nusabali

AA Gde Agung Usul Genose Digunakan di Puskesmas

  • www.nusabali.com-aa-gde-agung-usul-genose-digunakan-di-puskesmas

JAKARTA, NusaBali
Anggota Komite III DPD RI yang membidangi pariwisata dan kesehatan, AA Gde Agung mengusulkan agar alat deteksi Covid-19 lewat hembusan napas buatan Universitas Gajah Mada (UGM) Jogjakarta, Genose digunakan oleh Puskesmas di Bali maupun di seluruh Indonesia.

Lantaran hasilnya lebih cepat diketahui. Kemudian harganya terjangkau. "Bali merupakan daerah pariwisata. 80 persen masyarakatnya hidup dari pariwisata sehingga perlu langkah konkret untuk mengurangi laju Covid-19. Saya usul agar Genose digunakan di puskesmas-puskesmas," ujar AA Gde Agung saat Rapat Kerja Komite III DPD RI dengan Menteri Kesehatan, Budi G Sadikin secara virtual, Selasa (26/1).

Memang, lanjut Gde Agung, saat ini di puskesmas ada rapid antigen. Namun Genose dapat digunakan karena hasilnya lebih cepat dan biaya murah atau hanya Rp 20.000. Selain itu, produk tersebut buatan anak bangsa. Bahkan telah disetujui oleh Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi untuk dipasang pada stasiun-stasiun kereta api. Bila Genose dipakai di puskesmas, kata Gde Agung, akan memudahkan tracing dan testing terhadap semua orang.

"Jika tracing dan testing tidak dilaksanakan, saya khawatir orang-orang dekat yang kita tidak ketahui terpapar Covid-19 akan menularkan itu. Bila itu terjadi, maka penularan semakin meluas. Guna mengurangi lajunya, kita dapat memakai Genose pada seluruh puskesmas di Indonesia," terang Gde Agung.

Puskemas dipilih karena merupakan tempat pelayanan dasar kesehatan bagi masyarakat. Lokasinya mencapai pelosok desa. Dengan demikian, bila Genose digunakan di puskesmas akan mempercepat tracing dan testing sampai ke desa-desa.

Tinggal bagaimana treatment bagi yang telah menggunakan Genose. Bila hasilnya positif, mereka tinggal menjalani isolasi. Dalam kesempatan tersebut, Panglingsir Puri Ageng Mengwi ini juga menanyakan alasan penyintas Covid-19 saat ini belum termasuk yang mendapatkan vaksin Covid-19.

Lalu mempertanyakan batasan usia yang divaksin dari 18-59 tahun dan bagaimana dengan yang lanjut usia (lansia). Menkes Budi G Sadikin menyatakan, karena saat ini yang baru masuk vaksin Sinovac. Vaksin Sinovac tidak bisa untuk lansia. Oleh karenanya akan dipersiapkan vaksin khusus bagi lansia. *k22

Komentar