nusabali

Satgas Tracing Pegawai Badan Kesbangpol

Pascapositif Covid-19 Staf DPRD dan Distan

  • www.nusabali.com-satgas-tracing-pegawai-badan-kesbangpol

TABANAN, NusaBali
Uji swab kedua untuk staf DPRD Tabanan dan staf Dinas Pertanian (Distan) sudah keluar, Jumat (22/1).

Hasilnya,  dari 22 orang yang diuji swab, seluruhnya negatif. Namun tracing (penelusuran) kepada warga yang kontak erat dengan pasien Covi-19 masih terus dilakukan.


Tracing ini pasca hasil swab pertama terhadap 2 staf dari dua kantor itu dinyatakan positif Covid-19. Kontak tracing pun sampai merembet ke Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol). Karena staf di Dinas Pertanian ini suaminya bertugas di Badan Kesbangpol dan dinyatakan positif Covid-19.

Kepala Dinas Kesehatan Tabanan dr Nyoman Suratmika mengakui hasil swab kedua bagi staf DPRD Tabanan dan staf Dinas Pertanian, sudah keluar. ‘’Seluruhnya yang mengikuti uji swab kedua dinyatakan negatif Covid-19,’’ Jumat (22/1).

Namun Satgas masih terus melakukan kontrak tracing di dua instansi tersebut. Karena pada swab pertama ditemukan 2 orang staf baik di Dinas Pertanian dan DPRD Tabanan positif Covid-19. "Kontak tracing masih terus berproses ini jumlah hasil kontak tracking saya tidak hafal," tegasnya.

Kepala Dinas Pertanian I Nyoman Budana menyebutkan, staf yang dinyatakan negatif Covid-19 pada uji swab kedua sudah masuk kantor. Namun karena pada swab pertama ditemukan positif Covid-19 sudah dilakukan kontak tracing kembali dengan hasil 24 orang yang menjalani uji swab pertama. "Kalau ditotal itu, 47 orang di Dinas Pertanian yang melakukan uji swab karena sempat kontak erat," tegasnya.

Karena begitu banyaknya staf yang ikut uji swab, pelayanan di Dinas Pertanian masih berjalan seperti biasa. Hanya saja pegawai yang masuk kantor di batasi kemudian protokol kesehatan Covid-19 di perketat. "Saya sempat meminta kepada Dinas Kesehatan agar seluruh pegawai di Dinas Pertanian di swab, namun sesuai aturan itu tidak bisa, yang di swab adalah yang pernah sempat kontak erat. Akhirnya hanya 47 yang menjalani swab, " tegasnya.

Kemudian kontak tracing yang dilakukan di Badan Kesbangpol ditemukan 6 orang kontak erat dengan suami staf di Dinas Pertanian. Mereka akan melakukan uji swab di Puskesmas Tabanan III pada Sabtu (23/1).

Di sisi lain, kendatipun Pembatasan Pelaksanaan Kegiatan Masyarakat (PPKM) masif digelar, kasus Covid-19 di Tabanan tak penurunan. Per 22 Januari, terjadi tambahan kasus baru 37 orang. Namun ada laporan kasus sembuh 23 orang dan meninggal 1 orang.

Sebaran 37 kasus baru ini terjadi di Kecamatan Kediri 9 kasus, Kecamatan Kerambitan 6 kasus, Kecamatan Marga 8 kasus, Kecamatan Tabanan 9 kasus, Kecamatan Selemadeg Barat 4 kasus, Kecamatan Pupuan 1 kasus. Dari 37 kasus baru ini 17 orang tanpa gejala dan 20 orang mengeluhkan demam, batuk, sesak, dan lainnya. Mereka sudah menjalani perawatan di hotel terintegrasi di Denpasar dan di UPTD RS Nyitdah.

Koordinator Bidang Data Satgas Covid-19 Tabanan I Putu Dian Setiawan menjelaskan laporan kasus baru tiap hari belum turun. Namun terus diimbangi dengan jumlah kasus sembuh. "Yang sembuh tiap harinya lumayan banyak, kita harapkan kasus sembuh terus lampaui kasus baru," katanya.

Sementara terkait dengan laporan kasus meninggal tersebut adalah pasien yang disertai dengan penyakit penyerta. Pasien asal Desa Jegu, Kecamatan Penebel perempuan 68 tahun. Yang bersangkutan memiliki penyakit hipertensi dan meninggal pada 21 Januari di rumah sakit swasta di Tabanan. "Jadi pasien memiliki penyakit penyerta tidak murni karena positif Covid-19," tandasnya. *des

Komentar