nusabali

Dinas LHK Bersihkan 2.500 Ton Sampah Kiriman

  • www.nusabali.com-dinas-lhk-bersihkan-2500-ton-sampah-kiriman

Tercatat sekitar 2.500 ton sampah dibersihkan dari pantai. Namun, baru 1.500 ton yang diangkut ke TPA Suwung, Kecamatan Denpasar Selatan. Sisanya 1.000 ton masih dikumpulkan di STO.

MANGUPURA, NusaBali

Sampah kiriman masih saja menepi di kawasan pantai di Kabupaten Badung. Sejak Desember 2020 hingga pertengahan Januari 2021, petugas Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (LHK) Badung, membersihkan 2.500 ton sampah dari pantai. Mirisnya, dari total tersebut baru sekitar 1.500 ton yang berhasil diangkut ke TPA Suwung, Kecamatan Denpasar Selatan, Sementara sisa 1.000 ton masih ditampung di sejumlah stop over (STO).

Koordinator Deteksi Evakuasi Sampah Laut (Desalut) Dinas LHK Badung I Made Gede Dwipayana, mengatakan sampah kiriman mulai menepi ke pantai sejak awal Desember 2020. Sampah kiriman berupa kayu, ranting kayu, kelapa hingga plastik terpantau menepi dari Pantai Parerenan di Kecamatan Mengwi, hingga Pantai Jimbaran di Kecamatan Kuta Selatan. “Sekitar 70 persennya sampah kayu dan 30 persennya sampah plastik,” kata Dwipayana, Minggu (17/1) siang.

Menurut Dwipayana, sejak Desember 2020 hingga pertengahan Januari 2021, tercatat sekitar 2.500 ton sampah yang berhasil dibersihkan. Namun, dari total keseluruhan, baru 1.500 ton yang berhasil diangkut ke TPA Suwung, Kecamatan Denpasar Selatan. Sementara 1.000 ton masih dikumpulkan di STO yang ada di masing-masing pantai.

“Kami mengangkut sampah kiriman secara bertahap. Soalnya, sampah kali ini cukup membludak di seluruh bentangan pantai. Saat ini, yang belum terangkut, kami kumpulkan di sejumlah STO,” kata Dwipayana.

Dwipayana menjelaskan, pada awal-awal kedatangan sampah kiriman, pihaknya bisa cepat menangani. Namun, memasuki pergantian tahun 2021, sampah kiriman semakin membludak dan cukup banyak. Hal itu menyebabkan terjadi penumpukan sampah di seluruh bentangan pantai tak terkecuali di Pantai Seminyak, Legian, Kuta hingga Jimbaran.

“Petugas kami selalu siap menangani sampah kiriman yang rutin terjadi setiap tahun. Namun, dengan membludak sampah kiriman, membuat tim kewalahan. Meski demikian, kami tetap berusaha dan memaksimalkan semua potensi yang ada untuk melakukan pembersihan,” kata Dwipayana.

Dia memperkirakan sampah kiriman akan berakhir pada Maret 2021. “Kalau perkiraan memang sampai Maret 2021. Tapi, alam ini tidak bisa diprediksi. Karena awal angin baratan ini tergolong terlambat. Bisa saja semuanya lebih cepat atau lebih lama. Namun, yang pasti tim selalu siap untuk menangani setiap ada sampah yang datang,” tegas Dwipayana. *dar

Komentar