nusabali

Bali Kembali Terima 25.320 Vial Vaksin Sinovac

Dinas Kesehatan Rekrut 200 Dokter Internship buat Tangani Corona

  • www.nusabali.com-bali-kembali-terima-25320-vial-vaksin-sinovac

DENPASAR, NusaBali 

Provinsi Bali total sudah terima kiriman 76.320 vial vaksin Covid-19 Sinovac dari pemerintah pusat.

Ini setelah kembali datang kiriman 25.320 vial vaksin Sinovac untuk Bali melalui Bandara Internasional Ngurah Rai Tuban, Kecamatan Kuta, Badung, Jumat (22/1) pagi.

Kiriman vaksin Sinovac tahap III berjumlah 25.320 vial kemarin tiba di Bandara Internasional Ngurah Rai Tuban sekitar pukul 10.01 Wita, menggunakan pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA-438. Pesawat tersebut parkir di Stand A2. Sekitar pukul 10.10 Wita, petugas yang stanby di bandara termasuk dari Biofarma langsung menurunkan 13 koli vaksin Sinovac, dengan disaksikan Dan Lanud, Dansat Brimob Polda Bali, Kapolresta Denpasar, dan Kapolsek Bandara Ngurah Rai. 

Sekitar pukul 10.38 Wita, vaksin Sinovac diangkut ke kendaraan khusus yang dikawal ketat petugas gabungan TNI/Polri. Selanjutnya, pukul 10.46 Wita iring-iringan pengawalan vaksin bergerak menuju Kantor Dinas Kesehatan Provinsi Bali di Jalan Melati Denpasar, untuk disimpan. Iring-iringan dikawal petugas bersenjata lengkap dan Baracuda.

"Pengawalan ini bertujuan agar vaksin Covid-19 tidak rusak di jalan karena terganggu oleh suhu. Maka diperlukan perlakuan yang berbeda. Jangan sampai vaksin rusak karena keterlambatan," tegas Dansat Brimob Polda Bali, Kombes Pol Ardiansyah Daulay.

Dengan datangnya 25.320 vial vaksin Senovac kemarin, maka Bali sudah dapat kiriman 76.320 vian vaksin Sinovac dari pusat. Sebelumnya,m sudah dikirim 51.000 vial vaksin dalam  dua tahap. Pada tahap I, 31.000 vial vaksin dikirim melalui Pelabuhan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Jembrana dan tiba di Denpasar, 5 Januari 2021 dinihari pukul 00.31 Wita, dengan disambut langsung Gubernur Wayan Koster. Sedangkan pengiriman tahap II, sebanyak 20.000 vial vaksin Covid-19 dikirim melalui Bandara Internasional Ngurah Rai Tuban, 7 Januari 2021 pagi pukul 10.00 Wita.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr Ketut Suarjaya NPPM, mengatakan setelah kedatangan 25.320 vial vaksin tahap III ini, pihaknya akan fokus untuk menyelesaikan vaksinasi tenaga kesehatan di tiga daerah dengan jumlah kasus Covid-19 paling banyak, yakni Kota Denpasar, Kabupaten Badung, dan Kabupaten Gianyar. Setelah itu, barulah bergeser ke 6 kabupaten lainnya. 

“Sekarang kami menyelesaikan 3 kabupaten/kotai dulu. Kalau sudah selesai, lalu mengarah ke 6 kabupaten yang lain,” ujar Ketut Suarjaya yang ditemui seusai rapat koordinasi di Rumah Jabatan Gubernur Bali, Komplek Jaya Sabha Denpasar, Jumat siang.

Menurut Suarjaya, prioritas vaksinasi ditujukan kepada 38.000 tenaga kesehatan (Nakes) DI Bali yang berhadapan langsung dengan pasien Covid-19. “Saya berharap akhir Februari 2021 mendatang sudah harus selesai vaksinasi Nakes ini. Mudah-mudahan bisa optimal. Puskesmas bisa melayani vaksinasi 50 orang per hari, sementara rumah sakit 200 orang per hari. Kalau ini bisa dioptimalkan, mungkin bisa cepat selesai,” terang Suarjaya.

Suarjaya menyebutkan, pasca vaksinasi dilakukan dalam seminggu terakhir, belum ada ditemukannya kasus KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi). Nantinya, setelah vaksinasi selesai untuk Nakes, akan dilanjutkan untuk prioritas SDM yang bekerja di pelayanan publik. “Saya kira semua aspek nanti akan mendapatkan vaksin Sinovac ini, tinggal menunggu waktu saja,” tegas birokrat asal Desa Pengastulan, Kecamatan Seririt, Buleleng ini.

Pada bagian lain, Suarjaya mengatakan Gubernur Koster melarang isolasi mandiri di rumah, karena ditengarai masyarakat tidak disiplin menjalankan isolasi, sehingga berpotensi menularkan Covid-19 ke anggota keluarganya. “Kebijakan untuk bisa menghambat transmisi di keluarga itu, Pak Gubernur sudah melarang isolasi mandiri,” papar Suarjaya.

Karena itu, isolasi mandiri disetop dan disiapkan karantina di hotel bagi pasien Covid-19 gejala ringan atau orang tanpa gejala (OTG). Sejauh ini sudah disiapkan 20 hotel di seluruh Bali untuk karantina. “Sekitar 20 hotel yang sudah disiapkan. Tempat tidurnya sudah lebih dari 2.500 bed. Yang terisi mungkin baru setengahnya. Karena lebih dari 800 orang masih memilih isolasi mandiri. Kita harapkan masyarakat bersedia isolasi di hotel, karena semua ditanggung pemerintah," katanya.

Selain itu, Kadis Kesehatan juga sudah mengeluarkan surat edaran (SE) kepada rumah sakit yang melayani penanganan Covid-19 agar menambah tempat tidur minimal 30 persen dari bed yang dimiliki. Pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit adalah yang bergejala sedang, berat, dan kritis. “Hampir semua rumah sakit sudah menambah tempat tidur untuk isolasi. Kalau ICU agak sulit, karena harus menyiap-kan ventilator dan sebagainya,” tandas Suarjaya.

Selain menambah ruang isolasi di hotel, Suarjaya juga mengaku sudah mulai menggeser Nakes di RS Jiwa di Bangli dan RS Mata Bali Mandara di Denpasar untuk ikut terjun dalam memberikan penanganan pasien Covid-19. Pasalnya, setiap tempat karantina (hotel) membutuhkan Nakes yang akan menangani selama masa isolasi.

“Kami sudah menggeser-geser tenaga kesehatan mulai dari RSJ hingga RS Mata Bali Mandara untuk bisa membantu. Sehingga SDM ini bisa tercukupi untuk di semua rumah sakit. Kita baru ada tambahan 12 SDM untuk 2 rumah sakit. Khusus untuk isolasi di hotel, juga perlu tambahan Nakes,” kata Suarjaya.

“Saya juga meminta Dekan Fakultas Kedokteran Unud agar dokter-dokter yang mungkin belum bekerja bisa ikut membantu. Saya juga merekrut sekitar 200 dokter internship. Kira-kira, Februari 2021 mendatang merekai akan turun ke tempat-tempat yang melayani penangnan Covid-19.” *ind,dar,nat

Komentar