nusabali

Pemain Akui Kehilangan Sentuhan

PBSI Siapkan Program untuk Olimpiade Tokyo

  • www.nusabali.com-pemain-akui-kehilangan-sentuhan

JAKARTA, NusaBali
Sejumlah atlet timnas bulutangkis menceritakan pengalaman dan hambatan selama berlaga di Thailand kepada Ketua Umum PP PBSI Agung Firman Sampurna saat kunjungan ke Pelatnas Cipayung, Jakarta Timur, Rabu (3/2).

Para pemain mengatakan merasa kehilangan feeling dan daya sentuhan. Pemain ganda putra, Muhammad Rian Ardianto mengatakan, kegagalan pada debut pertama setelah vakum 10 bulan bertanding sejak pandemi ini dikarenakan kurangnya mental, fisik, dan strategi dalam bertanding.

"Dari segi mental, fisik dan strategi bertanding juga masih kurang. Ini adalah turnamen pertama kali sejak All England tahun lalu, jadi 'feeling' atau 'touchnya' hilang. Itu yang masih harus kami cari," kata Rian, dalam keterangan resmi PBSI, Rabu.

Sedangkan pasangan Rian, Fajar Alfian menyebutkan, bertanding di saat pandemi harus disikapi baik. Pasalnya tidak ada yang mengetahui sampai kapan pandemi akan berakhir. Mau tidak mau, pemain harus beradaptasi dengan kondisi ini.

"Jadi memang kondisi seperti ini tidak seperti pertandingan pada biasanya. Saya merasakan fokusnya tidak hanya bertanding, tapi harus juga menjaga kondisi agar tetap fit. Protokol kesehatan pun sangat ketat, jadi kami mungkin memang kurang terbiasa. Tapi mau tidak mau, kondisi seperti ini harus dijalani," kata Fajar.

Asisten pelatih ganda putra yang merangkap sebagai tim manajer, Aryono Miranat, turut menyampaikan permintaan maaf kepada pengurus atas prestasi pemain yang kurang maksimal dalam tiga turnamen di Bangkok.

"Mudah-mudahan ke depannya bisa lebih baik. Seperti yang Pak Agung tegaskan ada tiga kriteria penting dalam olahraga, mental, teknik, dan fisik. Mental memang menjadi yang utama. Dan ini kita akan perbaiki terus," kata Aryono.

Sementara itu, Kabid Binpres PBSI Rionny Mainaky mengatakan, mulai mempersiapkan program latihan khusus bagi para atlet yang diproyeksikan tampil pada Olimpiade Tokyo.

Hal itu disampaikan Rionny menanggapi kegagalan tim bulutangkis Indonesia pada tiga turnamen Leg Asia di Thailand bulan lalu. Dari tiga kejuaraan level Super 1000 itu, tim Merah Putih hanya merebut satu gelar lewat ganda putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu di ajang Yonex Thailand Open.

"Kalau untuk Olimpiade, memang harus benar-benar dipersiapkan. Apalagi banyak kejuaraan yang berdekatan, memang ada yang masuk poin Olimpiade ada yang tidak,” kata Rionny, di laman resmi PBSI.

Menurut Rionny, pihaknya akan berbenah memikirkan strategi khusus untuk persiapan para atlet menuju kualifikasi Olimpiade, terutama dalam sesi latihan.

“Tapi untuk pemain-pemain yang akan ikut Olimpiade, nanti saya dengan pelatih-pelatih mungkin akan berikan latihan khusus tersendiri," ujar dia melanjutkan.

Setelah melakoni tiga turnamen yang digelar sepanjang Januari, tim bulu tangkis Indonesia pun harus bersiap menghadapi kejuaraan kualifikasi Olimpiade Tokyo. *ant

Komentar