nusabali

RSD Mangusada Rawat 88 Pasien Covid-19

  • www.nusabali.com-rsd-mangusada-rawat-88-pasien-covid-19

Kalau penyebabnya tidak dikendalikan, berapa pun ruangan yang disediakan akan penuh.

MANGUPURA, NusaBali

Rumah Sakit Daerah (RSD) Mangusada, Kabupaten Badung, di Kelurahan Kapal, Kecamatan Mengwi, masih menerima pasien positif Covid-19. Data per Rabu (10/2), total sebanyak 88 pasien positif Covid-19, masih menjalani perawatan di rumah sakit milik pemerintah itu.

Dirut RSD Mangusada dr Ketut Japa, menjelaskan 88 pasien yang dirawat tersebar di beberapa tempat seperti di Gedung B, pada lantai tiga terdapat 20 pasien Covid-19, lantai empat terdapat 15 pasien Covid-19, di ruang IGD terdapat 9 pasien Covid-19, dan 44 pasien dirawat di ruang isolasi Covid-19.

“Pasien Covid-19 hari ini tidak menunjukkan penurunan, malah kecenderungan meningkat, sehingga penggunaan APD (alat pelindung diri) juga meningkat,” ujar dr Japa, Rabu (10/2).

Guna mengantisipasi lonjakan pasien Covid-19, RSD Mangusada harus menambah ruangan untuk isolasi. “Kami juga menggunakan ruangan Janger, untuk digunakan sebagai tempat isolasi,” imbuh dr Japa.

Dikatakan, puluhan pasien Covid-19, sebagian besar merupakan lonjakan kluster baru seperti upacara keagamaan, baik manusia yadnya, pitra yadnya, dewa yadnya. “Kalau penyebabnya tidak dikendalikan segera, kami khawatir berapa pun ruangan yang disediakan akan penuh. Karena itu, kami berharap masyarakat mematuhi segala aturan protokol kesehatan (prokes) yang telah ditetapkan,” imbau mantan Kasi Humas SIM Rekam Medik RSD Mangusada.

Sekadar mengingatkan, Bed Occupancy Rate (BOR) atau persentase penggunaan tempat tidur untuk isolasi pasien Covid-19 di Badung, sudah hampir penuh. Bahkan, pada awal Februari 2021, tingkat keterisian ruang isolasi pasien Covid-19 di angka 92 persen. Tak ayal, Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Kabupaten Badung dr I Nyoman Gunarta, berharap dengan penambahan gedung baru, dapat menambah ruang isolasi. Dengan demikian diharapkan menjadi langkah preventif, sekaligus bisa menjadi cara untuk Badung, tidak lagi masuk kategori PPKM.

Namun demikian, dr Gunarta mengatakan, penambahan ruang isolasi saja tidak akan menyelesaikan masalah. Sebab, Covid-19 masalah bersama yang membutuhkan kedisiplinan masyarakat dalam menekan penyebarannya. Saat ini, katanya, dominasi penularan Covid-19 di Badung, yakni klaster keluarga, upacara agama, dan tempat kerja.

“Dalam dua minggu terakhir, klaster keluarga, upacara agama, dan tempat kerja mendominasi. Karena itu, kami berharap masyarakat menaati prokes dengan disiplin, tapi tetap produktif sehari-hari. Kalau itu tidak jalan, seberapa pun kami sediakan ruang perawatan pasti tetap terasa kurang. Tapi di hilir kami tentu harus tetap berhitung, alternatif apa yang bisa kami tempuh,” kata dokter asal Desa Sibang Gede, Kecamatan Abiansemal itu. *ind

Komentar