nusabali

Vaksinasi Tahap I Molor

Baru 70 Persen, Terkendala Waktu Kerja Nakes

  • www.nusabali.com-vaksinasi-tahap-i-molor

“Target terakhir sampai 8 Februari. Setelah tanggal 8 Februari, baru akan diakumulasi berapa dari total yang terdaftar yang tidak dapat divaksin dan penyebabnya,”

SINGARAJA, NusaBali
Proses vaksinasi massal Covid-19 tahap pertama di Buleleng hingga Kamis (4/2) kemarin belum dapat dituntaskan. Vaksinasi yang menyasar nakes dan pejabat di lingkup Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Buleleng ini masih menyisakan 30 persen dari total 3.500 orang target, yang belum divaksin. Kondisi itu disebabkan karena waktu kerja nakes sehingga proses vaksinasi dilakukan bergilir.

Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng Gede Suyasa mengatakan vaksinasi tahap pertama di Buleleng yang dimulai pada Rabu (27/2) lalu, belum dapat dituntaskan seperti target yang dipasang diawal. Namun Satgas kabupaten masih punya waktu 4 hari kedepan untuk menuntaskan vaksinasi pada 3.500 penerima yang sudah terdaftar sebelumnya. “Target terakhir sampai 8 Februari. Setelah tanggal 8 Februari, baru akan diakumulasi berapa dari total yang terdaftar yang tidak dapat divaksin dan penyebabnya,” jelas Suyasa yang juga Sekda Buleleng ini.

Sebanyak 30 persen jumlah penerima yang belum tervaksin rata-rata disebutnya adalah tenaga kesehatan (nakes) RSUD Buleleng. Sedangkan nakes di 20 Puskesmas, sudah selesai seluruhnya. Menurut Sekda yang baru berusia 53 tahun ini menjelaskan kendalanya karena hampir sepertiga dari jumlah penerima vaksin tahap I adalah nakes RSUD Buleleng. Sedangkan karena terbentur waktu kerja dalam sehari tidak bisa melakukan vaksin lebih dari 200 nakes.

Selain itu faktor lain juga mempengaruhi progres vaksinasi. Salah satunya nakes yang dalam perjalanan tiba-tiba dinyatakan terkonfirmasi, memiliki komorbid hingga kondisi kesehatannya tidak memungkinkan untuk divaksin. “Kami upayakan tanggal 8 Februari klir semuanya, sebelum vaksin kedua dilakukan tanggal 10 Februari nanti,” imbuh Suyasa.

Sementara itu Dirut RSUD Buleleng dr Putu Arya Nugraha, dihubungi terpisah mengatakan dari total 920 orang nakesnya, 270 orang disebut dalam posisi kontra indikasi dengan berbagai alasan. Seperti dalam kondisi hamil, usia melebih 60 tahun, sudah pernah terkonfirmasi Covid-19 dan memiliki komorbid. Dari ratusan orang nakes yang berada pada kondisi kontra indikasi hanya 20 orang yang masih memungkinkan divaksin jika komorbitnya stabil.

“Memang ada beberapa yang belum divaksin sampai hari ini, karena dalam kondisi diabet, tensi melebihi 140/90, ada yang juga mengalami keluhan nyeri persendian tangan, sedang hamil dan beberapa jadi penyintas juga. Rencananya besok, semua yang belum akan divaksin,” jelas Dirut RSUD Buleleng yang juga dokter spesialis penyakit dalam ini.

Sedangkan perkembangan kasus Covid-19 di Buleleng dua hari belakangan (3-4) Februari ditemaukan 14 kasus konfirmasi baru yang rata-rata berasal dari kasus konfirmasi sebelumnya. Belasan pasien Covid-19 baru ini tersebar 5 orang dari Kecamatan Buleleng, 4 orang dari Kecamatan Gerokgak, 2 orang dari Kecamatan Kubutambahan dan 1 orang masing-masing dari Kecamatan Sukasada, Sawan dan Tejakula. Di hari yang sama jumlah pasien yang dinyatakan sembuh mengalami lonjakan tajam, yakni sebanyak 46 orang. Sebanyak 12 orang diantaranya berasal dari Kecamatan Buleleng, 9 orang dari Kecamatan Sukasada, 8 orang dari Kecamatan Sawan, 7 orang dari Kecamatan Gerokgak, 5 orang dari Kecamatan Banjar, 3 orang dari Kecamatan Busungbiu, dan 1 orang masing-masing dari Kecamatan Seriirt dan Tejakula.

Disatu sisi seorang pasien Covid-19 juga dilaporkan meninggal dunia pada Rabu (3/2) kemarin. Pasien yang bersangkutan berasal dari Kecamatan Busungbiu. Laki-laki berumur 67 tahun ini sebelumnya sudah menjalani perawatan di RSUD Buleleng sejak Sabtu (30/1) lalu, karena mengalami gejala sesak, demam, batuk, pilek dan pneumonia.

Fluktuasi kasus Covid-19 Buleleng terkini mengubah jumlah kasus konfirmasi kumulatif menjadi 1.811 orang. Namun 1.598 orang diantaranya dinyatakan sembuh, meninggal 81 orang dan menyisakan 132 orang masih menjalani perawatan di rumah sakit maupun karantina hotel. *k23

Komentar