nusabali

Ombudsman Bali Ungkap Hasil Monitoring Vaksinasi Covid-19

  • www.nusabali.com-ombudsman-bali-ungkap-hasil-monitoring-vaksinasi-covid-19

DENPASAR, NusaBali
Provinsi Bali telah menggelar vaksinasi Covid-19 bagi para tenaga kesehatan (nakes) sejak 14 Januari 2021 lalu.

Pemberian vaksin yang masih berlangsung tak luput dari monitoring Ombudsman RI Perwakilan Bali. Ombudsman Bali telah melakukan monitoring ke berbagai fasilitas pelayanan kesehatan (Fasyankes) selama dua hari, yakni 20-21 Januari 2021.

Hal ini disampaikan pada presentasi hasil monitoring vaksinasi Covid-19 oleh Ombudsman Perwakilan Bali pada, Senin (8/2) yang berlangsung di Kantor Perwakilan Ombudsman RI Provinsi Bali, Jalan Melati nomor 14, Dauh Puri Kangin, Denpasar Timur.

Dalam presentasi oleh Danimarsa Airaputri selaku Asisten Bidang Pencegahan Ombudsman Bali disebutkan di hari pertama monitoring pada 20 Januari 2021 Ombudsman meninjau Dinas Kesehatan Provinsi Bali dan BPOM Denpasar. Sedangkan di hari kedua, Ombudsman meninjau berbagai fasyankes, di antaranya Puskesmas I Denpasar Utara, Puskesmas III Denpasar Selatan, RSUD Wangaya, dan RSUD Bali Mandara.

Secara umum, temuan Ombudsman mengungkapkan bahwa pelaksanaan vaksinasi Covid-19 sudah sesuai dengan Juknis, yaitu Keputusan DirjenPencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.02.02./4/1/2021 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Vaksinasi dalam penanggulangan pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).

Salah satu kendala yang diungkapkan dalam monitoring, yaitu ditemui permasalahan pada aplikasi PCARE di BPJS Kesehatan, dan adanya nakes yang tidak lolos tahap screening saat vaksinasi.

“Kalau yang kita dengan tadi kan masih simpang siur soal data, antara data yang riil dan yang di aplikasi. Di riil sudah tinggi, di aplikasi masih rendah. Nah itu kalau dipublikasikan akan menimbulkan kesimpangsiuran, akan menimbulkan kebingungan bagi publik. Sehingga publik kemudian merasa bahwa vaksinasi tidak berjalan dengan lancar terutama di tahap pertama,” ujar Kepala Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan Bali, Umar Ibnu Alkhatab.

Dengan adanya perbandingan data yang tidak sesuai tersebut, Umar menyatakan perlunya ada perbaikan agar berikutnya penyampaian data lebih bagus lagi. Sementara itu, data vaksinasi dari KPC PEN yang disampaikan Kabid Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Ni Wayan Murdani, menyebutkan saat ini terdapat 41.782 nakes yang telah teregistrasi di KPC PEN dari sasaran nakes sebanyak 41.895 orang.

Adapun, yang telah menerima vaksin di tahap pertama sebanyak 26.930 orang, dengan capaian 64,5%. “Jadi yang di tahap dua sudah 4.620 itu dengan capaian 11,1%. Jadi memang ada perbedaan data terkait data KPC PEN dengan data riil di teman-teman. Itu memang menjadi PR kami juga,” imbuh Murdani. *cr74

Komentar