nusabali

Bali Gagal Panen Manggis dan Durian

  • www.nusabali.com-bali-gagal-panen-manggis-dan-durian

Sering diguyur hujan, bunga dan putik rontok. Petani rugi puluhan juta rupiah

DENPASAR,NusaBali

Cuaca buruk yang ditandai hujan lebat kerap terjadi sejak November, Desember 2020 hingga Januari 2021. Kondisi itu menyebabkan Bali mengalami gagal panen buah manggis dan durian. Akibatnya stok kedua buah tersebut nyaris kosong.

Salah satunya sentra perkebunan manggis dan durian ke Kecamatan Pupuan Tabanan. Karena hujan yang sering turun sejak dua bulan lalu, bunga dan putik buah manggis dan durian rontok.  Tidak ada yang tumbuh dan berkembang menjadi bakal buah. Hal itu menyebabkan petani setempat merugi. Nilai kerugian  hingga puluhan juta rupiah.

I Made Sianta, salah seorang petani setempat menuturkan dalam kondisi cuaca normal, Januari sampai Maret merupakan masa panen manggis dan durian. Namun karena hujan kerap turun, dua jenis buah komoditas unggulan tersebut tidak ada buahnya sama sekali.

“Memang demikian, jika hujan bisa dipastikan gagal panen manggis dan durian,” ujar Sianta, yang juga Kepala Sub Terminal Agrobisnis Bidang Pemasaran Asosiasi Pelaku Usaha Hortikultura Indonesia (Aspehorti) Bali.

Sianta menyatakan kerugian akibat gagal panen manggis dan durian dipastikan tidak sedikit. Tiap orang petani diperkirakan menanggung belasan hingga puluhan juta rupiah.

Untuk manggis dari 1 hektare dengan 50 pohon, produksi sekitar 2,5 ton sekali panen. Dalam kondisi normal seperti tahun 2020, harga perkilo Rp 20.000. Itu untuk manggis. Belum kerugian dari panen durian yang harganya per buah bisa mencapai Rp 15.000 sampai Rp 17.000.

Perkiraan total kerugian dari panen manggis dan buah bisa mencapai Rp 45 juta tiap hektare. Sedang di seluruh Kecamatan Pupuan dipastikan ada ratusan sampai ribuan hektare manggis dan  durian, termasuk salak gula pasir.

“Yang ada sekarang ini hanya salak gula pasir,” lanjut Sianta. Harga salak gula pasir juga merosot. Hanya Rp 7000 perkilo di tingkat petani. Sedang dulu harganya mencapai Rp 12.000 perkilo.

“Jadi berat bagi petani, sudah tak ada harapan panen manggis dan durian, harga salak murah lagi,” ujarnya.

Terpisah Kabid Hortikultura Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali I Wayan Sunarta, membenarkan faktor cuaca jadi penyebab gagal panen manggis dan durian.
“Ya memang demikian,” ujarnya.

Dikatakan hujan yang terus terjadi sejak sekitar November lalu dan kini masih berlangsung hingga Januari awal 2021 berpengaruh terhadap tanaman buah khususnya manggis dan durian.

Memang, kata Sunarta untuk  produk pertanian, perkebunan faktor cuaca dan juga geografis sangat berpengaruh. Awalnya diperkirakan faktor cuaca akan menyebabkan masa panen mundur. Namun karena kerap hujan, kata Sunarta, akhirnya manggis dan durian susah berbuah. *K17

Komentar