nusabali

Pesilat Bali Ditargetkan Raih Emas

  • www.nusabali.com-pesilat-bali-ditargetkan-raih-emas

Suatu kebanggaan Bali menjadi tuan rumah Kejuaraan Dunia Pencak Silat. Apalagi ada satu pesilat Bali yang bertanding disana.

JAKARTA, NusaBali

Pesilat Bali Komang Harik Putra ditargetkan meraih emas dalam Dalam Kejuaraan Dunia Pencak Silat yang berlangsung di GOR Lila Bhuana, Denpasar, 3-8 Desember. Komang Harik menjadi satu-satunya pesilat Bali yang memperkuat tim Indonesia dan ia akan turun di kelas laga E.  

Demikian penegasan Ketua IPSI Bali Brigjend (Purn) Dewa Bagus Made Suharya. Ia sangat berharap pesilat Pulau Dewata itu dapat mempersembahkan medali emas bagi tim Merah Putih. Karena tampil di depan publik Bali, Dewa Bagus berharap Komang Harik tampil heroik di depan krama Bali.

"Suatu kebanggaan Bali menjadi tuan rumah Kejuaraan Dunia Pencak Silat. Apalagi ada satu pesilat Bali yang bertanding disana. Kami berharap Harik bisa menyumbangkan emas bagi Indonesia," ujar Made Suharya saat konfrensi pers Kejuaraan Dunia Pencak Silat di Ruang Fraksi Gerindra, Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen, Selasa (15/11).

Made Suharya pun mohon doa dari seluruh masyarakat Indonesia, terutama krama Bali agar pesilat Bali sukses. Sebab bila Harik berhasil mendapatkan emas akan mengulang prestasi pesilat Nyoman Yamadhiputra yang saat ini menjadi Sekum IPSI Bali. "Mohon doanya agar pesilat Bali dapat mengalahkan lawan-lawannya dan meniru prestasi seniornya, Nyoman Yamadhiputra," kata Made Suharya.

Sementara Ketua Panitia Pelaksana Kejuaraan Dunia Pencak Silat Edhy Prabowo menjelaskan, jatah tuan rumah Kejuaraan Dunia Pencak Silat kali ini sebenarnya Australia. Namun ternyata Australia belum siap sehingga Indonesia menjadi tuan rumah.

Sejumlah tempat seperti Bandung (Jawa Barat) dan Bali digadang-gadang sebagai lokasi pertandingan. Akhirnya Bali diputuskan menjadi tempat bertanding mengingat Pulau Dewata terkenal sebagai destinasi pariwisata. "Melihat track record Bali sebagai tempat wisata, pasti akan banyak yang ikut. Bali pun terpilih sebagai tempat bertanding," kata Edhy.

Sampai saat ini sudah 32 negara mendaftarkan pesilatnya. Jumlah tersebut akan bertambah hingga 40 negara, karena para pesilat dunia tertarik untuk mengikuti kejuaraan itu di Bali. Kejuaraan Dunia Pencak Silat mempertandingkan 14 nomor. Enam kelas seni dan sisanya kelas laga. Terkait persaingan, lanjut Edhy, negara-negara lain saat ini memiliki pesilat bagus pula. Tidak hanya dari kawasan Asia Tenggara, pesilat di luar kawasan tersebut cukup bagus.

Salah satunya Iran. Pesilat mereka tampil apik ketika Asian Beach Games berlangsung. Meski begitu, Edhy optimis para pesilat Indonesia bisa mempertahankan gelar juara. Selain Kejuaraan Dunia Pencak Silat, kata pria yang juga menjabat sebagai Ketua Komisi IV DPR RI ini, ada Festival Pencak Silat Nasional dan Munas IPSI yang berlangsung 4-5 Desember. Agenda Munas salah satunya memilih Ketua Umum PB IPSI.

"Selain memilih pengurus yang baru untuk masa bakti lima tahun, Munas membahas pula program kerja PB IPSI," ucap Edhy. Sekum PB IPSI Erizal Chaniago menambahkan, untuk Festival Pencak Silat Nasional, para pesilat Bali juga turut ambil bagian. Nantinya festival berlangsung di lantai satu GOR Lila Bhuana dan lantai dua pertandingan Kejuaraan Dunia Pencak Silat. Terkait apakah, ada sesi tertentu bagi para pesilat untuk keliling tempat wisata di Bali.

Panitia menyerahkan sepenuhnya kepada para pesilat bersangkutan, karena masing-masing dari mereka pasti sudah memiliki rencana mengunjungi tempat wisata di Bali. Sebagai panitia, mereka telah menyiapkan satu bus untuk digunakan setiap kontingen selama di Bali. "Tiap kontingen kami sediakan bus. Mereka bisa menggunakan untuk keliling Bali dari datang sampai selesai acara," jelas Erizal.

Tim Indonesia sendiri, sambung Erizal, mengerahkan 28 pesilat. Mereka merupakan hasil dari seleksi nasional di Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah pada 25-26 Oktober lalu. Kala itu, ada 70 pesilat diseleksi. Mereka adalah juara PON 2016, Kejurnas, POM ASEAN dan pelatnas.  k22

Komentar