nusabali

Koster Minta Pedagang Siapkan Label Harga

Sukses Wujudkan Revitalisasi Pasar Seni Sukawati

  • www.nusabali.com-koster-minta-pedagang-siapkan-label-harga

Pedagang di Pasar Seni Sukawati, yang dibangun dengan anggaran total Rp 155 miliar dari APBN, juga diminta tiap hari mengenakan busana adat

GIANYAR, NusaBali

Gedung Blok A dan Blok B Pasar Seni Sukawati, Desa/Kecamatan Sukawati, Gianyar pasca revitalisasi sudah diserahterikmakan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) kepada Pemkab Gianyar pada Buda Paing Landep, Rabu (10/2) pagi. Gubernur Bali Wayan Koster yang sukses perjuangkan terwujudnya revitalisasi Pasar Seni Sukawati dengan dana APBN, meminta para pedagang nantinya siapkan label harga dan setiap hari memakai busana adat.

Serah terima Gedung Blok A dan Blok B Pasar Seni Sukawati (yang dibangun di atas lahan seluas 6.563,49 meter persegi, dengan total luas bangunan 9.493,74 meter persegi), Rabu pagi sekitar pukul 09.30 Wita, dilakukan Kementerian PUPR melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah Bali. Serangkaian serah terima juga dilaksanakan prosesi ritual Mendem Pedagingan oleh Gubernur Wayan Koster, didampingi Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Bali Kementerian PUPR, I Nyoman Sutresna ST, dan Bupati Gianyar Made Agus Mahayastra. Gubernur Koster juga sempat menijau satu per ruangan di Pasar Seni Sukawati.

Dalam sambutannya, Gubernur Koster mengatakan masyarakat Bali patut bersyukur, karena dalam situasi pandemi Covid-19, pembangunan Gedung Blok A dan Blok B Pasar Seni Sukawati bisa dilaksanakan dan selesai tepat waktu. Gubernur Koster mengaku telah memperjuangkan revitalisasi Pasar Sukawati ini sejak tahun 2016 silam, ketika dirinya masih duduk di Komisi X DPR RI dari Fraksi PDIP Dapil Bali.

"Pembangunan Pasar Seni Sukawati ini juga sempat saya laporkan ke Presiden tanggal 22 April 2019 di Istana Negara Jakarta. Saya laporkan dan sampaikan aspirasi salah satu program infrastruktur adalah revitalisasi Pasar Seni Sukawati," papar Gubernur Koster.

Kemudian, ketika poandemi Covid-19 melanda sejak Maret 2020, Gubernur Koster kembali intens melakukan komunikasi dengan Menteri PUPR, Basuki Hadimoeljono, seraya meminta agar dana APBN untuk program revitalisasi Pasar Seni Sukawati tidak dirasionalisasi. “Astungkara, Bapak Menteri PUPR memenuhi permohonan saya, sehingga Pasar Seni Sukawati ini bisa berdiri megah,” katanya.

Kini, setelah Gedung Blok A dan Blok B Pasar Seni Sukawati berdiri megah, Gubernur Koster berharap bisa dimanfaatkan dengan baik. "Bupati Gianyar dengan perangkatnya, tolong awasi para pedagang. Yang dulu jualan di pasar tradisional, sekarang gunakan gedung baru. Ini tentu harus dilaksanakan dengan pengelolaan yang baik dan di-siplin," jelas Koster.

Kepada pedagang yang akan berjualan di gedung baru Pasar Seni Sukawati berkonsep hijau ini, Koster meminta agar mereka ikut menjaga kebersihan. "Harus tertib, bersih, rapi, menata produk," pinta Gubernur asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng yang juga Ketua DPD PDIP Bali ini.

Yang tak kalah penting, Koster juga meminta tradisi tawar menawar harga di Pasar Seni Sukawati agar ditiadakan. Jadi, nantinya harus ada standarisasi harga. "Harga ditentukan, pegadang harus kasi label harga. Jangan lagi ada tawar menawar. Orang datang dan masuk sudah langsung bisa lihat harga supaya tertib. Ada kepastian harga, tetap menguntungkan pedagang," tegasnya.

Agar disiplin, seluruh pedagang diminta Koster mengenakan busana adat Bali setiap hari, selama berjualan. "Ya, supaya bagus kelihatannya, ada ciri khas Bali-nya," tandas politisi senior yang sempat tiga kali periode menjadi anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PDIP Dapil Bali (2004-2009, 2009-2014, 2014-2018) ini.

Koster juga mengingatkan agar produk yang dijual di Pasar Seni Sukawati diprioritaskan produk industri kecil menengah (IKM) asli Gianyar. Tujuannya, supaya perajin dari Gianyar betul-betul dapat tempat jualan di Pasar Sukawati, sehingga meningkatkan perekonomiannya.

Koster sendiri berharap keseluruhan pembangunan Gedung Blok A, Blok B, dan Blok C Pasar Seni Sukawati bisa segera rampung November 2021 nanti. "Saat ini, Gedung Blok C Pasar Sukawati sedang dikerjakan pembangunannya dengan dana APBN sebesar Rp 75 miliar. Sedangkan Gedung Blok A dan Blok B anggarannya mencapai Rp 80 miliar, sehingga total revitaslisasi Pasar Sukawati ini menelan biaya Rp 155 miliar,” jelas suami dari seniwati multitalenta Ni Putu Putri Suastini ini.

Sementara itu, Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Bali Kementerian PUPR, I Nyoman Sutresna ST, menjelaskan pekerjaan konstruksi renovasi pasar rakyat dilakukan dalam rangka mengembalikan atau meningkatkan fungsi pasar sebagai salah satu penunjang kegiatan perekonomian. Berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pemba-ngunan, Rehabilitasi (Renovasi) Pasar Rakyat, pemerintah menugaskan Kementerian PUPR untuk melaksanakan percepatan pembangunan renovasi prasarana dan sarana pasar rakyat.

Menindaklanjuti Perpres tersebut, kata Nyoman Sutresna, Kementerian PUPR melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah Bali melaksanakan revitalisasi Pasar Sukawati Blok A dan Blok B. Disebutkan, renovasi pasar ini merupakan bagian pemulihan ekonomi nasional di tengah pandemi Covid-19.

Menurut Sutresna, kegiatan pembangunan Blok A dan Blok B Pasar Seni Sukawati ini dilaksanan secara Multi Years Contract, mulai tahun 2019 sampai 2020. "Pada tahun 2019 dilaksanakan pekerjaan persiapan dan pekerjaan basement, sedangkan tahun 2020 dilaksanakan pekerjaan struktur, pekerjaan arsitektur, pekerjaan MEP, pekerjaan landscape, dan pekerjaan pendukung bangunan," papar Sutresna.

Blok A Pasar Seni Sukawati terdiri dari 4 lantai dan 1 basement. Dengan area penjualan meliputi 779 unit los, yang terdiri dari 168 los di Lantai Dasar, 183 los di Lantai I, 217 los di Lantai II, dan 211 los di Lantai III, serta menampung 39 unit kendaraan roda 4 di basement.

Sedangkan Blok B Pasar Seni Sukawati terdiri dari 3 lantai dan 1 basement, dengan area penjualan 39 unit kios, yang terdiri dari 15 kios di Lantai I, 16 kios di Lantai II, dan 8 kios di Lantai Dasar. Sementara untuk basemen Gedung Blok B Pasar Seni Sukawati dapat digunakan untuk perkantoran dan menampung 7 unit kendaraan roda 4.

"Gedung Blok A dan Blok B Pasar Sukawati juga dilengkapi dengan fasilitas ruang pengelola, ruang laktasi, ruang tunggu, ruang informasi, pos kesehatan, bank, KUD, LPD, PAUD, ruang pompa, ground tank, ruang MEP, area bermain anak, toilet difabel, toilet pria dan wanita, lift, tangga, dan tangga darurat," papar Sutresna.

Sementara itu, Bupati Gianyar Made Agus Mahayastra mengatakan, Pasar Seni Sukawati memiliki kekhususan dengan konsep bangunan gedung hijau. "Ini konsep gedung hijau pertama di Bali, yang mana pencahayaan, udara, air limbah, dan pengelolaan sampahnya diperhitungkan dengan baik," jelas Bupati Mahayastra.

Ke depan, kata Bupati, pengunjung tidak saja berburu produk yang dijual di Pasar Sukawati, tapi juga bisa berfoto selfie dengan latar belakang gedung. "Selain belanja, gedung ini bisa jadi objek wisata," terang Bupati asal Desa Melinggih, Kecamatan Payangan yang juga Ketua DPC PDIP Gianyar ini.

Bupati Mahayastra menjelaskan, setelah serah terima Pasar Sukawati, Pemkab Gianyar langsung menggelar upacara Karya Tawur Balik Sumpah dan Memungkah (Rsi Gana, Melaspas, Mendem Pedagingan, lan Ngenteg Linggih). Tujuannya, agar Pasar Sukawati langsung bisa digunakan. Upacara Mendem Pedagungan sudah langsung digelar Rabu kemarin. Sedangkan upacara Rsi Gana dan Ngenteg Linggih di areal Pasar Sukawati Blok A dan Blok B akan dilaksanakan tepat Tilem Kawulu pada Wraspati Pon Landep, Kamis (11/2) ini.

Di sisi lain, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Gianyar, Luh Gede Eka Suary, mengatrakan pihaknya akan segera bertemu para pedagang yang bakal jualan di Pasar Sukawati. "Persiapan awal, kita akan bertemu dulu dengan pedagang. Nanti tempat jualan bagi mereka apakah dindi atau bagaimana. Sesuai arahan Kementerian Perdagangan, kemungkinan akan pakai zonasi. Artinya, kerajinan nbgomplek di satu lokasi, demikian pula untuk jualan kain, suvenir, dan lainnya," tandas Eka Suary. *nvi

Komentar