nusabali

Dialokasikan untuk Pengembangan Jaringan Air Bersih

Desa Sukadana Dapat DAK dan HID Rp 1,5 M

  • www.nusabali.com-dialokasikan-untuk-pengembangan-jaringan-air-bersih

AMLAPURA, NusaBali
Desa Sukadana, Kecamatan Kubu, Karangasem mendapat dana alokasi khusus (DAK) Rp 1,3 miliar dan hibah insentif desa (HID) Rp 245 juta dari Kementerian PUPR di 2021.

Dana tersebut terealisasi karena sebelumnya mengajukan proposal untuk pengembangan jaringan air, setelah mengoptimalkan penyediaan air minum berbasis masyarakat (Pamsimas) di tahun 2020.

“Nantinya dana itu digunakan untuk pengembangan saluran air, terutama pengadaan pipa, kemudian digunakan untuk menyalurkan air ke banjar-banjar,” kata Perbekel Sukadana I Gede Suardana, Jumat (29/1).

Menurut Gede Suardana, karena belum tuntas memberikan pelayanan air bersih di 8 banjar, sedangkan sumber air tersedia, maka pihaknya mencoba mengajukan proposal ke Kementerian PUPR untuk pengembangan saluran air. Ternyata dapat persetujuan Rp 1,3 miliar dari DAK.

Gede Suardana optimistis setelah dapat bantuan DAK Rp 1,3 miliar ditambah HID Rp 245 juta, persoalan air di 8 banjar terselesaikan.

Sebelumnya, di 2020 sudah memasang pipa 4 dim sepanjang 3.000 meter, menghubungkan Banjar Bukit ke Banjar Mekar Sari, Desa Sukadana, Kecamatan Kubu, dilanjutkan uji coba mengalirkan air di keran umum dan keran milik warga.

Biaya pemasangan pipa tersebut atas bantuan dari CSR pemerintah Tiongkok sebesar Rp 106 juta, dengan memanfaatkan air dari reservoir Banjar Bukit. Pemasangan pipa dikerjakan pada November 2020 lalu dengan swakelola.

Desa Sukadana mewilayahi 8 banjar. Dengan terlayaninya air bersih di Banjar Bukit dengan penduduk 1.278 jiwa dan Banjar Mekar Sari dengan penduduk 683 jiwa, tinggal dua banjar yang belum terlayani air bersih yakni Banjar Nusu dengan penduduk 1.433 jiwa dan Banjar Kayuaya dengan penduduk 1.286 jiwa.

Selama musim panas, masyarakat yang belum terlayani air PAM desa, membeli air per mobil tangki volume 5.000 liter seharga Rp 150.000 hingga Rp 200.000.

Tahun 2021 jika semua banjar terlayani air bersih, maka BUMDes yang menangani penjualan air. Tarif air per meter kubik diturunkan dari Rp 7.000 menjadi Rp 6.000.

“Target di tahun 2021 Desa Sukadana tuntas penanganan air bersih, sehingga tidak lagi masuk kelompok desa rawan air,” ucap Gede Suardana. *k16

Komentar