nusabali

Film Ratih, Ceritakan Perjuangan Pekerja Spa pada Masa Pandemi di Bali

  • www.nusabali.com-film-ratih-ceritakan-perjuangan-pekerja-spa-pada-masa-pandemi-di-bali

DENPASAR, NusaBali.com
Pandemi yang menerpa dunia pada tahun 2020 membawa dampak perubahan perilaku masyarakat. Film merupakan salah satu sarana atau media yang dapat digunakan dengan kreatif untuk mengungkapkan dan membahas isu yang terjadi dewasa ini.

Terjadi pengurangan aktivitas di luar rumah atau ruang publik sehingga kreativitas dan produktivitas juga menjadi terbatas. Namun dengan teknologi, tersedia pula media yang bisa digunakan untuk membahas permasalahan yang terjadi di masyarakat.

Film merupakan salah satu sarana atau media yang dapat digunakan dengan kreatif untuk mengungkapkan dan membahas isu yang terjadi dewasa ini. DENFILM Creative, sebuah rumah produksi di bawah naungan silurbarong.co Bali pun mengambil kesempatan untuk tetap bisa mengembangkan kreativitasnya melalui karya film pendek berjudul Ratih.



“Sebagai wadah para kreator muda Bali dari berbagai bidang audio visual, pandemi tidak mengurungkan niat kami untuk berkreasi dan berkarya tentunya tetap menyesuaikan protokol kesehatan,” ujar produser film Ratih, Cempaka AS, dalam screening film Ratih yang diadakan secara terbatas pada Sabtu (23/1/2021) bertempat di Ruang Audio Visual, Dharma Negara Alaya (DNA), Lumintang, Denpasar. Tidak hanya screening film, video behind the scene pembuatan film Ratih juga ditayangkan dalam kesempatan tersebut.

Film Ratih sendiri menceritakan permasalahan yang relate atau sangat dekat dengan keadaan yang tengah dihadapi oleh masyarakat Indonesia, khususnya penurunan ekonomi mengakibatkan banyaknya pekerja yang harus dirumahkan.

Berdurasi 15 menit, film yang disutradarai Ayu Pamungkas ini menceritakan Ratih, seorang perantau asal Jawa yang bekerja dan tinggal di Bali yang juga mengalami kesulitan akibat pandemi. Ratih yang diperankan oleh Ori Ratnasari ini harus bangkit dari keterpurukan.

Film pendek Ratih sendiri merupakan nominasi 20 besar FESTIF (Fasilitas Ide Sinema) yang diselenggarakan oleh Kemenparekraf Republik Indonesia yang bekerja sama dengan Perkumpulan Semesta Daya Mada (SALAKA) dan didukung juga oleh Indonesian Film Community Network (IFCN).

Selain Ori Ratnasari sebagai pemeran Ratih yang merupakan tokoh utama, film ini juga diperankan oleh Gusbang Sada sebagai Iwan, suami Ratih. Wayan Suratni sebagai ibu Made tetangga Ratih, Ayu Sada Devi sebagai bos Ratih dan Astria Renata sebagai Dewi teman Ratih yang berada di luar negeri.

Proses pembuatan film sendiri dilakukan selama dua hari pada bulan November 2020 lalu. Ayu Pamungkas selaku sutradara film Ratih menulis naskah film ini dalam waktu sehari saja. “Meskipun cukup singkat waktunya, tapi saat itu momennya pas. Apalagi di Bali dampaknya terasa sekali pada pariwisata. Jadi ini sangat relate dengan apa yang terjadi,” ujar Ayu.

Ratih yang diceritakan dalam film merupakan pegawai spa yang memiliki karakter tegar namun cengeng. “Seneng banget dapat kesempatan untuk banyak belajar,” ungkap Ori.

Ia mengakui adegan yang paling sulit justru saat dia harus menangis. “Kami harap di tengah pandemi ini para kreator muda Bali dan seluruh Indonesia tidak patah harapan dan semangat dalam memproduksi sebuah karya dan semoga film Ratih dapat menjadi inspirasi atau acuan dalam menghadapi masalah yang tengah kita hadapi saat ini,” tandas Cempaka.*cla

Komentar