Sembuh 30 Orang, Bertambah 41 Kasus
BANGLI, NusaBali
Sebanyak 30 orang Bangli dinyatakan sembuh dari paparan virus corona. Namun pada hari yang sama malah bertambah 41 kasus positif Covid-19.
Terbanyak ada di Kelurahan Bebalang dengan 7 kasus, disusul Desa Abuan Kecamatan Susut dengan 6 kasus. Salah satunya balita yang merupakan pasien dalam pemantauan (PDP) RSU Bangli. Banyaknya kasus karena klaster keluarga.
Humas Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Bangli, I Wayan Dirgayusa, mengatakan angka kesembuhan cukup tinggi namun dibarengi pula penambahan kasus tinggi. Menurut Wayan Dirgayusa, kasus yang terjadi masih termasuk klaster keluarga. “Kasus hari ini banyak hasil pengembangan dari kasus sebelumnya,” ungkap Wayan Dirgayusa, Minggu (7/2). Banyaknya terkonfirmasi positif karena memeriksakan diri ke Puskesmas Bangli. Mereka yang terkonfirmasi positif menjalani karantina di hotel. Terkait pelaksanaan PPKM Mikro di tiap desa untuk membuat posko sesuai instruksi Mendagri. “Akan dilihat jumlah kasus satu minggu terkahir. Sehingga dapat ditentukan desa yang akan dibangun posko,” terangnya.
Terpisah, Kapolres Bangli AKBP I Gusti Agung Dhana menyampaikan pembangunan posko dalam rangka pemberlakuan PPKM Mikro. Posko berfungsi untuk pencegahan, penanganan, pembinaan, serta pendukung pelaksana penanganan Covid-19 di desa. “Ini akan berlaku mulai 9 Februari mendatang. Ada 14 desa yang diusulkan dibangun. Nantinya akan tersebar di seluruh kecamatan,” jelas AKBP Agung Dhana. *esa
Humas Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Bangli, I Wayan Dirgayusa, mengatakan angka kesembuhan cukup tinggi namun dibarengi pula penambahan kasus tinggi. Menurut Wayan Dirgayusa, kasus yang terjadi masih termasuk klaster keluarga. “Kasus hari ini banyak hasil pengembangan dari kasus sebelumnya,” ungkap Wayan Dirgayusa, Minggu (7/2). Banyaknya terkonfirmasi positif karena memeriksakan diri ke Puskesmas Bangli. Mereka yang terkonfirmasi positif menjalani karantina di hotel. Terkait pelaksanaan PPKM Mikro di tiap desa untuk membuat posko sesuai instruksi Mendagri. “Akan dilihat jumlah kasus satu minggu terkahir. Sehingga dapat ditentukan desa yang akan dibangun posko,” terangnya.
Terpisah, Kapolres Bangli AKBP I Gusti Agung Dhana menyampaikan pembangunan posko dalam rangka pemberlakuan PPKM Mikro. Posko berfungsi untuk pencegahan, penanganan, pembinaan, serta pendukung pelaksana penanganan Covid-19 di desa. “Ini akan berlaku mulai 9 Februari mendatang. Ada 14 desa yang diusulkan dibangun. Nantinya akan tersebar di seluruh kecamatan,” jelas AKBP Agung Dhana. *esa
Komentar