Kunjungan Wisman Masih Normal

AMLAPURA, NusaBali

Walau terjadi aksi terorisme di Prancis, ternyata tak berpengaruh atau setidaknya belum berdampak terhadap kunjungan wisatawan dari Eropa dan sekitarnya. Kunjungan masih normal. Di bagian lain, pengamanan di Pelabuhan Padangbai, terutama penumpang yang masuk Bali diperketat pemeriksaannya. Sehingga, situasi tetap kondusif, belum ada hal-hal yang mencurigakan.

Kadis Budaya dan Pariwisata Karangasem I Wayan Purna mengatakan, walau sempat terjadi teror Prancis yang mengguncang dunia, belum mempengaruhi industri pariwisata di Karangasem. “Saya optimis wisatawan asing terus berdatangan,” tambahnya, di Amlapura, Rabu (25/11).

Meski demikian tetap waspada, agar teror itu tidak terlalu berpengaruh untuk kunjungan wisman ke Karangasem. Apalagi kedatangan wisatawan Eropa jadi andalan Karangasem.

“Terpenting di Karangasem situasinya aman, damai, dan penduduknya ramah, Sehingga masyarakat bersahabat dengan wisatawan,” katanya.

Walau teror yang sempat menghebohkan masyarakat internasional, dengan menewaskan banyak korban, secara signifikan kunjungan wisatawan Prancis atau dari negara Eropa masih normal ke Karangasem. “Kasusnya kan baru, belum ada pengaruhnya atas kunjungan wisatawan ke Karangasem, kunjungan masih normal,” jelas I Wayan Purna.

Secara terpisah Kapolsek Padangbai Kompol I Made Darsana mengaku telah melakukan pengamanan 24 jam di lima pos. “Pengamanan secara reguler, selama ini tidak ada yang mencurigakan, terkait dampak teror di Prancis. Aktivitas wisatawan tetap lancar,” kata Kompol Darsana.

Aktivitas pariwisata di Objek Wisata Padangbai, juga tidak ada kendala. Begitu juga di Objek Wisata Candidasa dan sekitarnya. Meski demikian petugas tetap melakukan antisipasi.

Nampak di Dermaga Rakyat Pelabuhan Padangbai, wisatawan masih ramai hendak berwisata ke Gili Trawangan, Lombok, NTB. Sehingga lalulintas wisatawan di Objek Wisata Padangbai, terlihat masih ramai.

Ketua PHRI Karangasem I Wayan Tama didampingi Sekretaris PHRI I Wayan Kariasa mengatakan, hunian kamar hotel rata-rata di Karangasem selama November 2015 terbilang sepi, 25-30 persen. “Bukan berarti sepinya hunian, karena pengaruh teror Prancis, memang musim sepi, belum liburan. Wisatawan Eropa yang ramai ke Karangasem biasanya Maret,” kata I Wayan Tama.