nusabali

Persembahyangan Pagerwesi di Pura Jagatnatha Denpasar Dibatasi

Hingga Pukul 20.00 Wita, Wajib Jaga Jarak dan Pakai Masker

  • www.nusabali.com-persembahyangan-pagerwesi-di-pura-jagatnatha-denpasar-dibatasi

DENPASAR, NusaBali
Persembahyangan hari suci Pagerwesi di Pura Agung Jagatnatha Denpasar pada, Buda Kliwon Sinta, Rabu (3/2) dibatasi hingga pukul 20.00 Wita.

Pembatasan tersebut dilakukan untuk mengantisipasi kerumunan saat persembahyangan. Sementara umat Hindu yang sembahyang di Pura Jagatnatha juga diawasi untuk penerapan protokol kesehatan (Prokes) Covid-19.

Pantauan NusaBali, anggota Linmas Kelurahan Dangin Puri, Kecamatan Denpasar Timur tampak mengantisipasi ramainya pamedek yang datang. Mereka juga meminta para pamedek yang datang untuk mencuci tangan, diberikan hand sanitizer dan melakukan pengecekan suhu tubuh.

Salah seorang anggota Linmas, Putu Oka Susirna mengatakan penjagaan ini dilakukan mulai pukul 10.00 Wita. “Kami dibagi dalam dua shift, shift pagi mulai pukul 10.00 Wita hingga pukul 14.00 Wita dan dilanjutkan shift kedua hingga pukul 20.00 Wita,” jelasnya.

Satu shift penjagaan terdiri atas 8 orang petugas. Oka Susirna mengatakan penjagaan ini juga rutin digelar setiap hari raya Hindu termasuk saat Purnama dan Tilem. “Kami memastikan penerapan protokol kesehatan berjalan dengan baik. Makanya kami siapkan hand sanitizer sampai alat pengecekan suhu,” ungkapnya.

Sementara itu Pamangku Pura Jagatnatha, Jero Mangku Made Langgeng Buwana mengatakan pelaksanaan persembahyangan saat Pagerwesi ini mengikuti surat edaran dari Majelis Desa Adat (MDA) Kota Denpasar. Di mana dalam surat edaran tersebut, dilakukan pembatasan jumlah pamedek yang melakukan persembahyangan dan tetap menerapkan protokol kesehatan.

Waktu persembahyangan di Pura Jagatnatha digelar hingga pukul 20.00 Wita. “Persembahyangan berjalan seperti biasa, namun karena Covid, kami ikuti imbauan dari pemerintah agar tidak terjadi kerumunan dan pakai masker,” kata Jero Mangku Langgeng. Dia mengatakan, tujuan dari pelaksanaan Pagerwesi ini adalah menghilangkan awidya atau kegelapan dalam diri. Saat Pagerwesi ini menurut dia, masyarakat agar memagari diri supaya tidak melakukan hal yang tidak baik. “Dengan ilmu pengetahuan yang dimiliki akan mampu menghilangkan awidya dalam diri,” kata Jero Mangku. *mis

Komentar