Tiga Lomba Virtual Awali Perayaan Bulan Bahasa Bali

Sejumlah peserta pada lomba yang dilangsungkan secara virtual itu mengikuti di masing-masing kecamatan. Sedangkan empat jenis lomba lainnya akan dilaksanakan secara luring pada Senin (8/2) mendatang.

Kepala Dinas Kebudayaan Buleleng Gede Dody Sukma Oktiva Askara, ditemui di ruang kerjanya, Jumat kemarin, menjelaskan tiga lomba yang dilaksanakan virtual adalah lomba Bali Grafi, Lomba Pidarta Antar-Bendesa Adat, dan Nyatua Bali Krama Istri. Puluhan peserta di sembilan kecamatan melangsungkan lomba dengan perekaman video. Kemudian hasil perekaman video pelaksanaan lomba itu diupload di media sosial pemerintah kecamatan dan akun pribadi peserta. Selanjutnya panitia di kabupaten hanya menerima link video di media sosial untuk kemudian dinilai dewan juri pada Selasa (9/2) mendatang.

“Karena situasi pandemi ini kami langsungkan secara virtual. Keuntungan virtual peserta diberikan kesempatan untuk mengirimkan rekaman video terbaiknya sebelum diupload di media sosial. Jadi boleh take beberapa kali difasilitasi kecamatan yang mewilayahi,” ucap Dody Sukma.

Sedangkan empat jenis lomba lainnya yakni ngewacen aksara Bali yang diikuti oleh yowana, lomba debat mabasa Bali tingkat SMA/SMK, mengetik aksara Bali di komputer tingkat SMP, dan nyurat aksara Bali tingkat SD dilaksanakan dengan pola luring. Untuk menghindari kerumunan dan tetap menerapkan prokes Covid-19, penyelenggaraan lomba dipecah menjadi beberapa titik.

“Kami memang meminjam fasilitas di tiga sekolah di Buleleng seperti nyurat aksara Bali itu nanti di SDN 3 Banjar Jawa, mengetik aksara Bali di komputer di SMPN 1 Singaraja, lomba debat mabasa Bali di SMAN 1 Singaraja. Sekolah penyelenggara kebetulan sudah menjadi pilot project yang sudah memenuhi syarat pembelajaran tatap muka, sehingga dari segi kesiapan prokes sudah sangat siap,” kata mantan Camat Buleleng ini. Sedangkan untuk lomba ngewacen aksa Bali akan dilangsungkan di Puri Seni Sasana Budaya. *k23