nusabali

Komunitas Artis Salurkan Paket Sembako

  • www.nusabali.com-komunitas-artis-salurkan-paket-sembako

GIANYAR, NusaBali
Komunitas artis Bali menyalurkan bantuan berupa paket sembako di parkiran Objek Wisata Gunung Kawi, Desa/Kecamatan Tampaksiring, Gianyar, Jumat (22/1).

Bantuan sembako tahap pertama ini menyasar 50 orang dengan rincian driver wisata 20 orang, musisi 9 orang, dan  pedagang 21 orang. Komunitas tersebut yakni Yong Sagita, personel band dari Vitix, Nirwana, Diubud, Korrok, 703, Metaller, Mercy, Erix and Band, Roxellina Band, dan GKB. Para artis yang sepi job manggung ini menyalurkan bantuan dari donatur Feed Bali, salah satu Komunitas Pariwisata Bali berkolaborasi dengan Padepokan Bale Tenget. Paket sembako disalurkan kepada pelaku pariwisata seperti driver dan guide. Tak terkecuali musisi Bali yang kena dampak Covid-19 juga dapat bantuan tersebut.

Selanjutnya, bantuan serupa tahap kedua akan 50 orang dari masyarakat umum, dilaksanakan pada Selasa (26/1) mendatang, di tempat yang sama. Para penerima paket sembako sebelumnya sudah didata langsung oleh pihak panitia selanjutnya diberitahukan melalui whatsapp. Pada saat menerima sembako sudah membawa nomor antrian untuk mencegah terjadi kerumunan.

Adapun jenis paket sembako yang disalurkan cukup beragam. Per orang mendapatkan Beras 10 kg, Minyak goreng 2 liter, Telur ayam 30 butir, Wortel 4 biji, Sayur kol 1 biji, Cabae merah 1/4 kg, Sayur buncis 1/4 kg, Bawang merah 1/4 kg, Jeruk manis 8 biji, Bawang putih 1/4 kg, Kunir 1/4 kg, 1 ikat daun sere, Pisang hijau 1/2 tandan, Labu hijau 4 biji, Gula pasir 1 kg, dan Garam 1/2 kg. Per Paket sembako tersebut berharga sekitar Rp 400.000.

Penyaluran paket sembako tersebut diatensi personel piket fungsi Polsek Tampaksiring. Pertugas berkolaborasi dengan Pecalang Adat Penaka dipimpin Pawas Kanit Lantas Ipda I Nyoman Dana.

Musisi Korrok Apap Miichan menyatakan acara ini awalnya dari Feed Bali. “Biasanya mereka (Feed,Red) bergerak sendiri. Sekarang kerja sama dengan komunitas kami Bale Tenget. Kebetulan ada musisi yang kerjanya sebagai driver juga. Makanya dijadikan satu,” ujar Apap di sela-sela pembagian sembako.

Sementara itu, seorang driver freelance Nyoman Dana dari Banjar Tangkup, Desa Kedisan, Kecamatan Tegallalang, mengaku terbantu dengan bantuan yang diberikan Bale Tenget bersama Feed Bali ini. “Kami sejak sepuluh bulan  lalu tidak dapat kerjaan. Saya terbantu,” ujarnya.

Untuk mengisi waktu dan mencari penghasilan, dirinya membantu orang tua menjadi petani. “Paling menanam padi. Tidak terlalu banyak. Yang penting ada kerjaan, dari pada bengong,” terangnya.

Sebelumnya, dia merupakan sopir mengantarkan tamu keliling Bali. “Semenjak Covid-19 tidak bisa kerja apa-apa, kecuali bantu orang tua. Dulu sebagai freelance tidak menentu, pastinya bisa untuk hidup, sekolahkan anak dan keluarga. Minimal Rp 5 juta per bulan. Sekarang nol,” jelasnya.

Hal senada diungkapkan driver freelance Nyoman Putra Wijaya dari Banjar Lantang Hidung, Desa Batuan Kecamatan Sukawati. “Untuk sehari-hari, bantuan ini sudah membantu keluarga. Karena selama pandemi hampir setahun kehilangan pekerjaan. Nol persen penghasilan,” terangnya.

Diakui, saat pariwisata jaya, sebelum ada corona, untuk nutup bulanan masih bisa. “Makan gampang. Sekarang, untuk bulanan sulit, apalagi untuk uang makan susah,” ujar bapak dua anak itu.

Sebagai penyokong ekonomi, dirinya membuka warung lawar Bali. “Cuma daya beli masyarakat turun. Karena semua mengandalkan pariwisata. Untuk belanja, uang Rp 10.000 berarti. Untuk cukup makan saja itu sebenarnya. Sulit jualan. Karena sekarang semua beralih ke pedagang,” ujarnya.*nvi

Komentar