nusabali

Prihatin Calon Tunggal di Pilkada Buleleng

  • www.nusabali.com-prihatin-calon-tunggal-di-pilkada-buleleng

Masa reses anggota DPD RI telah usai. Masing-masing provinsi melaporkan hasil kerjanya dalam sidang paripurna melalui salah satu senator.

JAKARTA, NusaBali

Sebagai perwakilan daerah pemilihan (Dapil) Bali, senator Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna Mahendradatta Wedasteraputra Suyasa III membacakan hasil reses anggota DPD RI dari dapil Bali. Antara lain mengenai Pilkada Buleleng 2017 yang hanya menghasilkan satu calon, lantaran calon independen tidak lolos.

"Turut prihatin dengan fenomena calon tunggal di Buleleng. Ini sangat disesalkan. Perlu waspada, jangan sampai Pilgub Bali 2018 muncul calon tunggal. Bila Pilgub sama dengan Pilkada Buleleng, ini sebuah kemunduran. Oleh karena itu, calon independen perlu untuk mewarnai Pilgub" ujar Arya Wedakarna kepada NusaBali setelah sidang paripurna DPD RI, Kamis (17/11).

Pria yang duduk di Komite III DPD RI ini pun menyayangkan adanya calon tunggal. Hal tersebut menunjukan krisis kaderisasi di tubuh parpol. Padahal, Buleleng merupakan kabupaten terluas di Pulau Bali, juga penduduknya terbanyak di Bali. Namun hanya ada satu pasangan calon yang dihasilkan. Di sisi lain calon independen tidak lolos, karena kekurangan jumlah dukungan KTP.

Kejadian itu, kata Arya Wedakarna, jangan sampai terulang kembali. Bicara calon independen di Pilgub Bali, apakah dirinya akan maju lewat jalur itu?. Arya Wedakarna belum menentukan sikap secara resmi, meski sudah muncul posko dan spanduk agar dirinya maju sebagai calon orang nomor satu di Pulau Dewata.

Memang, lanjut Arya Wedakarna, banyak dorongan agar dirinya maju sebagai Cagub Bali lewat jalur independen. Bahkan delapan orang telah merapat untuk mengajukan diri sebagai wakil dirinya. Mereka berasal dari berbagai latar belakang. Ada dari partai politik dan profesional. Komunikasi pun terus terjalin agar mereka bisa maju lewat independen. "Tapi saya belum resmi bersikap, saya masih swadarma di DPD RI. Lagi pula saya maju bila direstui Sulinggih. Sulinggih minta maju, saya maju. Saat ini sudah ada yang memberikan restu," terang pria yang meraih 178.934 suara di Pileg 2014 lalu. Untuk bisa maju lewat jalur independen, lanjut Arya Wedakarna, setidaknya ia harus mengumpulkan 400 ribu fotokopi KTP.

Ia menyerahkan sepenuhnya kepada masyarakat Bali. Bila banyak masyarakat yang menghendaki maju, ia siap mencalonkan diri. "Sebagian masyarakat ada yang menginginkan saya tetap di Jakarta agar memperjuangkan kebijakan tentang budaya dan agama di pusat. Ada pula yang ingin saya maju lewat independen. Saya akan mempertimbangkannya," imbuh Arya Wedakarna. Jika nanti Arya Wedakarna maju di Pilgub Bali, ia harus mengundurkan diri dari anggota DPD. Mengenai itu, Arya Wedakarna siap menjalani dan mengikuti aturan yang berlaku. * k22

Komentar