nusabali

Bupati Minta Kenaikan Tarif Pasar Ditunda

  • www.nusabali.com-bupati-minta-kenaikan-tarif-pasar-ditunda

Kenaikan tarif yang diputuskan direksi Perumda Pasar dinilai pedagang tidak tepat waktu jika diberlakukan di masa pandemic.

SINGARAJA, NusaBali
Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana meminta Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar Argha Nayottama menunda kenaikan tarif di 14 pasar di Buleleng. Hal itu menyusul munculnya keluhan sejumlah perwakilan pedagang Pasar Seririt dan Pasar Anyar yang mesadu ke DPRD Buleleng, Kamis (28/1) lalu. Kenaikan tarif cukai harian dan tarif sewa itu dinilai tak tepat dilakukan dalam situasi melemahnya ekonomi masa pandemi.

Perwakilan pedagang itu sebelumnya mesadu ke dewan terkait rencana kenaian tarif yang akan diberlakukan mulai hari ini Senin (1/2). Kenaikan tarif yang diputuskan direksi Perumda Pasar dinilai pedagang tidak tepat waktu jika diberlakukan di masa pandemi, dengan kenaikan hingga 100 persen.

Bupati Agus Suradnyana yang ditemui di rumah jabatannya Sabtu (30/1) lalu mengaku akan mengarahkan Perumda Pasar untuk menunda kenaikan tarif, hingga situasi pandemi berakhir. “Masyarakat sedang dalam keadaan susah di masa pandemi ini. Kita setujui untuk tidak menaikkan tarif. Ini agar ditunda dulu sampai Covid-19 selesai,” ucap kader PDIP ini.

Menurutnya pada masa pandemi Covid-19 seluruh masyarakat bisa bekerja dulu, termasuk pedagang. Sehingga mereka mendapatkan penghasilan yang akan berdampak pada pergerakan perekonomian yang selama pandemi ini melemah. Pemerintah Daerah di tahun 2021 yang masih dibayangi Covid-19 tidak akan terlalu menuntut target pendapatan, terutama pemasukan retribusi yang dikumpulkan Perumda Pasar Argha Nayottama Buleleng.

Termasuk dalam pengelolaan pasar Banyuasri baru yang hingga Minggu (31/1) kemarin belum mendapatkan kepastian terkait penilaian ekonomi dari appraisal yang disetujui Bupati. “Untuk Banyuasri kita cari harga terendah dulu karena dibuka saat Covid-19. Kita tidka berpikir provit dulu, yang penting ada pergerakan ekonomi, pasar ramai,” tegas bupati asal Desa Bnayuatis Kecamatan Banjar Buleleng ini.

Sementara pengelolaan pasar semi modern yang dibangun dengan anggaran Rp 159,5 miliar ini sudah ditetapkan diserahkan sepenuhnya pada Perumda Pasar Argha Nayottama. Pengelolana dengan skema pemanfaatan aset. Dengan tarif terendah yang akan diterapkan nanti, Pemkab Buleleng pun akan melibatkan sejumlah instasi terkait untuk mendukung operasional pasar.

Seperti Dinas Lingkungan Hidup (LH) yang membantu di penanganan kebersihan. “Pemerintah wajib hadir dalam situasi saat ini, sehingga dari sisi kebersihan tidak ada salahnya nanti melibatkan Dinas LH juga,sambil menghitung berapa biaya operasional pasar yang dihabiskan selama masa percobaan,” kata Agus Suradnyana. *k23

Komentar