nusabali

Angka Kemiskinan Buleleng Naik 0,13 Persen

  • www.nusabali.com-angka-kemiskinan-buleleng-naik-013-persen

Meskipun angka kemiskinan naik, namun indeks kedalaman kemiskinan dan indeks keparahan kemiskinan mengalami peningkatan ke arah yang lebih baik.

SINGARAJA, NusaBali

Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Buleleng mengklaim angka kemiskinan di Kabupaten Buleleng meningkat sebesar 0,13 persen. Peningkatan angka kemiskinan itu terjadi selama setahun terhitung dari 2019 sampai 2020. Data tersebut dirilis berdasarkan hasil Sensus Penduduk 2020.

Kepala BPS Buleleng Made Bimbo Abdi Suardika, mengatakan sesuai data per Maret 2020 lalu, angka kemiskinan di Kabupaten Buleleng mencapai 5,32 persen. Jumlah itu meningkat sebesar 0,13 persen dari data tahun 2019 yakni 5,19 persen.

“Secara presentase naik 0,13 persen atau secara angka riil dari 34.260 jiwa di 2019 lalu, per Maret 2020 ini menjadi 35.250 jiwa,” jelas Bimbo, Jumat (22/1).

Meskipun secara angka mengalami kenaikan, indeks kedalaman kemiskinan dan indeks keparahan kemiskinan mengalami peningkatan ke arah yang lebih baik. “Kedalaman kemiskinan itu dihitung dari rata-rata konsumsi orang miskin dibandingkan dengan garis kemiskinan. Untuk di Buleleng kedalaman kemiskinan cukup menggembirakan, karena kondisinya membaik. Jika sebelumnya rata-rata konsumsi Rp 100 ribu sekarang sudah bisa Rp 300 ribu, meski masih tergolong di bawah garis kemiskinan tetapi sudah lebih baik,” imbuh Bimbo.

Peningkatan angka kemiskinan di Buleleng, menurut Bimbo, salah satunya dipengaruhi oleh pandemi Covid-19. Meskipun pandemi di Buleleng baru masuk pada awal Maret 2020, namun sebagian besar masyarakat Buleleng yang bekerja di sektor pariwisata sudah merasakan dampak pandemi dunia yang muncul pada Desember 2019 lalu.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Buleleng I Putu Kariaman Putra dikonfirmasi terpisah tak menyangkal peningkatan angka kemiskinan terjadi di Buleleng. Meskipun selama ini pemerintah kabupaten sangat gencar mengupayakan program pengentasan kemiskinan. “Ya sangat memungkinkan terjadi peningkatan jumlah melihat pandemi saat ini. Masyarakat banyak dirumahkan, pendapatan menurun di semua sektor, sehingga sangat wajar,” kata Kariaman.

Meski demikian pemerintah terus mengupayakan program pengentasan kemiskinan baik dari pemerintah pusat, provinsi maupun pemerintah kabupaten. “Sejauh ini pemerintah masih mengucurkan sejumlah bantuan dan program bantuan sosial seperti BST, BPNT sembako, bansos PKH, BLTD di desa, kepada masyarakat kategori miskin, rentan miskin, disabilitas, dan lansia yang sudah masuk data DTKS,” ungkap Kariaman. Dinas Sosial Buleleng pun saat ini tengah melakukan perbaikan data kemiskinan melalui aplikasi Sistem Layanan Rujukan Terpadu (SLRT) yang didukung oleh Pusat Kesejahteraan Sosial (Puskesos) di seluruh desa dan kelurahan yang ada di Buleleng. *k23

Komentar