nusabali

Pengelola Monkey Forest Tanam Ketela

Tingkatkan Stok Pakan Kera

  • www.nusabali.com-pengelola-monkey-forest-tanam-ketela

GIANYAR, NusaBali
Pendapatan Objek Wisata Wenara Wana atau Monkey Forest di Desa Adat Padang Tegal , Kelurahan Ubud, Kecamatan Ubud, Gianyar, anjlok karena dampak pandemi Covid-19.

Pihak pengelola objek kini terus bersiasat dalam penyediaan pakan kera.  Antara lain, Desa Adat Padang Tegal  menanam ketela rambat. Penanaman ketela rambat sudah dilakukan sejak 6 bulan lalu. Kini, tanaman tersebut bisa panen setiap hari untuk memenuhi pakan ribuan kera ekor panjang (Macaca Fascicularis) di objek wisata tersebut.

Bendesa Adat Padang Tegal  I Made Gandra, Senin (2/1),  mengatakan sejak tidak beroperasi pada Maret 2020, Desa Adat Padang Tegal  mensubsidi biaya operasional Objek Wisata Monkey Forest Ubud. Adapun total biaya operasional objek wisata ini mencapai Rp 500 juta per bulan. "Dari jumlah tersebut total biaya operasional, Rp 125 juta khusus digunakan biaya pakan kera yang ada di Monkey Forest Ubud," ujarnya.

Tingginya biaya pakan kera inilah yang kemudian membuat pengurus Desa Adat Padang Tegal  mengupayakan program pemenuhan pakan secara mandiri. "Sehingga sejak enam bulan lalu, Desa Padang Tegal sudah melakukan penanaman ketela rambat di 4 hektar lahan kosong milik Desa Adat Padang Tegal ," jelasnya. Hampir setengahnya sudah panen.

Namun ketela rambat dipanen baru bisa menutupi 10 persen kebutuhan pakan kera. Jenis buah-buahan seperti jagung, pisang dan papaya masih dibeli dari pasar. Maka dari itu kedepannya secara perlahan pihaknya juga akan menanam jenis buah-buahan sehingga Desa Adat Padang Tegal bisa memenuhi biaya pakan secara mandiri.

Disi lain, Desa Adat Padang Tegal berharap Pemkab Gianyar juga bisa membantu Monkey Forest Ubud menutupi biaya pakan kera. Terlebih Monkey Forest Ubud membayar pajak hiburan hampir Rp 1 miliar per bulan. "Terakhir itu bulan Februari 2020 Monkey Forest Ubud membayar pajak hiburan, saat ramai taat bayar pajak saat sepi pemerintah mestinya membantu," pungkasnya.

General Manager Monkey Forest I Nyoman Sutarjana, menyebutkan saat kondisi sepi pakan kera di Monkey Forest Ubud masih disubsidi dan didukung Desa Padang Tegal. Sebab meskipun kunjungan wisatawan sepi karena dampak Covid-19, tetapi kera yang jumlahnya mencapai  1.100 ekor lebih itu tetap harus dirawat dan diberi makan sebagaimana mestinya.

Ditambahkan oleh Ketua LPD Padang Tegal Wayan Artana, sesuai koordinasi dengan bendesa, aset tanah kosong milik LPD Padang Tegal sekitar 34 are sedang ditata untuk ditanami pakan kera. "Disamping itu LPD juga siap memberikan pinjaman dengan bunga ringan untuk menutupi biaya operasional Monkey Forest Ubud," tegasnya. *nvi

Komentar