nusabali

Palinggih Pura Manik Tirta Terbakar

  • www.nusabali.com-palinggih-pura-manik-tirta-terbakar

Perbaikan palinggih kemungkinan setelah piodalan di Pura Kehen.

BANGLI, NusaBali

Palinggih Pura Manik Tirta di Banjar Gunaksa, Kelurahan Cempaga, Bangli terbakar, Senin (1/2) sekitar pukul 21.00 Wita. Kebakaran palinggih tersebut diduga akibat percikan api pembakaran sampah. Pasca kebakaran, prajuru adat menggelar pacaruan.

Kelian Adat Banjar Gunaksa, Jro Mangku Anom, mengatakan kebakaran pertama kali diketahui oleh pecalang. Saat itu pecalang hendak mengecek krama yang melakukan pakemitan di Pura Manik Tirta. “Sesampai di pura, pecalang melihat ada kepulan asap dari atap palingih dasar,” ungkap Jro Mangku Anom, Selasa (2/2). Krama berupaya memadamkan api dengan cara menyemprotkan air menggunakan selang.

Sekitar 30 menit kemudian, dua unit mobil pemadam kebakaran dan 1 unit mobil tangki datang berikan bantuan. “Setelah hampir satu jam lebih, api dapat dipadamkan,” ungkap Jro Mangku Anom. Penyebab kebakaran diduga akibat sisa sampah yang dibakar tertiup angin dan mengenai atap palinggih dasar berbahan ijuk. “Informasi yang kami terima dari petugas, dugaan awal dari pembakaran sampah,” ungkap Jro Mangku Anom.

Pasca kebakaran, prajuru adat langsung bertanya kepada Ida Peranda Griya Jaksa di Banjar Pande, Kelurahan Cempaga. Maka prajuru adat menggelar upacara pacaruan pada Anggara Wage Sinta, Selasa (2/2). Pacaruan ini untuk menyucikan lokasi sebab Ida Sesuhunan di Pura Manik Tirta akan lunga saat pujawali di Pura Kehen pada Buda Kliwon Sinta, Rabu (3/2) hari ini. Prajuru adat akan kembali menggelar paruman membahas rencana pembangunan palinggih yang terbakar.

Kemungkinan pembangunan dilakukan usai piodalan di Pura Kehen dan tuntas sebelum pujawali di Pura Manik Tirta yang jatuh pada Sukra Kliwon Pujut, Jumat (14/5) mendatang. Terpisah, Kapolsek Kota Bangli Kompol I Made Adi Suryawan mengatakan penyebab pasti kebakaran masih dalam tahap penyelidikan petugas. Disebutkan, sekitar 15 meter dari lokasi pura ada warga yang membakar sampah. Di salah satu sisi palinggih juga melintang kabel listrik. *esa

Komentar