walikota Denpasar.

DENPASAR, NusaBali

Salah seorang ajudan Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra, yakni Kadek Gunantara,32, meninggal dunia, Jumat (12/2) sore setelah tiga hari jalani perawatan di rumah sakit. Sebelum meninggal dunia, Gunantara diketahui mengalami sesak napas dan terkonfirmasi positif Covid-19 (Virus Corona) saat dilakukan swab test.

Plt Dirut RSUD Wangaya Denpasar, dr IA Asweni Dewi, Sabtu (13/2) mengatakan Gunantara sebelum dirawat di RSUD Wangaya merupakan pasien rujukan dari RS Graha Bakti Medika, Klungkung tanggal 10 Februari 2021 dengan keluhan sesak yang dirujuk pukul 23.00 Wita dan dilakukan perawatan di ICU RSUD Wangaya.

Sebelumnya, kata dia, pada tanggal 8 Februari 2021 sempat dites rapid antigen dan hasilnya positif dan tanggal 11 Februari 2021 diulang dengan swab PCR dan hasilnya juga positif. Selama perawatan, Gunantara sempat sesak dibarengi dengan tensi naik. Namun setelah diberikan terapi KMD, tensinya sempat kembali turun.

Bahkan, pada tanggal 12 Februari 2021 pagi, kondisi Gunantara diketahui masih stabil. Tetapi saat siang hari, kondisinya mulai drop dan pukul 15.15 Wita kondisinya mulai kritis. "Oleh dokter dan perawat dilakukan tindakan. Tetapi, pada tanggal 12 Februari 2021, pukul 16.50 Wita Kadek Gunantara dinyatakan meninggal dunia," ungkap dr Asweni Dewi.

Dari hasil tracing di keluarga, istri Kadek Gunantara juga dinyatakan positif Covid-19. “Istrinya positif juga. Swab PCR untuk istrinya dilakukan tanggal 11 Februari. Saat ini diisolasi di RSUD Wangaya juga,” katanya. Sementara Kabag Humas dan Protokol Setda Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai mengatakan, belum mengetahui secara jelas terkait detail data medis Kadek Gunantara.

Bahkan saat ke Jakarta untuk menghadiri kegiatan Hari Pers Nasional ajudan yang ikut bukan Kadek Gunantara. Saat ditanya detail sakitnya, dia mengaku belum begitu tahu dan mengarahkan untuk konfirmasi ke RSUD Wangaya.

“Saya sendiri juga kaget. Saat ke Jakarta, ajudannya yang lain yang mendampingi Pak Wali. Saat balik dari Jakarta beliau (Walikota Rai Mantra) juga tidak sempat bertemu (dengan ajudannya yang meninggal). Coba detailnya ke RSUD Wangaya,” ujarnya.

Saat ini sudah melakukan tracing kepada pihak yang dapat kontak erat. “Sudah dilakukan tracing. Pak Walikota sudah ditracing, juga sopir, termasuk keluarganya sudah juga,” kata Dewa Rai, Sabtu siang kemarin. Birokrat asal Klungkung ini menambahkan, khusus untuk Walikota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra hasilnya negatif. “Pak Wali sudah negatif. Kemarin saat mau ke Jakarta sudah dua kali swab. Pas berangkat dan pulang juga swab, dan keduanya negatif,” imbuhnya.

Dengan kejadian ini Dewa Rai mengatakan Pemkot Denpasar sangat kehilangan sosok Gunantara. Gunantara adalah sosok yang ulet dan memiliki kinerja yang bagus. “Kinerjanya bagus, dia ulet, sopan dan disiplin. Kami merasa sangat kehilangan,” kata Dewa Rai.

Menurut Dewa Rai, Gunantara ditugaskan di Bagian Humas dan Protokol Setda Kota Denpasar sejak tahun 2014 lalu. Bagi Dewa Rai, almarhum adalah sosok yang humble dan luwes dalam pergaulan dengan teman-teman sekantornya. Dewa Rai menambahkan, Gunantara juga sangat pandai dan cekatan dalam mengatur acara Walikota Denpasar.

Sehingga, di tengah kesibukan Walikota, jadwalnya dapat tertata rapi. “Dalam mengatur jadwal pintar, dia pintar melakukan koordinasi dengan berbagai pihak. Kan banyak juga ada masyarakat atau adat yang ingin beraudiensi dengan Pak Wali. Nah dia yang mengatur sehingga masyarakat bisa tetap terlayani dan bertemu dengan Walikota. Sekali lagi, kami merasa sangat kehilangan. Kami kehilangan sosok yang ulet dan disiplin,” ujar Dewa Rai.

Sementara berdasarkan informasi yang diterima dari pihak keluarga, rencananya jenazah Gunantara akan dikubur pada 16 Februari 2021. “Sesuai adat di Penebel, Tabanan karena dia berasal dari sana, rencananya akan dikubur tanggal 16 Februari 2021 ini,” kata Dewa Rai. Namun, dikarenakan yang bersangkutan meninggal karena positif Covid-19, proses penguburan jenazahnya dilakukan sesuai dengan protokol kesehatan Covid-19.

Sementara hingga, Sabtu (13/2) kemarin Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali mengungkapkan terdapat penambahan kasus positif Covid-19 di Bali sebanyak 156 orang.

Adapun rincian dari kasus terkonfirmasi positif tersebut terdiri dari 8 Kabupaten dan 1 Kota yang ada di Provinsi Bali. Kabupaten Jembrana 11 orang, Tabanan 10 orang, Badung 30 orang, Kota Denpasar 32 orang, Gianyar 26 orang, Bangli 23 orang, Klungkung 12 orang, Karangasem 2 orang, Buleleng 7 kasus. Dan daerah lain 3 orang. Secara kumulatif kasus positif Covid-19 di Bali sebanyak 30.286 orang dengan rincian, 30.221 WNI dan 65 WNA.

Pasien sembuh juga terjadi penambahan yang cukup signifikan, yakni sebanyak 226 orang. Adapun rincian kasus sembuh yang tersebar di seluruh Provinsi Bali. Kabupaten Jembrana 11 orang, Tabanan 29 orang, Badung 56 orang, Denpasar 89 orang, Gianyar 21 orang, Bangli 7 orang, Klungkung 6 orang, Karangasem 1 orang, Buleleng 5 orang dan daerah lain 1 orang. Secara kumulatif pasien Covid-19 yang telah sembuh di Bali sebanyak 26.553 orang dengan rincian, 26.512 WNI dan 41 WNA.

Untuk jumlah pasien dalam perawatan sebanyak 2.932 dengan rincian 2.912 WNI dan 20 WNA, yang tersebar dalam perawatan di 17 RS rujukan, dan dikarantina di Bapelkesmas, UPT Nyitdah, Wisma Bima dan BPK Pering. Lalu untuk jumlah kumulatif pasien positif Covid-19 yang meninggal mengalami penurunan. Hingga kemarin jumlah kumulatif pasien positif Covid-19 yang meninggal sejumlah 801 dengan rincian, 797 WNI dan 4 WNA. Terdapat penambahan pasien yang meninggal dunia sebanyak 14 orang per Sabtu kemarin.

Dari Kabupaten Buleleng dilaporkan sebanyak dua pasien Covid-19 dinyatakan meninggal dunia, Sabtu kemarin. Dua orang tersebut merupakan warga Desa Pejarakan, Kecamatan Gerokgak, yang hingga saat ini masih menjalani Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro. Penambahan kasus pasien Covid-19 yang dinyatakan meninggal dunia membuat jumlah kumulatif sebanyak 89 orang.

Pasien pertama, yakni seorang perempuan berumur, 55, yang dinyatakan meninggal dunia pada Jumat (12/2). Ibu paruh baya ini sebelumnya sudah dirawat di salah satu rumah sakit swasta di Buleleng sejak, Selasa (9/2) lalu, karena mengalami gejala mual, tidak ada nafsu makan. Selain dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19, yang bersangkutan juga tercatat memiliki riwayat penyakit diabetes militus.

Nasib malang juga dialami oleh seorang perempuan yang berasal dari desa yang sama dengan pasien pertama. Perempuan lanjut usia itu diterima tim medis RSUD Buleleng pada, Jumat (12/2). Nenek berusia 78 tahun ini mengalami keluhan demam, sesak nafas dan pneumonia. Kondisinya yang sudah sangat lemah membuatnya tak dapat bertahan lama dan dinyatakan meninggal dunia pada, Sabtu kemarin.

Sementara terkait usulan karantina hotel di Buleleng seperti yang pernah diusulkan Satgas kabupaten belum dapat direalisasi. Sekretaris Satgas Penangana Covid-19 Buleleng, Gede Suyasa mengatakan usulan karantina di Buleleng memang sudah mendapatkan izin dari Pemprov Bali. Hanya saja realisasinya belum dapat dilakukan karena terkendala pola sewa hotel.

“Provinsi mengizinkan kita melakukan karantina di Buleleng, hanya saja yang ditanggung hitungannya per ruangan yang terpakai. Sedangkan PHRI menginginkan hotel yang dipakai di kontrak semua, karena tidak mungkin mereka menerima tamu lain. Ini yang masih belum bisa dilakukan di Buleleng,” jelas Suyasa yang juga Sekda Buleleng ini. *mis, k23

Komentar