nusabali

Waspada!! Pelaku Skimming Menyamar Jadi Teknisi Bank

  • www.nusabali.com-waspada-pelaku-skimming-menyamar-jadi-teknisi-bank

DENPASAR, NusaBali
Kejahatan siber (skimming) kini merajalela. Nasabah bank harus waspada dalam melakukan transaksi.

Data nasabah tidak boleh diberikan kepada siapapun termasuk orang yang ngaku-ngaku pegawai bank jika tak ingin rekeningnya dibobol penjahat skimming.


Wadir Reskrimsus Polda Bali, AKBP Ambariyadi Wijaya saat gelar rilis perkara tindak pidana kejahatan skimming di Mapolda Bali, Jalan WR Supratman Nomor 7, Denpasar, Selasa (9/2) mengaku selama tahun 2020 menerima ratusan laporan polisi terkait dugaan skimming. Sebelumnya pelaku kejahatan siber ini menyasar nasabah bank luar negeri. Kini mereka menyasar nasabah bank di Indonesia.

"Kebanyakan korban mereka adalah nasabah bank orang lokal Indonesia. Ada beberapa nasabah dari Bank BPD Bali melaporkan uangnya hilang. Kami menerima ratusan laporan polisi," ungkap AKBP Ambariyadi.

Para pelaku kejahatan ini menggunakan berbagai cara untuk mendapatkan data nasabah. Mereka merekam PIN ATM saat transaksi di mesin ATM. Caranya  menggunakan kamera tersembunyi yang dipasang di kanopi ATM. "Makanya dari pihak perbankan menganjurkan agar saat pencet PIN ditutup pakai tangan atau penutup lainnya," ungkapnya.

Dikatakan biasanya para pelaku mengganti kanopi mesin ATM. Seolah-olah itu asli ternyata sudah diganti oleh para pelaku. Biasanya mereka menggunakan berbagai modus saat beraksi. Termasuk berpura-pura sebagai teknisi yang akan mereparasi mesin ATM.  

"Jangan mudah memberikan nomor PIN kepada orang lain. Termasuk orang yang mengaku pihak bank. Karena PIN itu hanya kita saja yang boleh tau," beber AKBP Ambariyadi.

Dari laporan yang diterima selama ini ada nasabah yang mengaku uang di bank Rp 5 juta. Setelah dicek sisa Rp 500.000. Ada pula yang punya uang ratusan juta tiba-tiba jadi nol rupiah.

Mesin ATM yang disasar adalah yang jauh dari pengamanan. Di Bali paling banyak disasar adalah ATM di SPBU. "Masyarakat jangan mudah tergiur. Jangan kasih data apapun kepada orang lain. Karena dari data-data itu rekening kita bisa dibobol," tandasnya. *pol

Komentar