nusabali

Gubernur Koster Desak Pusat Cairkan Insentif Nakes

Garda Terdepan Tangani Pandemi Covid-19

  • www.nusabali.com-gubernur-koster-desak-pusat-cairkan-insentif-nakes

DENPASAR, NusaBali
Gubernur Bali, Wayan Koster menunjukkan kepedulian dengan tenaga kesehatan yang menjadi garda terdepan dalam penanganan Pandemi Covid-19.

Gubernur Koster mendesak pemerintah pusat untuk segera mencairkan dana insentif tenaga kesehatan (nakes) di Provinsi Bali Tahun Anggaran 2020, saat  rapat koordinasi (rakor) evaluasi pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro secara virtual di Rumah Jabatan Gubernur Bali, Gedung Jaya Sabha, Jalan Surapati Nomor 1 Denpasar, Kamis (11/2) siang.

Dana insentif nakes yang belum dicairkan dari pusat itu dilontarkan Gubernur Koster karena pembayaran insentif nakes oleh pemerintah pusat baru pada Agustus 2020. Sementara sisanya belum terbayarkan. "Pembayaran insentif nakes tahun 2020 baru sampai Agustus saja. Sisanya belum. Untuk itu kami harapkan bisa segera dibantu dicairkan," ujar Ketua DPD PDIP Bali ini.

Dalam Rakor kemarin sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju yang ikut hadir adalah Mendagri Jenderal Pol (Purn)  Tito Karnavian, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Ketua Satgas Nasional Penanganan Covid-19 Letjen TNI Doni Monardo dan Gubernur se Indonesia.

Gubernur Koster blak-blakan mengatakan nakes saat ini memiliki beban tugas dan jam kerja yang luar biasa beratnya. "Tanggungjawab nakes semakin meningkat, terkait dengan penanganan kasus positif Covid-19. Kasus positif Covid-19 masih bertambah," ujar politisi asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng ini.

Gubernur Koster kemarin juga melaporkan perkembangan pelaksanaan PPKM Mikro di Bali. Salah satunya penerapan PPKM berbasis desa atau kelurahan, sesuai dengan keputusan bupati dan walikota dengan berpedoman pada Instruksi Mendagri. "Semua desa di Bali menerapkan PPKM dengan tingkat treatment sesuai dengan zonasi yang ada. Untuk zona merah ada 141 desa /kelurahan, zona orange 132 desa, zona kuning 110 desa dan zona hijau 333 desa/kelurahan dari total 716 desa/kelurahan di Bali. Penekanan pada zona merah yang diperketat," beber Gubernur Koster.

Gubernur Koster juga membeber dalam rakor tersebut di Bali ada pembentukan Satgas Gotong-Royong dan sudah tahap pelaksanaan di lapangan, di mana sebelumnya juga sempat dibentuk Satgas berbasis Desa Adat. "Satgas gotong-royong sekarang sudah dalam melaksanakan tugas," imbuh mantan Anggota Komisi X DPR RI Dapil Bali selama tiga periode ini.

Untuk perkembangan pandemi Covid-19 di Bali saat ini Gubernur Koster membeber masih menunjukan kasus positif yang meningkat kisaran 300 kasus per hari. Namun demikian tingkat kesembuhan terus meningkat tembus 87,23 persen. Sementara tingkat kematian masih bisa ditahan pada kisaran 10 orang per hari. "Saat ini tingkat penggunaan rumah sakit rujukan dengan tingkat hunian rata-rata 70 persen," ujar Gubernur Koster.

Sementara terkait dengan dana insentif nakes yang belum terbayarkan untuk tahun 2020, Kadis Kesehatan Provinsi Bali dr I Ketut Suarjaya yang dikonfirmasi NusaBali, Jumat (12/2) membenarkan. Kata Suarjaya  dari 30.320  nakes di Bali memang tidak semua insentifnya belum terbayarkan.  "Kalau angka nakes dan dana insentif yang belum terbayarkan ada di beberapa rumah sakit di kabupaten dan kota serta provinsi. Jumlah di setiap rumah sakit berbeda. Datanya ada di kantor. Supaya nggak salah angka. Yang jelas memang insentif nakes baru dibayar sampai Agustus 2020. Sisanya belum, " ujar Suarjaya. *nat

Komentar