nusabali

Wabup Buleleng Awali Terima Vaksin di Atas 59 Tahun

  • www.nusabali.com-wabup-buleleng-awali-terima-vaksin-di-atas-59-tahun

SINGARAJA, NusaBali
Wakil Bupati Buleleng, dr I Nyoman Sutjidra SpOG, 60, menjadi orang pertama berusia di atas 59 tahun di Gumi Panji Sakti yang menerima suntikan vaksin Covid-19 Sinovac.

Wakil Bupati yang dokter spesialis kandungan ini menjalani vaksinasi di RSUD Buleleng, Jalan Ngurah Rai Singaraja, Senin (8/2) pagi, setelah ada rekomendasi dari Badan Pengawasan Obat & Makanan (BPOM) dan Kemente-rian Kesehatan (Kemenkes) yang menyatakan vaksin Covid-19 aman untuk usia di atas 59 tahun.

Wabup Nyoman Sutjidra sebelumnya gagal divaksin Covid-19, karena terben-tur kriteria umur masksimal. Masalahnya, politisi senior PDIP asal Desa Bontihing, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng ini sudah menginjak usia 60 tahun.

“Sebelum ada rekomendasi BPOM dan Kemenkes, penerima vaksin kan maksimal berusia 59 tahun. Saya sendiri sudah umur 60 tahun. Barulah setelah ada statemen Kemenkes yang membolehkan vaksinasi bagi orang berusia di atas 59 tahun, hari ini (kemarin) saya laksanakan vaksinasi,” ujar Sutjidra.

Proses vaksinasi Sutjidra, Senin kemarin, berlangsung selama 30 menit sejak pukul 10.30 Wita hingga 11.00 Wita. Sebelum divaksin, Sutjidra lebih dulu menjalani screening. Berdasarkan hasil screening, kondisi kesehatan Sutjidra dinyatakan memenuhi syarat, sehingga langsung disuntik vaksin Covid-19.

Selama waktu observasi pasca divaksin, Sutjidra juga tidak mengalami keluahan apa pun. “Tidak ada masalah, sakit juga tidak, perasaan juga baik-baik saja. Efek sampingnya tidak ada, aman sekali. Karena saya juga tidak ada penyakit penyerta, jadi tak ada yang dikhawatirkan,” tegas Sutjidra.

Setelah menjadi orang berusia di atas 59 tahun pertama di Buleleng yang disuntik vaksin Covid-19, Sutjidra mengimbau seluruh masyarakat Gumi Panji Sakti untuk mengikuti vakinasi berapa pun umurnya saat ini, yang peting dalam kondisi sehat. Menurut Sutjidra, vaksinasi merupakan harapan satu-satunya memutus rantai Covid-19. “Kalau 70 persen masyarakat sudah melaksankana vaksinasi, kasus Covid-19 akan menurun signifikan,” katanya.

Sementara, langkah Sutjidra yang divaksin saat berusia lebih dari 59 tahun, juga diikuti oleh 4 dokter sejawatnya di RSUD Buleleng. Wadir Pelayanan RSUD Buleleng, dr I Putu Sudarsana, mengatakan proses vaksinasi untuk tenaga kesehatan di rumah sakit tersebut sudah tuntas 100 persen. “Dari 4 tenaga kesehatan RSUD Buleleng berusia 59 tahun, 3 orang sudah menjalani vaksinasi hari ini (kemarin, Red), sedangkan satunya lagi akan divaksin besok (hari ini),” jelas dr Sudarsana.

Sementara itu, pandemi Covid-19 di Provinsi Bali per Senin kemarin ditandai munculnya 260 kasus baru dan 10 pasien meningga. Sedangkan pasien sembuh bertambah 458 orang, yang sekaligus menjadi rekor terbanyak kedua selama pandemi Covid-19 yang sudah nerlangsung 11 bulan.


Berdasarkan data yang dirilis Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Bali, tambahan kasus terbanyak kemarin berada di Kota Denpasar dengan 119 kasus baru, disusul Kabupaten Gianyar (46 kasus baru), Tabanan (37 kasus baru), Badung (32 kasus baru), Karangasem (15 kasus baru), Klungkung (4 kasus baru), Jembrana (3 kasus baru), Bangli (2 kasus baru), dan Buleleng (1 kasus baru), selain juga dari luar daerah (1 kasus baru).

Dengan tambahan 260 pasien baru kemarin, maka jumlah kumulatif positif Covid-19 di Bali kini tembus 28.689 kasus. Berdasarkan klasifikasi penyebar-annya, terbanyak merupakan kasus transmisi lokal (penularan di daerah) yakni mencapai 27.302 orang atau 95,17 persen dari total 28.689 kasus positif. Sisanya, 303 orang imported case dari riwayat perjalanan ke luar negeri (1,05 persen), 1.076 orang imported case dengan riwayat perjalanan ke luar daerah Bali (3,75 persen), dan 8 orang WNA (0,03 persen).

Daerah di Bali yang paling parah terpapar Covid-19 hingga saat ini masih tetap Denpasar mencapai 8.531 kasus, disusul Badung (5.344 kasus), Gianyar (3.553 kasus), Tabanan (3.379 kasus), Buleleng (1.918 kasus), Jembrana (1.685 kasus), Bangli (1.461 kasus), Karangasem (1.302 kasus), dan Klungkung (1.158 kasus). Sedangkan dari luar daerah Bali mencapai 293 kasus dan WNA 65 kasus.

Yang menggembirakan, pada hari yang sama, Senin kemarin, di Bali terdapat 458 pasien Covid-19 yang berhasil sembuh. Tambahan pasien sembuh terbanyak berada di Denpasar mencapai 170 orang, disusul Badung (112 pasien sembuh), Gianyar (59 pasien sembuh), Tabanan (51 pasien sembuh), Buleleng (24 pasien sembuh), Bangli (13 pasien sembuh), Jembrana (12 pasien sembuh), Karangasem (11 pasien sembuh), Klungkung (4 pasien sembuh), se-lain juga dari luar daerah (2 pasien sembuh).

Ini merupakan rekor harian tertinggi kedua kasus sembuh di Bali sejak pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung selama 11 bulan. Rekor sembuh terbanyak terjadi 5 Februari 2021 ketika 467 pasien sembuh bersamaan dengan munculnya 508 kasus baru dan 8 pasien meninggal. Sedangkan rekor harian tertinggi ketiga terjadi 6 Februari 2021 ketika ketika ada 384 pasien sembuh bersamaan dengan 197 kasus baru dan 12 pasien meninggal.

Dengan tambahan 458 pasien sembuh per Senin kemarin, maka jumlah kumulatif positif Covid-19 yang sudah berhasil sembuh kini mencapai 24.999 orang. Angka kesembuhan di Bali pun merangkak ke angka 87,14 persen dari total 28.689 kasus positif atau naik tajam sekitar 0,82 persen dibanding sehari sebelumnya. Namun, ini masih jauh dari rekor tingkat kesembuhan tertinggi di Bali selama pandemi Covid-19 yang mencapai 92,24 persen per 10 November 2020 lalu.

Hingga saat ini, jumlah pasien Covid-19 di Bali yang masih dalam perawatan mencapai 2.940 orang atau 10,25 persen dari total 28.689 kasus positif. Jumlah pasien dalam perawatan terbanyak berada di Denpasar mencapai 1.027 orang, disusul Gianyar (564 orang), Badung (402 orang), dan Tabanan (253 orang).

Sedangkan jumlah kumulatif pasien Covid-19 di Bali yang meninggal dunia kini mencapai 750 orang atau 2,61 persen dari total 28.689 kasus positif. Ini setelah per Senin kemarin kembali diumumkan ada 10 pasien meninggal, masing-masing di Denpasar (2 orang), Gianyar (2 orang), Tabanan (2 orang), Buleleng (1 orang), Jembrana (1 orang), dan Klungkung Denpasar (1 orang). Total 750 pasien yang meninggal ini terdiri dari 746 orang WNI dan 4 orang WNA.

Dari jumlah itu, korban meninggal terbanyak berada di Denpasar mencapai 154 orang, disusul Badung (115 orang), Gianyar (110 orang), Tabanan (92 orang), Buleleng (83 orang), Karangasem (59 orang), Jembrana (54 orang), Bangli (48 orang), dan Klungkung (28 orang). *k23,nar

Komentar