nusabali

Disayangkan, Banyak Wastafel Hanya Pajangan

  • www.nusabali.com-disayangkan-banyak-wastafel-hanya-pajangan

Kedisiplinan pengunjung dalam mencuci tangan sebelum masuk areal rumah sakit, belum tampak berjalan baik. (Ketua DPRD Tabanan I Made Dirga)

TABANAN, NusaBali

Tingginya angka kasus Covid-19 di Tabanan membuat DPRD Tabanan menggelar sidak untuk memastikan pelaksanaan protokol kesehatan (prokes) Covid-19. Sidak menyasar BRSU Tabanan dan pasar tradisional, Senin (18/1). Hasilnya, para wakil rakyat ini menyayangkan karena banyak tempat cuci tangan (wastafel) hanya jadi pajangan prokes.

Dewan juga mengecek kesiapan pelaksanaan vaksinasi  Covid-19. Sidak dipimpin langsung Ketua DPRD Tabanan I Made Dirga, diikuti Komisi IV yang membidangi kesehatan. Sidak dimulai di BRSU Tabanan untuk mengecek pengunjung dan petugas terkait pelaksanaan prokes Covid-19. "Kalau memakai masker, saya lihat warga sudah disiplin. Namun perlu menjadi perhatian,  kedisiplinan pengunjung dalam mencuci tangan sebelum masuk areal rumah sakit, belum tampak berjalan baik,” ungkap Dirga.

Sesuai hasil pantauan di lapangan, jelas Dirga, meskipun sudah ada tempat cuci tangan di pintu masuk rumah sakit,

namun perlu disediakan petugas khusus yang terus mengarahkan setiap warga yang datang ke rumah sakit. Warga agar diarahkan untuk mencuci tangan terlebih dahulu. “Harus ada petugas khusus yang memang mengarahkan hal itu. Kalau tidak, pengunjung bisa saja tidak cuci tangan langsung masuk,” tandasnya.

Tak luput menjadi perhatian yakni kesiapan rumah sakit maupun Dinas Kesehatan dalam pelaksanaan vaksinasi Covid-19. Dewan meninjau lokasi untuk pelaksanaan vaksin termasuk juga tempat menyimpanan vaksin atau cold room (ruang dingin) di UPTD Farmasi Dinas Kesehatan.

Selain mengunjungi rumah sakit, Dewan juga melakukan sidak ke Pasar Kediri dan Pasar Dauh Pala Kecamatan Tabanan. Di dua pasar ini dewan melihat sudah disediakan tempat cuci tangan di pintu masuk, namun belum efektif. Banyak yang abai mencuci tangan dan langsung masuk pasar. "Ini karena tak ada petugas menjaga yang mengarahkan, jadi harus ada yang menjaga," tegas Dirga.

Menurutnya, kedepan sidak akan terus dilakukan menyasar tempat wisata. "Penerapan protokol kesehatan Covid-19 harus dilakukan sama-sama, supaya tidak terjadi klaster yang lebih banyak," tandasnya. *des

Komentar