nusabali

Golkar-Demokrat Bisa Pecah Kongsi di Pilgub Bali 2018

  • www.nusabali.com-golkar-demokrat-bisa-pecah-kongsi-di-pilgub-bali-2018

Golkar dan Demokrat terancam pecah kongsi dalam Pilgub Bali 2018 mendatang.

Fraksi Demokrat Merapat ke Gerindra


DENPASAR, NusaBali
Masalahnya, Fraksi Demokrat DPRD Bali telah membangun komunikasi politik dengan Gerindra untuk koalisi hadapi tarung Pilgub 2018.

Ketua Fraksi Demokrat DPRD Bali, I Wayan Adnyana, telah merapat ke Ruangan Fraksi Gerindra DPRD Bali di Gedung Dewan, Niti Mandala Denpasar, Rabu (16/11). Wayan Adnyana kemarin bertemu langsung Ketua Fraksi Gerindra DPRD Bali, I Nyoman Suyasa, untuk membahas masalah Pilgub Bali 2018. Fraksi Demokrat pilih merapat, setelah Fraksi Gerindra bermanuver buka pintu untuk kandidat Calon Gubernur (Cagub) Bali ke Pilgub 2018, termasuk menerima Tim Sukses IB Rai Dharmawijaya Mantra (kandidat yang kini kaish menjabat Walikota Denpasar), Selasa (15/11).

”Kami Demokrat punya 8 kursi di DPRD Bali, sementara Gerindra punya 7 kursi Dewan. Artinya, Gerindra juga tidak bisa sendirian, jadi harus berkoalisi. Saudara saya Nyoman Suyasa juga harus melihat Demokrat, karena Gerindra nggak bisa sendiri (usung calon ke Pilgub Bali 2018, Red),” ujar Adnyana mengawali pembicaraan dalam pertemuan di Ruang Fraksi Gerindra, Rabu kemarin.

Adnyana menyebutkan, Demokrat nantinya harus berkoalisi dengan sejumlah partai politik untuk bisa mengusung calon ke Pilgub Bali 2018. Demokrat pun sudah siapkan sejumlah kadernya yang dianggap layak maju ke Pilgub Bali 2018. “Kita sudah punya jago juga. Jadi, komunikasi politik itu penting. Semuanya serba mungkin. Politik itu dalam hitungan detik bisa berubah,” ujar Adnyana.

Adnyana menegaskan, kalau Gerindra buka pintu buat IB Rai Mantra dengan adanya komunikasi dengan Tim Sukses Rai Mantra, maka Demokrat juga siapkan kader sebagai tandem. “Nanti hitung-hitungannya harus duduk bersama dan komunikasi intensif. Harus dibahas lagi, siapa Calon Bali 1 dan Bali 2. Jadi, harus kembali duduk bersama,” tandas politisi Demokrat asal Desa Luwus, Kecamatan Baturiti, Tabanan ini.

Sedangkan Ketua Fraksi Gerindra DPRD Bali, Nyoman Suyasa, mengatakan partainya sangat terbuka, luwes, dan pegang komitmen. Bercermin dari pengalaman-pengalaman sebelumnya, Gerindra tidak pernah keluar dari komitmen dalam koalisi dengan partai lain. “Hanya saja, di Pilgub Bali 2013, kita ada pengalaman yang tidak enak. Sedikit pahit, karena tidak adanya komitmen dari rekan koalisi,” ungkap Suyasa.

Namun, Suyasa enggan mengungkap partai mana yang kurang memenuhi komitmen dalam berkoalisi di Pilgub Bali 2013. “Saya tidak elok mengatakan itu sekarang. Tapi, Gerindra akan membuktikan bisa menjadi mitra koalisi yang konsisten,” tegas politisi Gerindra asal Desa Perasi, Kecamatan Karangasem ini.

Suyasa mengatakan, Demokrat sudah siap diajak gabung dalam koalisi menuju Pilgub Bali 2018. Bahkan, Fraksi Gerindra siap melempar karpet merah buat Demokrat untuk koalisi permanen untuk kepentingan Pilgub Bali 2018. “Kami di Fraksi Gerindra menjembati saja. Nanti di level pimpinan partai kami yang akan melakukan eksekusi keputusan lanjutannya,” ujar Suyasa yang juga Ketua DPC Gerindra Karangasem.

Sekadar dicatat, dalam Pilgub Bali 2013 lalu, Demokrat dan Gerindra masuk Koalisi Bali Mandara (KBM) yang dimotori Golkar. Dalam KBM kala itu, juga ikut bergabung Hanura, PKPI, PNBKI, Pakar Pangan, dan partai gurem lainnya. Mereka sukses memenangkan pasangan Made Mangku Pastika-Ketut Sudikerta ke kursi Gubernur-Wakil Gubernur Bali 2013-2018.

Menghadapi tarung Pilgub Bali 2018, Golkar telah deklarasikan usung Ketua DPD I Golkar Bali Ketut Sudikerta sebagai kandidat Calon Gubernur (Cagub) Bali. Dengan modal 11 kursi DPRD Bali hasil Pileg 2014, Golkar memenmuhi syarat minimal 20 persen suara parlemen untuk mengusung calon secara mandiri ke Pilgub Bali 2018.

Dari 8 parpol parlemen hasil Pileg 2014, hanya dua partai yang berhak usung calon secara mandiri, yakni PDIP dan Golkar. PDIP yang mendominasi 24 dari total 55 kursi DPRD Bali, sudah hampir pasti usung Ketua DPD PDIP Bali Wayan Koster sebagai Cagub Bali ke Pilgub 2018. Sebaliknya, Demokrat dan Gerindra yang masing-maisng punya 8 dan 7 kursi parlemen, harus berkoalisi jika ingin usung calon. Demikian pula 4 parpol parlemen lainnya: NasDem (punya 2 kursi DPRD Bali), Hanura (punya 1 kursi), PKPI (punya 1 kursi), dan PAN (punya 1 kursi).

Fraksi Gerindra sendiri sebelumnya sudah berkomunikasi dengan Tim Sukses IB Rai Mantra. Dalam komunikasi itu, Rai Mantra merapat untuk penjajakan menjadikan Gerindra sebagai kendaraan politik. Skenario awal, Rai Mantra kemungkinan akan ditandemkan dengan Ketua DPD Gerindra Bali, Ida Bagus Putu Sukarta, untuk tarung ke Pilgub 2018.   nat

Komentar