nusabali

Gubernur Koster : Wahana Persatuan Membangun Bali

Sira Arya Gajah Para Bretara Sira Arya Getas Gelar Mahasabha I

  • www.nusabali.com-gubernur-koster-wahana-persatuan-membangun-bali

SEMARAPURA, NusaBali
Setelah sempat ditunda hampir setahun karena pandemi Covid-19, Warga Sira Arya Gajah Para Bretara Sira Arya Getas Provinsi Bali menggelar Mahasabha I di Balai Budaya Ida Dewa Agung Istri Kanya, Semarapura, Klungkung, Sukra Wage Landep, Jumat (12/2) pagi.

Mahasabha dibuka Gubernur Bali I Wayan Koster. Menurut Gubernur, mahasaba ini dapat menjadi sarana mempererat persatuan krama untuk mambangun Bali. Hadir pula, Sekda Klungkung I Gede  Putu Winastra mewakili Bupati Klungkung, Panglingsir Puri Agung Klungkung Ida Dalem Semaraputra, panglingsir serta sameton warga Sira Arya Gajah Para Bretara Sira Arya Getas se Bali dan Lombok.

Ketua Panitia Mahasaba I Ketut Suadnyana mengatakan pelaksanaan mahasaba untuk mempererat persaudaraan pratisentana Warga Sira Arya Gajah Para Bretara Sira Arya Getas di seluruh Indonesia. Selain itu membentuk kepengurusan Warga Sira Arya Gajah Para Bretara Sira Arya Getas Indonesia. Karena pasemetonan arya ini tak hanya ada di Bali, juga ada di Lombok, Sumbawa, Sumatera, hingag Kalimantan. “Hingga saat ini sudah ada pengurus Pura Dadia sebanyak 158 dadia tersebar di Bali, Lombok, Kalimantan, dan Sumatera,” kata ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup Klungkung ini.

Kata Suadnyana, kepesertaan mahasaba dilakukan dengan dua cara, pertama datang langsung ke lokasi dengan jumlah terbatas, sekitar 100 orang. Kedua, melalui daring zoom meeting dari berbagai daerah di Indonesia. “Pelaksanaan mahasabha ini sudah diberlakukan protokol kesehatan secara ketat. Dengan menyiapkan sarana cuci tangan, alat ukur suhu tubuh. Terpenting, semua panitia dan peserta mahasabha sudah mengantongi surat rapid tes antigen non reaktif,” terang mantan Kabag Humas dan Protokol Setda Klungkung ini.

Tahapan mahasaba yakni pembukaan, sidang pleno, sidang komisi dan sidang formatur. Tahapan ini untuk menyusun program pasemetonan ke depan, terbentuknya kepengurusan baru yang mampu membawa warga di dalam pasemetonan ini berkontribusi membangun Bali.

Gubernur Bali Wayan Koster mengaku datang secara khusus untuk menghadiri mahasabha tersebut. Karena dalam visi/misi Nangun Sat Kertih Loka Bali ada Atma kertih dalam upaya menjaga kesucian dan ingat dengan leluhur. “Siapa yang menurunkan, siapa yang melahirkan dan keleluhuran utamanya jangan sampai dilupakan dan harus terus dipererat,” tegas Gubernur.

Mahasabha ini, kata Koster, penting dilaksanakan untuk memperkuat jati diri sebagai warga Bali, agar tata paiketan bisa dilanjutkan ke generasi penerus. “Kegiatan ini patut dijaga dan dilindungi agar bisa terus berlangsung. Jadikan paiketan kekuatan untuk membangun Bali bersama-sama seluruh komponen masyarakat di Bali,” terangnya.

Gubernur Koster mengajak Warga Sira Arya Gajah Para Bretara Sira Arya Getas untuk membangun kekuatan secara bersama-sama membangun Bali. Karena jumlah penduduk sangat kecil yakni hanya 4,3 juta jiwa. Namun demikian, Bali punya keunikan yang mendunia dan menjadi kekuatan besar, berupa budaya, kelimpahan alam, dan hal-hal unik lainnya.

Mahasaba yang berakhir pukul 15.45 Wita itu berhasil memilih dan menetapkan I Ketut Suadnyana sebagai Ketua Umum Warga Sira Arya Gajah Para Bretara Sira Arya Getas Provinsi Bali. Laki-laki asal Desa Antiga, Kecamatan Manggis, Karangasem ini menggantikan Kertua Umum sebelumnya, I Nyoman Sukarma, mantan Sekda Buleleng asal Desa Banyuatis, Buleleng. *wan

Komentar