nusabali

Pernah Dikejar Lesbian Gara-gara Perankan Lakon Panji Sumirang

  • www.nusabali.com-pernah-dikejar-lesbian-gara-gara-perankan-lakon-panji-sumirang

Pasca memerankan lakon Panji Sumirang bersama Drama Gong Bintang Bali Timur, Dewa Ayu Putu ‘Sukerti’ Rai kebanjiran surat yang dikirim para penggemarnya. Kalai disatukan, surat-surat itu mencapai sekotak lemari

Balada Dewa Ayu Putu ‘Sukerti’ Rai, Mantan Pemeran Tuan Putri Drama Gong Paling Top Era 1980-an


DEWA Ayu Putu ‘Sukerti’ Rai, 56, punya sederet pengalaman unik selama menjadi pemeran Nak Mudi (tuan putri) paling top kesenian Drama Gong era awal 1980 hingga 1990-an. Selain kena sakit lemes karena kelelahan dan gizi buruk, dia juga pernah dikejar lesbian gara-gara memerankan Panji Sumirang.

Popularitas Dewa Ayu Putu ‘Sukerti’ Rai melejit bersama Drama Gong Bintang Bali Timur (BBT) berkat perannya sebagai Nak Mudi bernama Sukerti. Masyarakat pencinta drama gong seantero Bali kemudian lebih mengenalnya dengan nama Sukerti. Hanya saja, Dewa Ayu Putu ‘Sukerti’ Rai yang kini berusia 56 tahun jujur mengakui, dirinya justru sangat terkenang dengan lakon Panji Sumirang yang diperankannya.

“Jujur, saya pribadi lebih terkenang dengan lakon Panji Sumirang yang saya perankan bersama Drama Gong Bintang Bali Timur. Pokoknya, ada banyak kenangan di sana,” kenang Sukerti saat ditemui NusaBali di kediamannya kawasan Banjar Telabah, Desa Batubulan, Kecamatan Sukawati, Gianyar, Minggu (6/11) lalu.

Ada kenangan tak terlupakan bagi Sukerti setelah memerankan lakon Panji Sumirang tersebut. Berkat lakon Panji Sumirang, dirinya semakin banyak penggemar dan meraih pu-jian dari penonton. Pujian itu bukan hanya di panggung drama gong, tapi ratusan pengggemarnya bahkan berkirim surat untuk Sukerti ke rumah bajang (asal)-nya di Banjar Ubung Sari, Desa Ubung, Kecamatan Denpasar Utara.

“Kalau saya taruh dalam satu wadah, surat penggemar saya itu bisa sampai satu kotak almari,” cerita Sukerti, yang di masa jayanga sempat tergabung dalam 5 sekaa drama gong, masing-masing Drama Gong Dewan Kesenian Denpasar (DKD), Bintang Bali Timur (BBT), Kerthi Bhuwana Sari, Duta Bon Bali, dan Bhara Budaya.

Namun, lanjut Sukerti, gara-gara memerankan Panji Sumirang, dirinya sempat dikejar-kejar lesbian (perempuan yang mencintai sesama jenis). “Saya sampai dikejar-kejar lesbian untuk dijadikan kekasih),” tutur perempuan kelahiran Denpasar, 6 Juli 1961 ini.

Sukerti memaparkan, beberapa lesbian kala itu kesemsem terhadap dirinya setelah mereka menonton pertunjukan Drama Gong BBT dengan lakon Panji Sumirang. Dalam lakon Panji Sumirang ini, dikisahkan seorang putri raja yang diperankan oleh Dewa Ayu Putu ‘Sukerti’ Rai diperusnting oleh seorang pangeran dari kerajaan lain. Namun, perka-winannya berbuah prahara. Masalahnya, seorang putri dari kerajaan lainnya lagi justru tergila-gila dengan sang pangeran.

Singkat cerita, sang pangeran kemudian diguna-gunai hingga istrinya (yang diperankan Dewa Ayu Putu ‘Sukerti’ Rai) diusir ke hutan. Sang pangeran pun menikahi putri kerajaan lain yang mengguna-ginainya itu. Sampai akhirnya sang istri yang dibuang ke hutan dipungut oleh seorang dukuh.

Suatu ketika, sang pangeran dikisahkan jatuh sakit. Pihak kerajaan pun mengundang para dukun. Nah, Panji Sumirang, yang diutus oleh sang dukuh, ikut sayembara menyembuhkan sang pangeran. Panji Sumirang ini adalah perempuan yang menyamar sebagai laki-laki, diperankan oleh istri pangiran yang dibuang ke hutan. Panji Sumirang diperankan oleh Sukerti.

Saat mengikuti sayembara menyembuhkan sang pangeran, Panji Sumirang berbusana raja muda nan tampan dan gagah perkasa. “Kala itu, banyak penonton bilang bahwa Panji Sumirang yang saya perankan tampak lebih laki-laki dari sosok laki-laki sungguhan,” cerita Sukerti, yang telah dikaruniai 3 anak dan 1 cucu dari pernikahannya dengan I Wayan Lotra, 74.

Sukerti mengakui, dari ratusan surat yang dikirim penggemarnya dari pelbagai pelosok dengan beragam profesi dan kelas, ada juga yang menyatakan cinta dan ingin menjadikannya kekasih. Tidak sedikit pula pengirim surat yang hanya sekadar menya-takan kagum dan ingin bertemu Sukerti untuk diajak ngobrol.

Namun, khusus penggemar dari kalangan lesbian, Sukerti pilih menghindari mereka. “Saya pilih menghindar, bukannya menyatakan menolak dengan kata-kata. Saya kan harus jujur pada diri sendiri, bahwa banyak orang yang kagum waktu itu sebenarnya bukan mengagumi diri saya, melainkan mereka mengagumi peran-peran saya di drama gong. Mereka bukan kagum kepada Dewa Ayu Putu Rai, yang setiap harinya di rumah dan hanya warga biasa,” jelas Sukerti.

Pengalaman tak terlupakan lainnya, Sukerti sakit lemes sekitar tahun 1982, lantaran kelelahan akibat manggung sampai 40 kali dalam sebulan (30 hari) bermain Sekaa Drama Gong BBT. Sakit lemes inilah yang kemudian mengantar Sukerti punya kemampuan bantu sembuhkan orang melalui terapi pijat. Kisahnya, ketika sakit lemes, Sukerti berobat pada seorang penekun pengobatan alternatif di kawasan Kaliungu Kelod, Kota Denpasar.

Nah, pengobatan alternatif yang dijalaninya di kawasan Kaliungu Kelod itu ternyata membawa berkah tersendiri dalam hidupnya. Sebab, di sanalah Sukerti berkenalan dengan I Wayan Lotra, pelukis realis sekaligus PNS Polda Bali yang kemudian menjadi suaminya. Kebetulan, Wayan Lotra juga teman baik ayah Sukerti, yakni almarhum I Dewa Made Putra.

Selain jadi pelukis, Wayan Lotra juga pengikut ajaran kerohanian Sapta Darma bersama Dewa Made Putra, ayah Sukerti. Melalui anjuran suaminya itulah, Sukerti kemudian mempelajari terapi pijat yang diperdalam dengan pengetahuan mengenal penyakit khususnya saraf. Walhasil, sejak 14 tahun silam, mantan Nak Mudi Drama Gong paling kondang ini aktif membantu sembuhkan ratusan psien dengan terapi pijat.

Kendati sudah lama pensiun dari panggung drama gong dan kini sibuk melayani orang leewat jata terapi pijat, namun dewa Ayu Putu Rai tetap saja disapa dan diasosiasikan masyarakat sebagai Nak Mudi Drama Gong dengan julukan Sukerti. “Sampai sekarang kalau saya keluar rumah, banyak orang menyebut-nyebut ke arah saya, ‘Eh; ada Sukerti, ada Sukerti...!’ Masyarsakat lebih kenal nama Sukerti dibandingkan nama asli saya,” cerita Nak Mudi Drama Gong yang ngetop bersama sederet pasangan mainnya (Raja Muda), seperti I Wayan Lodera ini. * wilasa

Komentar