nusabali

Bukti Jokowi Interest dengan Pariwisata Bali

Menparkeraf Berkantor di Bali

  • www.nusabali.com-bukti-jokowi-interest-dengan-pariwisata-bali

Kunjungi Puri Agung Ubud, Menparekraf Sandiaga Uno janji bantu pemasaran produk perajin Bali, termasuk kendala permodalannya

DENPASAR, NusaBali

Jurus Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno berkantor di Bali, sejak Kamis (28/1) pagi, mendapat respons positif dari kalangan wakil rakyat. Komisi II PRD Bali (yang membidangi pariwisata) menilai langkah Menparekraf Sandiaga Uno ini adalah bukti bahwa pemerintahan Presiden Jokowi sangat interest dengan pariwisata Bali.

"Ini bagus, bagus sekali. Ini bukti pemerintah pusat di bawah kepemim-pinan Pak Presiden Jokowi interest dengan pariwisata Bali. Kawan-kawan di kalangan pariwisata harus gunakan kesempatan ini untuk bertemu Menparekraf dan cari solusi selesaikan persoalan pariwisata Bali," ujar Ketua Komisi II DPRD Bali, Ida Gede Komang Kresna Budi, kepada NusaBali di Denpasar, Jumat (29/1).

Kresna Budi mengatakan, dengan berkantor di Bali, Sandiaga Uno bisa lebih dekat dan enak berkomunikasi dengan komponen masyarakat untuk mencari solusi pariwisata. "Yang penting itu bukan hanya ngantornya, tetapi lebih enak komunikasi secara cepat dan murah. Dengan begitu, upaya pemulihan dan mencari solusi penanganan pariwisata akibat dampak pandemi Covid-19 bisa lebih cepat," jelas Ketua DPD II Golkar Buleleng ini.

Kresna Budi menegaskan, semakin banyak menteri datang ke Bali dan berkantor di sini, akan semakin bagus. "Bagus kalau para menteri bisa bawa event pusat ke Bali. Kawasan wisata Nusa Dua bisa hidup lagi. Intinya bagi kami, banyak ada solusi dan program pariwisata Bali Bangkit, itulah yang paling penting," katanya.

Kresna Budi pun meminta Sandiaga Uno lebih optimistis. "Pemimpin itu harus optimis, walaupun belum tahu kapan pulihnya pariwisata kita. Pandemi ini belum bisa diprediksi. Tapi, harus optimis dan kami memberikan dukungan," terang politisi Golkar asal Kelurahan Liligundi, Kecamatan Buleleng ini.

Sementara, anggota Komisi VI DPR RI (membidangi instri dan perdagangan) dari Fraksi PDIP Dapil Bali, Nyoman Parta, juga mengapresiasi langkah Sandiaga Uno berkantor di Bali. "Ya positif-lah, karena lebih gampang komunikasi dan menyerap informasi maupun aspirasi pelaku pariwisata di Bali. Menteri bisa langsung melihat situasi riil di lapangan dan mempercepat eksekusi kebijakan," ujar Parta saat dikonfirmasi terpisah, Jumat kemarin.

Hanya saja, menurut Parta, persoalan mendasar saat ini orang tidak datang ke Bali karena masih pandemi Covid-19. "Ekonomi Bali digerakkan dengan pariwisata. Sementara pelancong sudah nggak ada. Pengusaha sudah telanjur jual aset. Maka, harus ada gerak cepat, gerak bersama, dan gaspol," tandas politisi PDIP asal Desa Guwang, Kecamatan Sukawati, Gianyar mantan Ketua Komisi IV DPRD Bali 2014-2019 ini.

Sedangkan anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Demokrat Dapil Bali, Putu Supadma Rudana, memprediksi sampai tahun 2022 mendatang pariwisata Bali belum akan pulih, jika hanya mengandalkan wisatawan asing. “Bagaimana mau pulih, selama ini kita andalkan turis asing saja. Sedangkan wisatawan Nusantara tidak digarap serius. Kita harus berani outside dengan menggarap potensi wisatawan domestik," ujar Supadma di Denpasar, Jumat kemarin.

Penggarapan pasar wisatawan domestik, kata Supadma, harus dilakukan dengan berbagai terobosan. Salah satunya, tingkatkan kualitas infrastruktur dan transportasi. Misalnya, dengan mempercepat terwujudnya Jalan Tol Gilimanuk-Denpasar sepanjang 95 kilometer. Pasalnya, saat ini wisatawan domestik sudah malas pakai transportasi udara dengan aturan yang ribet.

"Wisatawan Nusantara itu lebih enjoy pakai transportasi darat, masuk lewat pelabuhan laut," kata politisi asal Desa Peliatan, Kecamatan Ubud, Gianyar ini. Menurut Supadma, Sandi8aga Uno selaku Menparkeraf diharapkan bisa bantu dorong semua ini.

Sebaliknya, Wakil Ketua Komisi VI DPR RI dari Frakisi Golkar Dapil Bali, Gede Sumarjaya Linggih alias Demer, mengatakan ide Menparkeraf berkantor di Bali bagus juga. "Bagus ide itu kalau tujuannya untuk mencermati masalah kepariwisataan di Bali. Hanya saja, sekarang lebih baik wujudkan bantuan stimulus di berbagai sektor," ujar Demer saat dihubungi NusaBali terpisah, Jumat kemarin.

Menurut Demer, ambruknya pariwisata akibat pandemi Covid-19 telah membuat semua sektor ekonomi di Bali tumbang. "Untuk bangkit, perlu diperbanyak bantuan-bantuan stimulan secara merata. Kalau bangkitkan turis asing masuk Bali, ya susah. Karena Australia saja sebagai penyumbang turis, ekonominya diprediksi baru pulih tahun 2022," tandas politisi asal Desa Tajun, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng yang juga Korwil Bali-NTB-NTT DPP Golkar ini.

Sementara itu, Menparekraf Sandiaga Uno berkunjung ke Puri Agung Ubud, Kelurahan/Kecamatan Ubud, Gianyar, Jumat sore. Didampingi Sekretaris Kemenpar Ni Wayan iri Adnyani, Sandiaga Uno disambut tokoh puri yang juga Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawatia (Cok Ace) dan Panglingsir Puri Agung Ubud,Tjokorda Gde Putra alias Cok Putra, di Ancak Saji Puri Agung Ubud.

Selanjutnya, Sandi dituntun menuju area Sumanggen Puri, sebelum lanjut ke area Saren Agung Puri Agung Ubud. Sandi menyempatkan melihat produk ekonomi kreatif yang dipajang para pelaku UMKM Gianyar di Sumanggen Puri. Produk-produk kreatif itu dipajang berjejer di sisi timur dan sisi selatan. Sejumlah produk dibeli oleh Sandi, seperti patung, kain tenun, dan perhiasan. Sandi kepincut dengan kain tenun Songket motif Aksara Bali Hanacaraka.

Penjaga stand pameran, Dewa Made Puja, menjelaskan tenun Songket Aksara Bali ini merupakan produk baru Tenun Songket Putri Ayu di Kecamatan Blahbatuh. "Karena pandemi, harganya turun. Biasanya, untuk songket per lembar bisa di atas Rp 2 juta," ujar Dewa Puja sembari menyebut tenun Songket Hanacaraka diproduksi mengikuti perkembangan zaman, agar tetap inovatif dan diterima pasar.

Sandi sendiri mendengar secara langsung kendala yang dihadapi para perajin. "Kami janji akan membantu pemasaran produk perajin Bali, termasuk kendala permodalan yang dihadapinya," janji Sandi. Dalam sesi wawancara, Sandi mengaku akan tinggal beberapa hari di kampung turis Ubud. "Sejam dua jam nggak cukup untuk mengenal Ubud. Saya akan tinggal beberapa hari di sini," katanya. *nat,nvi

Komentar