nusabali

Hujan Sehari, Gianyar Dikepung Bencana

  • www.nusabali.com-hujan-sehari-gianyar-dikepung-bencana

GIANYAR, NusaBali
Hujan lebat seharian, Sabtu (16/1), menimbulkan beberapa titik bencana di bumi seni Gianyar. Seperti terjadi di Banjar Negari, Desa Singapadu Tengah, Kecamatan Sukawati.

Tembok panyengker sisi timur milik I Wayan Sudiarta,37, longsor, menimpa rumah tetangga, I Made Sedra,59. Tembok setinggi 3 meter dan panjang 13 meter, longsor menimpa bangunan dapur, kamar mandi tetangga, serta menutup akses keluar masuk rumah. Menurut penuturan I Made Sedra, saat ditemui di rumahnya, Minggu (17/1), tanda-tanda tembok akan longsor sudah dirasakan sejak Jumat (15/1) sekitar pukul 19.00 Wita. Saat itu, sudah tampak bagian tembok retak. Namun karena masih hujan, Made Sedra tidak bisa berbuat banyak. Intensitas hujan yang tak kunjung berhenti, membuat retaknya tembok tambah parah. ‘’Pada Sabtu (16/1) sekitar pukul 14.00 Wita, saya melihat tembok sudah mau jatuh," ungkapnya.

Dalam situasi was-was, Made Sadra sempat menaruh beberapa balok kayu untuk penyangga. Selanjutnya dia bergegas memindahkan sepeda motornya ke luar rumah. "Saya sudah prediksi, kalau tembok ini jatuh, akses jalan akan tertutup. Makanya saya buru-buru bawa sepeda motor keluar," jelasnya. Namun, belum semua sepeda motor berhasil dibawa keluar, tembok sudah keburu longsor. Meski demikian, Made Sedra mengaku tetap bersyukur tidak sampai menimbulkan korban jiwa. "Saya khawatir kemarin. Tapi beruntung lagi tembok dapur dan kamar mandi saya kuat, sehingga bisa menyangga. Kalau itu ikut roboh hancur semua," ujar pensiunan pegawai administrasi Dinas PU Provinsi Bali ini.

Diakui, posisi rumahnya memang rawan. Sebab dulu lahan tersebut merupakan sawah berundak-undak atau terasering. "Kebetulan rumah saya paling bawah, sebelah timur ini sudah Sungai Wos," jelasnya. Sebagai antisipasi, material longsor mulai dibersihkan secara gotong royong pada Minggu (17/1) dibantu Perbekel Singapadu Tengah, Babhin dan Babhin kamtibmas, serta sejumlah warga. Bagian yang memungkinkan untuk diperbaiki pun sudah langsung dipasangi kerangka besi dan bebatuan. "Yang bisa diupayakan kami upayakan, karena kami khawatir kalau hujan lagi bisa longsor lagi," ungkap bapak dua anak ini.

Plt BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Gianyar Ngakan Putu Dharma Jati mengatakan pihaknya sudah ke lokasi dan melakukan pendataan terhadap musibah ini. "Kami sudah ke lokasi untuk melakukan pendataan, itu sudah dilakukan pembersihan dengan gotong royong," katanya. Pihaknya pun mohon permakluman pada masyarakat yang tidak kebagian tim evakuasi. Sebab selama beberapa hari ini, beberapa wilayah Gianyar dikepung bencana. "Karena banyaknya musibah ditangani pada Sabtu dan Minggu ini, sehingga kami mengutamakan bencana alam yang lebih parah. Misalnya pohon tumbang yang menutup akses jalan umum," imbuhnya.

Sejumlah bencana lain yang terjadi diantaranya berupa senderan bangunan longsor di Banjar Melinggih, Desa Melinggih, Kecamatan Payangan, Minggu (17/1) pukul 09.30 Wita.  BPBD terkendala melakukan penanganan karena tidak ada tempat untuk pembuangan material longsor dan penanganan hanya bisa dilakukan dengan pengangkutan. Selain longsor, BPBD Gianyar juga menangani luapan air di kawasan Objektif Wisata Goa Gajah, Desa Bedulu, Kecamatan Blahbatuh dan sejumlah laporan pohon tumbang. Seperti di Banjar Pujung Kaja Desa Sebagu, Tegallalang. Pohon jaka setinggi 15 meter tumbang halangi badan jalan. *nvi

Komentar