nusabali

15.661 Orang Terjaring Razia Prokes

Selama Pandemi, Komisi IV DPRD Bali Ingatkan Sosialisasi Vaksinasi

  • www.nusabali.com-15661-orang-terjaring-razia-prokes

Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang dilakukan sudah berjalan baik, walau belum sepenuhnya membuat masyarakat tertib.

DENPASAR, NusaBali

Pandemi Covid-19 yang makin meningkat ternyata diikuti angka pelanggaran prokes (protokol kesehatan) yang signifikan. Sejak Pandemi Covid-19 merebak Maret 2020 lalu dan kegiatan penertiban Prokes digencarkan, sebanyak 15.661 orang terjaring petugas penertiban lantaran melanggar prokes.

Kepala Satpol PP Provinsi Bali, Dewa Nyoman Darmadi, di Denpasar, Jumat (15/1) mengatakan sejak pandemi Covid-19 merebak pada Maret 2020 dan Pemprov Bali memberlakukan penegakan disiplin Protokol Kesehatan (Prokes) masih ada masyarakat yang abai dengan prokes. "Untuk penegakan disiplin prokes selama pandemi Maret 2020 sampai Januari 2021 masih tetap ada. Bahkan saat angka positif meningkat masih ada saja yang kita temukan melanggar prokes. Sampai hari ini (kemarin) tercatat 15.661 pelanggaran dari akumulasi penertiban di kabupaten dan kota," ujar Dewa Darmadi.

Dari sejumlah 15.661 orang yang melanggar prokes tersebut sebanyak 2.388 orang diberikan tindakan denda. Sementara sisanya sebanyak 13.273 orang diberikan tindakan pembinaan. "Kita memang lebih banyak pembinaan ketimbang sanksi denda. Didenda saja ada ribuan yang terjaring," ujar mantan Kabid Trantib Satpol PP Provinsi Bali ini.

Untuk pelaksanaan penertiban prokes awal tahun 2021 ini menurut Dewa Darmadi tetap digencarkan Satpol PP Provinsi Bali bekerjasama dengan stakeholder terkait. Sejak memasuki Januari 2021 sudah 1.423 pelanggaran prokes di 9 kabupaten dan kota. "Dari jumlah itu sebanyak 223 orang kita berikan sanksi denda," beber birokrat asal Desa Batununggul, Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung ini.

Sementara penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang dilakukan pemerintah daerah menurut Dewa Darmadi sudah berjalan dengan baik. "Walaupun belum sepenuhnya membuat masyarakat tertib, tetapi secara umum semua bisa kita kendalikan," ujar Dewa Darmadi. Menurut Dewa Darmadi kalau prokes berjalan ketat dan masyarakat taat, perekonomian akan membaik. "Daripada sekarang ekonomi kita melemah karena disiplin kurang, kasus meningkat," ujarnya.

Ketika ditanya soal pencanangan vaksinasi oleh pemerintah apakah ada pengaruh secara positif menurut Dewa Darmadi belum nampak. "Nanti kan evaluasi terus. Pencanangan vaksinasi Covid-19 kan baru mulai. Walaupun sudah ada vaksin kita tetap mengimbau masyarakat tertib dengan Prokes," ujar Dewa Darmadi.

Sementara Ketua Komisi IV DPRD Bali, I Gusti Putu Budiarta, secara terpisah, Jumat kemarin mengatakan progran vaksinasi harus terus disosialisasikan kepada masyarakat. Supaya ada keyakinan bahwa vaksin itu penting untuk memutus rantai penularan virus Corona. "Kita sepakat vaksinasi itu tidak kedepankan sanksi, namun lebih kepada sosialisasi. Tidak menerapkan sanksi kalau ada masyarakat yang belum siap rasanya akan membangun kepercayaan publik," ujar Gung De yang juga Bendesa Adat Pedungan, Kecamatan Denpasar Selatan ini. *nat

Komentar