nusabali

2.398 Pasien Corona di Bali Masih Perawatan

Para OTG Diwajibkan Karantina di Hotel

  • www.nusabali.com-2398-pasien-corona-di-bali-masih-perawatan

Versi Made Rentin, saat ini sudah tersedia 2.309 kamar hotel untuk karantina para OTG yang tersebar di kabupaten/kota se-Bali

SINGARAJA, NusaBali

Pandemi Covid-19 di Bali masih terus berkecamuk, ditandai dengan munculnya 262 kasus baru per Minggu (17/1), bersamaan dengan 129 pasien sembuh dan satu pasien lagi diumumkan meninggal. Walhasil, jumlah pasien di Bali yang masih dalam perawatan kini mencapai 2.398 orang atau 11,18 persen dari total 21.444 kasus positif Covid-19.

Lonjakan kasus baru di Provinsi Bali, Minggu kemarin, terjadi karena ledakan kasus di empat daerah: Kota Denpasar, Kabupaten Jembrana, Kabupaten Badung, dan Kabupaten Tabanan. Selain itu, juga ada tambahan kasus cukup signifikan di Kabupaten Gianyar dan Buleleng.

Berdasarkan data yang dirilis Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Bali, tam-bahan kasus terbanyak kemarin terjadi di Denpasar mencapai 78 kasus baru. Sedangkan tambahan kasus terbanyak kedua terjadi di Jembrana dengan 50 kasus baru, disusul kemudian Badung (43 kasus baru), Tabanan (42 kasus ba-ru), Gianyar (17 kasus baru), Buleleng (17 kasus baru), Karangasem (8 kasus baru), Klungkung (1 kasus baru), selain juga asal luar daerah (6 kasus baru). Satu-satunya daerah di Bali yang nihil kasus baru adalah Bangli.

Dari 262 kasus baru kemarin, 1 orang di antaranya imported case dengan riwayat perjalanan ke luar negeri dan 17 orang imported case dengan riwayat pelaku perjalanan dalam negeri (PPDN). Selebihnya, 244 orang lagi kasus transmisi lokal (penularan di daerah).

Tambahan 262 kasus baru kemarin praktis melanjutkan trend jumlah pasien harian yang selalu melebihi angka 100 pasca tahun baru 2021. Walhasil, dalam kurun 18 hari terakhir sejak 1 Januari 2021, di Bali muncul total 3.699 kasus Covid-19, selain ada 2.315 pasien sembuh, dan 60 pasien meninggal dunia. Perlu dicatat, hanya dalam dua hari terakhir, 16-17 Januari 2020, muncul 581 kasus baru, selain 278 pasien sembuh, dan 4 pasien meninggal.

Sementara, dengan tambahan 262 pasien baru per Minggu kemarin, maka jumlah kumulatif positif Covid-19 di Bali kini tembus 21.444 kasus. Berdasarkan klasifikasi penyebarannya, terbanyak merupakan kasus transmisi lokal yakni mencapai 20.700 orang atau 96,53 persen dari total 21.444 kasus positif. Sisanya, 305 orang imported case dari riwayat perjalanan ke luar negeri (1,42 persen), 431 orang imported case dengan riwayat perjalanan ke luar daerah Bali (2,01 persen), dan 8 orang WNA (0,04 persen).


Daerah di Bali yang paling parah terpapar Covid-19 hingga saat ini masih tetap Denpasar, yakni mencapai 5.904 kasus, yang mana 5.668 orang di anta-ranya merupakan transmisi lokal. Disusul kemudian Badung dengan 4.029 kasus positif Corona, Gianyar (2.689 kasus), Tabanan (2.612 kasus), Buleleng (1.515 kasus), Jembrana (1.255 kasus), Karangasem (1.152 kasus), Klungkung (1.046 kasus), dan Bangli (1.035 kasus). Sedangkan dariu luar daerah mencapai 161 kasus dan WNA sebanyak 46 kasus.

Hingga saat ini, jumlah pasien Covid-19 di Bali yang masih dalam perawatan mencapai 2.398 orang atau 11,18 persen dari total 21.444 kasus positif. Jumlah pasien yang masih dalam perawatan terbanyak berada di Denpasar mencapai 668 orang, disusul Badung (630 orang), Tabanan (282 orang), Gianyar (252 orang), Jembrana (228 orang), Buleleng (90 orang), Karangasem (65 orang), Bangli (48 orang), dan Klungkung (31 orang). Sedangkan pasien asal luar daerah di Bali yang masih dalam perawatan sebanyak 94 orang. Sebaliknya, pasien WNA yang masih dalam perawatan di bali mencapai 10 orang.

Pada hari yang sama, Minggu kemarin, di Bali terdapat tambahan 129 pasien Covid-19 yang berhasil sembuh. Tambahan pasien sembuh terbanyak berada di Tabanan mencapai 32 orang, disusul Gianyar (25 pasien sembuh), Badung (21 pasien sembuh), Denpasar (19 pasien sembuh), Jembrana (17 pasien se-mbuh), Bangli (13 pasien sembuh), Buleleng (2 pasien sembuh), dan Klungkung (1 pasien sembuh).

Dengan tambahan ini, maka jumlah kumulatif positif Covid-19 di Bali yang sudah berhasil sembuh kini mencapai 18.455 orang. Namun, tingkat kesem-buhan di Bali terus merosot tajam ke angka 86,06 persen dari total 21.444 ka-sus positif atau tergerus sekitar 0,46 persen dibanding sehari sebelumnya. Ini semakin jauh dari rekor tingkat kesembuhan tertinggi di Bali selama pandemi Covid-19 yang mencapai 92,24 persen per 10 November 2020 lalu.

Sedangkan jumlah kumulatif pasien Covid-19 di Bali yang meninggal mencapai 591 orang atau 2,76 persen dari total 21.444 kasus positif, setelah per Minggu kemarin kembali ada satu pasien meninggal di Gianyar. Total 591 pasien yang meninggal ini terdiri dari 587 orang WNI dan 4 orang WNA.

Dari jumlah itu, korban meninggal terbanyak berada di Denpasar mencapai 121 orang, disusul Gianyar (90 orang), Badung (78 orang), Buleleng (75 orang), Tabanan (70 orang), Karangasem (53 orang), Bangli (40 orang), Jem-brana (35 orang), dan Klungkung (23 orang).

Sementara itu, Pemprov Bali dorong orang tanpa gejala (OTG) atau pasien Covid-19 gejala ringan untuk melakukan isolasi diri di hotel karantina. Sosialiasi untuk OTG tersebut akan digenjot Pemprov Bali, karena saat ini masih rendah kesadaran melakukan karantina di hotel, sehingga dikhawatirkan bisa menimbulkan klaster keluarga.

Sekretaris Satgas Penanggulangan Covid-19 Provinsi Bali, I Made Rentin, mengatakan saat ini banyak OTG yang diindikasikan menjadi salah satu pemicu tingginya penyebaran Covid-19 di Bali. "Mereka yang OTG ini kan tidak merasa tertular, sehingga lingkungan keluarga menjadi rawan. Apalagi, OTG ini tidak menerapkan protokol kesehatan, karena memang tidak merasa tertular. Ini yang berbahaya," ujar Made Rentin saat dikonfirmasi NusaBali di Denpasar, Minggu kemarin.

Karena itu, kata Rentin, Pemkab/Pemkot se-Bali didorong lebih intensif melakukan tracing dan sosialisasikan agar OTG wajib karantina di hotel. "Pak Sekda Provinsi Bali (Dewa Made Indra) secara lisan sudah sampaikan kepada pihak pemangku kepentingan di kabupaten/kota supaya sosialiasikan karantina di hotel bagi para OTG. Sedangkan bagi pasien Covid-19 yang bergejala, kata Rentin, harus dirawat di rumah sakit rujukan," tegas Kepala BPBD Bali ini.

Menurut Rentin, Gubernur Bali Wayan Koster juga telah menyarankan kepada stakeholder terkait seperti Bupati/Walikota, TNI/Polri, sampai Satgas Penanggulangan Covid-19 Desa Adat seluruh Bali untuk bersinergi memberikan penyadaran kepada para OTG. "Berdasarkan pengecekan Satgas, para OTG ini merasa nyaman isolasi di rumah ketimbang karantina di hotel. Karena kalau karantina di hotel, terkesan citranya negatif. Padahal, karantina di hotel jauh lebih aman," terang birokrat asal Desa Werdi Bhuwana, Kecamatan Mengwi, Badung ini.

Rentin mengatakan, saat ini sudah tersedia 2.309 kamar hotel yang tersebar di semua kabupaten/kota se-Bali untuk karantina para OTG. Rinciannya, untuk Kabupaten Karangasem/Kabuoaten Buleleng dengan 1 hotel kapasitas 260 orang, untuk Kabupaten Tabanan dengan 1 hotel berkapasitas 240 orang, untuk Kabupaten Badung dengan 2 hotel kapasitas 230 orang, untuk Kabupaten Klungkung/Kabupaten Bangli dengan 1 hotel berkapasitas 192 orang, untuk Kota Denpasar dengan 1 hotel kapasitas 180 orang, untuk Kabupaten Gianyar dengan 2 hotel kapasitas 110 orang, untuk Kabupaten Jembrana dengan 2 hotel berkapasitas  97 orang, dan untuk Provinsi Bali dengan 1 hotel berkapasitas 400 orang. Selain itu, Provinsi Bali juga menjajaki 1 hotel lagi berkapasitas 600 orang.

Saat ini, kata Rentin, tingkat hunian hotel karantina di seluruh kabupaten/kota se-Bali baru kisaran 56 persen. "Jadi, masih sangat cukup-lah, kalau para OTG mau isolasi di hotel karantina di hotel," katanya. *nat,nar

Komentar