Definitifkan Tim PON Basket, Pelatih Coret Empat Pemain
DENPASAR, NusaBali
Pelatih kepala tim basket PON Bali, IGN Rusta Wijaya akan mencoret empat untuk membentuk tim definitif.
Pasalnya, kini tim basket konvensional 5x5 masih memiliki 15 pemain yang tersisa. Padahal KONI Bali memberikan kuota 11 pemain, sehingga harus mencoret empat pemain lagi.
"Kami tidak ingin langsung mencoret begitu saja. Tapi perlu waktu memantau beberapa bulan lagi. Kalau dicoret di awal tahun, takutnya nanti yang definitif cedera. Kami perlu moment yang pas untuk mencoret atlet," kata IGN Rusta Wijaya, Senin (25/1).
Menurutnya, pencoretan itu bisa saja pada April nanti atau mendekati waktu entry by name. Pasalnya, saat ini yang lolos entry by nomor, sehingga yang lolos masih kategori tim. Seperti saat PraPON, Bali mendaftarkan 24 atlet, tapi dikirim kurang dari 15 pemain. Sedangkan saat ini, pencoretan dilakukan karena adanya kuota pemain.
"Kami akan lihat lebih jauh lagi. Sehingga siapa yang progresnya bagus, jelas yang akan dipilih. Yakni, mereka yang paling siap tampil di PON, itu yang akan dikirim," kata Rusta Wijaya.
Pelatih yang mantan pemain Timnas itu mengaku belum mengetahui perkembangan rival, pasca Pra PON 2019. Hanya saja daerah kuat seperti DKI Jakarta, dan Jawa Barat cukup bagus materi pemainnya.
"Secara personal pemain basket PON kami ketahui. Terutama pemain yang dijadikan ujung tombak di masing-masing tim. Itu dipantau dari klubnya selama ini. Hanya saja itu sifatnya baru personal pemain. Kalau untuk cara main tim jelas kami masih buta. Try out kan memang belum ada. Makanya belum bisa melihat permainan secara tim," kata Rusta Wijaya. *Dek
"Kami tidak ingin langsung mencoret begitu saja. Tapi perlu waktu memantau beberapa bulan lagi. Kalau dicoret di awal tahun, takutnya nanti yang definitif cedera. Kami perlu moment yang pas untuk mencoret atlet," kata IGN Rusta Wijaya, Senin (25/1).
Menurutnya, pencoretan itu bisa saja pada April nanti atau mendekati waktu entry by name. Pasalnya, saat ini yang lolos entry by nomor, sehingga yang lolos masih kategori tim. Seperti saat PraPON, Bali mendaftarkan 24 atlet, tapi dikirim kurang dari 15 pemain. Sedangkan saat ini, pencoretan dilakukan karena adanya kuota pemain.
"Kami akan lihat lebih jauh lagi. Sehingga siapa yang progresnya bagus, jelas yang akan dipilih. Yakni, mereka yang paling siap tampil di PON, itu yang akan dikirim," kata Rusta Wijaya.
Pelatih yang mantan pemain Timnas itu mengaku belum mengetahui perkembangan rival, pasca Pra PON 2019. Hanya saja daerah kuat seperti DKI Jakarta, dan Jawa Barat cukup bagus materi pemainnya.
"Secara personal pemain basket PON kami ketahui. Terutama pemain yang dijadikan ujung tombak di masing-masing tim. Itu dipantau dari klubnya selama ini. Hanya saja itu sifatnya baru personal pemain. Kalau untuk cara main tim jelas kami masih buta. Try out kan memang belum ada. Makanya belum bisa melihat permainan secara tim," kata Rusta Wijaya. *Dek
Komentar